24 : I'm wait on you

6.9K 470 8
                                    

Somi membuka matanya. Ia melihat sekelilingnya,ternyata ia sudah dipindahkan lagi keruang inap oleh chanyeol. Somi menatap kakaknya yang tidur diatas sofa.

"Abang". Ucap somi. Tetapi chanyeol masih belum bangun. Somi yang tidak tega lantas duduk dan turun dari ranjang. Somi membawa infusannya keluar dari ruang inapnya.

Somi ingin menemui suho. Ketika somi didepan ruang suho. Ia melihat ada seorang gadis disana sedang diinfus juga sama sepertinya bajunya juga mengenakan baju rumah sakit.

Somi segera masuk untuk memastikan. Gadis itu tengah menangis disamping suho. Somi mendekatinya.

Saat gadis itu menoleh. "Lo?". Ucap somi. Gadis itu adalah eunha. Eunha menggeleng. "Somi aku bisa jelasin semuanya ke kamu. Kamu pasti salah paham".

Ternyata diruangan itu eunha tidak sendirian ada baekhyun disana sedang duduk. Somi mengangguk. Baekhyun keluar dan somi eunha duduk disofa.

"Waktu itu aku kecelakaan. Ada mobil yang nabrak aku. Baekhyun cerita semua ke aku. Terus baekhyun telfon suho karena baekhyun cuman tau kenalan aku cuman suho. Suho langsung pergi ke tempat kejadian dan bawa aku kerumah sakit. Sebelum aku kecelakaan aku sempat ngobrol sama suho di caffe yang mau kamu temuin sama suho. Sumpah aku gak tau kalo kamu mau ketemuan sama suho itupu  aku tau dari xiumin sahabat suho. Kamu pasti kecewaa ya sama suho karena dia gak dateng waktu itu. Aku minta maaf itu semua karena aku somi".

Somi menggeleng. Lalu ia mengusap pundak eunha. "Bukan eunha. Ini semua bukan salah elo. Ini semua udah kehendak dari Tuhan." Somi menunduk dan menangis. Eunha memeluk somi begitupun somi memeluk eunha. Mereka sama sama menangis.

Kenapa somi tidak marah?karena ia yakin eunha tidak seperti mantan mantan suho yang jahat menurut somi.

Eunha melepaskan pelukannya dan menatap somi. "Makasih kamu udah percaya sama aku. Aku pamit dulu,kamu yang sabar ya Tuhan akan selalu dekat dengan orang orang yang baik". Somi mengangguk. Ia melihat eunha pergi dari sanah. Somi menatap suho yang terbaring ia menitikan air matanya.

"Kapan kamu bangun sayang...". Lirih somi.

Somi mendekat ke ranjang yang ditiduri oleh suho. Lalu somi menggengam tangan suho menciumnya berkali kali. Somi menidurkan kepalanya. Ia menangis kembali "suho aku pengen banget kalo ada mesin waktu untuk melihat kejadian sebelumnya aku pengen banget jagain kamu. Aku mungkin akan tunggu kamu di caffe itu sampe kamu datang gak gegabah untuk pergi".

Somi sangat berharap suho membuka matanya dan menatap somi. Itulah yang selalu ia harapkan setiap waktunya. Tanpa somi sadari chanyeol sang kakak melihat adiknya yang menangis di sisi ranjang rumah sakit tepatnya dimana suho tidak sadarkan diri.

Somi mendengar ada decitan pintu yang timbul dari pintu tepat dibelakangnya. Somi menoleh disana chanyeol menatap somi dengan sendu. "Sarapan dulu. Abang nyariin lo dari tadi".

Somi bangkit berjalan kearah chanyeol lalu memeluknya. Satu tetes air mata jatuh di pelupuk matanya. Chanyeol membalas pelukan somi dengan mengusap kepala bagian belakang somi dengan lembut.

"Gue tau lo sedih. Ini semua ujian buat lo dan suho dari Tuhan. Tuhan mungkin ingin melihat apakah lo masih sayang suho atau gak dalam kondisi seperti ini. Gue yakin rencana Tuhan gak pernah salah".

Somi hanya bisa diam. Mendengar penuturan chanyeol sang kakak. Akhirnya somi dan chanyeol meninggalkan ruangan suho dengan perasaan sedih.

Sesampainya di ruangan VIP somi. Ia langsung duduk di ranjang rumah sakit dibantu oleh chanyeol. Lalu chanyeol menyiapkan tempat untuk somi makan dengan nyaman.

Somi makan dengan sedikit lahap. Pasalnya lidahnya masih sedikit pahit. Ya itulah yang dirasakan setiap manusia jika sakit. Semua makanan terasa hambar dan pahit.

Wedding Suholkay (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang