Chap 26

92.1K 4.7K 116
                                    

Chenna POV

Ketika semua menjadi gelap dan aku tak tau berada dimana dengan tangan terikat dan kepala yang sangat berat akibat pukulan di tengkuk leherku secara tiba-tiba, aku masih mengingat jelas kejadian tadi pagi.

Saat tubuhku mulai lemas tapi enggan melepaskan pelukanku pada Syesa yang menangis terus memanggil namaku "Onty.... Bangun.... Ceca takut.... Huaaaaa"

Seolah tulang dan jiwaku terlolosi dari tubuhku, tapi terus ku peluk Syesa walaupun ada seseorang yang melepas pegangan eratku di tubuhnya hingga semua menjadi hitam seperti ini

Dengan mata tertutup, aku merasakan badanku yang seakan remuk belum lagi pergelangan tanganku yang sakit akibat ikatan keras tali tambang di tanganku

"Aku tak mengira kau bisa mempermainkan mainan ini dengan cara seperti itu Tuan Erick" ucap seseorang terdengar jelas di telingaku, tapi aku tak bisa melihat siapa yang berbicara kerena mataku di tutup kain

Dia tertawa dengan penuh kemenangan "Aku sudah merencanakannya sejak anak keparat itu menghinaku di kantornya"

"Lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" ucap pria yang sedang bersama Erick di ruangan

"Kita singkirkan penghalang dari semua kemenangan kita, setelah itu kita lanjutkan misi kita Tuan Dress" ujar Erick

Aku menggerakan tubuhku yang terasa mati rasa, dalam pikiranku hanya ada keselamatan Alzero dan ketiga anakku, anak yang kusayangi terlebih lagi Syesa yang tadi ku tinggalkan seorang diri bersama kakek biadabnya itu

"Kenapa kau terlihat resah sayang" ucap Erick sambil mendekatiku dengan jari tangannya menyentuh pipiku

Dia membuka penutup mataku dan berkata "Selamat datang di rumahmu yang baru sayang, andai saja kau tak keras kepala semua ini takkan mungkin terjadi"

Aku mengedarkan pandanganku menatap ruangan lembab dan pengap yang sedang ku tempati dan bertanya lemah "Dimana aku? Apa yang sebenarnya kau inginkan?"

Ia menyeringai bak iblis yang hendak menerkamku sekarang juga "Aku menginginkan kematianmu penghalang dari semua misiku" ucapnya mengeringakan

Aku menyerngitkan keningku dan berkata "Apa misi yang akan kau lakukan pada Alzero dan ketiga anaknya?"

Erick membawa belati di samping kemejanya dan mengarahkannya padaku "Apa urusanmu? Kenapa aku harus memberitahukan hal itu padamu?"

Aku tersenyum dan berkata "Karena aku akan menggagalkan apapun rencana yang ada di dalam kepalamu itu Tuan Erick yang terhormat"

Plakkk

Tamparan mendarat di pipiku yang terlihat merah dan mengeluarkan darah segar di pinggir mulutku, aku tersenyum mendapatkan tamparan dari seorang pria untuk pertama kalinya

"Kau sungguh membuatku naik pitam!!" ucap seseorang yang menamparku yang ku tebak ia bernama Dress, karena tadi Erick menyebutnya seperti itu

"Kau payah sekali Tuan, apa kau pikir aku seorang wanita lemah yang akan memohon padamu untuk melepaskan aku?!" ucapku menyeringai pada arah Dress yanb menatapku dengan tatapan yang menyala

Dress menjambak rambutku dan meludahi wajahku lalu bergumam "Akan kulenyapkan kau dari muka bumi ini sekarang juga, ternyata benar apa yang Elistha katakan tentang dirimu. Kau ini seorang wanita jalang pembangkang"

Ia membanting tubuhku asal sambil mendengus kasar, aku diam tak bergerak merasakan sakit di seluruh tubuhku dan bau tak sedap di sekeliling wajahku akibat pelakuan laknat darinya

Blammmm ceklekk

Pintu tertutup dan di kunci dari luar, mereka meninggalkanku sendiri di tempat lembab ini dengan keadaanku yang tersungkur di ubin dingin dan berdebu  "Tunggu aku, aku akan menyelamatkan kalian!" pekikku dan berusaha melepaskan talindi pergelangan tanganku yang dapat ku pastikan terluka

Daddy Issues (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang