Chap 29

93.8K 4.9K 80
                                    

Double update for today, spesial untuk kalian semua yang selalu mendukung dan membaca dalam diam 😘

Chenna tersenyum dan berkata "Dia Zygain, pria yang telah menyelamatkanku pasca aku hilang di restaurant cepat saji waktu lalu, dia hanya pria yang menolongku" jelas Chenna melihat raut wajah semua orang yang penasaran

"Lalu rahasia apa yang kau bagi dengannya? Kau tak pernah membagi rahasia apapun padaku, dan kenapa aku baru tau jika kau bukan pergi meninggalkanku dan Syesa di restaurant dulu melainkan kau mengalami kesulitan dan yang paling tak bisa ku percayai pria muda itu yang menyelamatkanmu bukan aku..." cerocos Alzero membuat ketiga anaknya tercengang

Fedro bersuara "Bagaimana Aunty bisa menjawab pertanyaanmu Dadd.. Jika Aunty tak di beri kesempatan untuk bicara" ucap Fedro sambil menggelengkan kepalanya heran

Chenna tersenyum dan bangkit dari tempat tidur mencabut infusan di tangannya dan mendekati Alzero yang ia tau sedang emosi karena kedatangan Zygain

"Tuan... Apa kau ingin tau apa rahasiaku dengannya?" tanya Chenna sambil membelai wajah masam Alzero

Alzero hendak mengangkat tubuh Chenna untuk di baringkan kembali di kasur "Apa yang kau lakukan?!" bentaknya saat Chenna menghindar dari Alzero

"Semuanya tentangmu Tuan... Segalanya tentang pesona dirimu yang memikat hatiku sudah sejak pertama ku bertemu denganmu dan ku rahasiakan rasa cintaku dari dirimu, hingga tak ada seorangpun yang ku beritahu. Terkecuali Zygain yang bisa mengetahuinya tanpa ku beritahu" kata Chenna sambil berkaca-kaca

Alzero menadahkan wajah Chenna dan berucap "Apakah benar seperti itu? Asalkan kau tau aku sudah mengetahuinya Chenna..."

Chenna menatap Alzero yang tersenyum percaya diri dan melanjutkan perkataannya "Karena tak ada satu wanitapun yang tak tertarik pada pesonaku" sambil memeluk tubuh Chenna dan hendak mencium pipi milik Chenna

Maira memisahkan pelukan mereka dan berkata "Tunggu dulu...."

Chenna dan Alzero menatap heran kearah Maira yang dengan tiba-tiba memisahkan perpaduan kasihnya yang tengah romantis

"Aunty.. Kau belum menjawab lamaranku untuk Daddy tadi!!!" ujarnya dengan nada kesal

Fedro terkekeh dan berkata "Ckckck... Daddy kenapa tak punya malu bermesra-mesraan di hadapan kami yang masih di bawah umur" kata Fedro sambil menepuk jidatnya

"Hahaha kacau balau..." ucap Syesa sambil menutup matanya

"Jangan hiraukan mereka Aunty dan jawablah lamaranku ini" sergah Maira sambil menggenggam tangan Chenna

Chenna mengangguk dan berkata "Iya, aku ingin menjadi Mommy bagi ketiga anakku dan istri dari Tuan tampan Alzero"

Maira memeluk tubuh Chenna dan berkata "Terimakasih Mommy..."

Chenna dengan rasa haru menangis bahagia dan membalas pelukan Maira "Sungguh di luar dugaan, seharusnya aku mengucapkan kata-kata indah itu pada Mommy Chenna bukan pada Mommy keyiputt tadi" ucap Fedro bergidik

"Syesa juga mau di peluk Mommy..." rengek Syesa sambil mengerucutkan bibirnya

*******

Sebulan berlalu, Chenna kembali melakukan aktifitasnya di rumah Alzero tapi bukan sebagai Babby sitter lagi. Melainkan menjadi calon mempelai wanita bagi Alzero yang sebentar lagi akan melaksanakan pernikahan mereka

"Apa yang sedang kau lakukan sayang?" ujar Alzero pada Chenna yang tengah membuat adonan macaroon kesukaan Syesa

Chenna masih sibuk dengan apa yang telah ia kerjakan tanpa menghiraukan Alzero yang memeluknya dari belakang

Merasa di acuhkan Alzero mulai menggida Chenna dengan jambang andalannya dan bergumam di lekuk leher Chenna "Ayolah sayang, kenapa kau selalu mengacuhkanku jika sedang berada di dapur seperti ini"

"Aahh, hentikan Tuan.. Kau membuatku geli, aku ingin membuat macaroon untuk Syesa sebelum ia pulang dari rumah ibu" ucap Chenna sambil menjauh dari Alzero

Alzero tersenyum dan mengikuti Chenna kembali "Apa kau tau, aku sungguh tak sabar menanti hari pernikahan kita nanti. Apakah harus ku percepat semuanya"

Chenna menatap Alzero dan menghentikan aktifitasnya sambil berkata "Sepertinya Tuan Alzero Syaiq telah berubah menjadi pria yang tak sabaran sekarang!"

"Semua ini karenamu, aku nyaris gila ingin memilikimu seutuhnya" ujar Alzero sambil mencium tengkuk leher Chenna mesra

Chenna mendesah dan berkata "Tuan, hentikan kau akan membuat pekerjaanku menjadi bertambah lama"

Alzero tersenyum dan membalikkan tubuh Chenna yang memejamkan matanya menikmati sentuhan Alzero padanya

Tak ada jarak di antara mereka, pipi Chenna memerah di tambah cemong tepung yang mengenai wajahnya, sambil menatap manik mata Alzero yang sangat dekat di pupil matanya

"Aku ingin merasakan manis bibirmu kembali Chenna" bisik Alzero di telinganya

Dengan segera Alzero hendak menempelkan bibirnya di bibir Chenna yang tanpa penolakan dan memejamkan matanya ingin menikmati yang akan Alzero berikan padanya

"Daddddddddyy................" teriak Syesa nyaring yang tiba-tiba terdengar sangat jelas di telinga mereka yang terkaget

Alzero segera melepaskan pelukannya dan mengelap bibirnya pelan dan bergumam "Hampir saja.."

Chenna tersenyum melihat tingkah menggemaskan Alzero yang seolah anak kecil yang gagal mendapatkan apa yang ia inginkan

"Kalian ini, mengambil kesempatan dalam kesempitan.." kekeh Kinan pada puteranya dan calon menantunya yang terlihat canggung

"Mommy.... Syesa lapaarrrr!" serunya sambil memeluk kaki Chenna manja

Chenna tersenyum dan jongkok menyeimbangi Syesa "Anak Mommy lapar? Baiklah, apa yang ingin Syesa makan untuk siang ini sayang?" tanya Chenna lembut

Syesa tersenyum dan berbisik "Aku ingin macaroon Mommy.."

Chenna menepuk jidatnya dan melirik kearah Alzero yang dengan wajah takn berdosa ia hanya menampilkan senyum manisnya

"Tuan.. Kau mengacaukan segalanya" geram Chenna dengan wajah marah yang hanya di balas dengan kerlingan genit dari Alzero

Kinan menghampiri Chenna dan berkata "Kenapa kau masih memanggilnya dengan sebutan Tuan sayang? Bukankah saat ini kau calon mempelai wanita untuk puteraku?" Kata Kinan dengan senyum ramah

Jangan kira, Kinan akan menentang hubungan mereka dan membuat drama yang menuai komplik berbelit memusingkan kepala dan membuat batin menderita

Chenna tersenyum kikuk dan berkata "Aku tak tau panggilan apa yang akan ku ucapkan pada Tuan Alzero"

Kinan tersenyum dan berucap "Mulailah memanggilnya dengan sebutan suamiku, mulai sekarang"

Alzero yang mendengarnya terkekeh geli dan menatap dengan wajah senga yang ia miliki dan berkata "Sayang, buatkan suamimu teh hijau dan macaroon untuk anakmu"

Chenna mendelik sebal sambil tersenyum kearah Kinan yang tertawa melihat kelakuan Alzero dan Chenna yang terlihat bahagia walaupun dengan cara sederhana

"Mommy.... Ka lapaaaarrrrrr" pekik Maira dan Fedro di ambang pintu dengan tatapan yang membuat Chenna terunyuh

Daddy Issues (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang