20 : bad-tempered being angry

8.4K 454 12
                                    

"Iya gue somi. Ada apa?".

Eunha tersenyum. "Aku eunha. Aku mantan pacar. Tunangan kamu".

Somi tersenyum sinis. "Ya gue tau. Btw. Jangan terlalu bangga jadi mantan. Karena lo cuman bekas dia doang." Ucap somi. Ia memberhentikan taksi lalu masuk kedalam taksi.

Eunha menatap somi yang menggunakan taksi itu yang sudah melaju.

○●○●

Somi sampai di apartemen. Ia masuk dan membuka sepatunya kesembarangan arah ia juga menaruh jaket dan tas dilantai jaket di dekat sepatu tas di depam pintu kamar mereka.

Lalu ia membuka kaos kakinya dan melemparnya ke kasur yang sudah rapih itu somi juga berganti baku di wardrobe sampai berantakan.
Suho yang baru dari toilet melihat somi yang baru pulang dengan keadaaan kesal.

Suho berdiri didepan wardrobe. Somi segera keluar dan kaget mendepaati suho didepan wardrobe. Suho menatap somi kesal.

Somi menyingkirkan tubuh suho. Ia lantas mengambil hp dan juga earphone yang gede. Ia juga membuka laptopnya dan menyalakan tv besar itu.

Suho keluar dari sanah dan melihat barang barang somi dengan marah. "Somi!". Teriak suho marah.

Somi pura pura tidak mendengar ia segera memakai earphonenya itu dan mulai menyetel musik.

Suho kembali kekamar dan melihat somi yang asik asikan main laptop sambil memakai earphone ditelinganya.

"Somi." Ucap suho. Namun somi masih tidak menggubrisnya.
Suho mendejati somi lalu mengambil laptop berlogo apple itu dan membantingnya kelantai hingga mati.

Somi membuka earphone dan menatap laptopnya yang sudah mati dibawah itu. Somi menatap suho kesal.

"Apa apaansi!". Teriak somi yang berdiri diatas kasur.

"Kamu yang apa apaan. Aku panggil pangg dari luar gak nyaut juga! Liatt itu barang barang kamu diluar berserakan".

"Kenapa emang?! Terserah gue lah."

"Somi!". Geram suho. Suho sudah sangat marah.

"Apaan?! Lo yang bikin gue marah. Setelah apa yang lo perbuat! Dan lo bohongin gue. Lo juga banting laptop gue! Gue tau lo orang kaya! Tapi gak usah lo banting banting benda kesayangan gue!". Teriak somi dengan marah.

Suho menghela nafas pelan. Ia mengusap wajahnya kasar. "Somi! Turun". Perintah suho.

Somi tidak menggubris ucapan suho ia lantas pergi keluar meninggalkan suho. Somi melempar tasnya yang ada didepan pintu kamar mereka  dan terlempar hingga dekat kasur.

Somi melenggang pergi menuju lift. Ia tidak membawa ponselnya. Ia ingin menenangkan dirinya. Somi berjalan jauh kerumah kriystal. Ia ingin pergi kesana.

Ia tidak ingin pergi kerumah orangtuanya atau kakaknya. Ia tidak ingin mereka tau apa yang sebenarnya terjadi.

Sampai dirumah kriystal sekitar 20 menit. Somi melihat satpam didepan rumahnya kriystal.

"Loh mba somi. Ada opo toh?nyariin non kriystal ya?". Tanya satpam itu dengan logat jawanya.

"Iya pak. Kriystal ada?".

"Oalah ada toh mba. Tapi ngomong ngomong mba somi iki pake opo toh kesini?".

Somi hanya tersenyum tipis. "Saya pake taksi pak tapi saya berenti diujung jalan. Saya kesininya jalan aja. Maaf pak saya boleh masuk?".

Wedding Suholkay (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang