●○●○
Somi tau mungkin suho sedang ada keperluan. Tetapi apakah mesti juga suho tidak mengabari somi?hal itu membuat somi sedih dan benar benar merasa suho mungkin tidak sayang padanya.
Somi menumpahkan air matanya. Ia menatap jalanan yang sepi dihadapannya. Ia melihat sorot lampu diujung jalan,itu adalah taksi dan hal itu membuat somi memberhentikan taksi,dengan melambaikan jempolnya.
Somi masuk kedalamnya. Dan menyuruh supir itu mengantarnya kealamat yang baru ia sebut tadi. Bukan ke apartemen suho. Melainkan kerumah orangtuanya. Somi menaruh kepalanya dijendela dan lagi lagi Somi menitikan air matanya.
"Suho...". Lirih somi.
Somi melihat hp nya yang bergetar diatas pahanya. Dan ia melihat nama dilayar itu suho❄. Somi enggan menerima panggilan itu. Ia menutup mulutnya dengan tanganya dan menangis.
Somi tiba tiba menegakan badanya ketika melihat di spion seperti mobil suho mengikutinya somi berusaha melihat plat nomor mobil itu. Dan ternyata benar itu adalah mobil suho.
"Pak bisa lebih ngebut lagi gak?". Tanya somi. Supir itu mengangguk.
Somi terus memperhatikan belakangnya. Itu benar suho. Saat dilampu merah taksi ini menyelip dan berhasil lolos dari suho. Somi menghela nafas lega ia duduk kembali dengan menyandarkan punggungnya di kursi penumpang itu.
Tapi ketika lampu hijau. Ia kembali melihat kebelakang dan ia melihat mobil suho menyelip nyelip mobil lain. Taksi yang digunakan somi sedikit ngebut. Ketika taksi yang digunakan somi sudah menyebrang ke jalan didepannya. Tiba tiba mobil dari arah kanan ngebut dan somi melihat mobil suho terhantam oleh mobil itu.
"Pak berhenti".
Somi lantas turun melihat kejadian dimana membuat dirinya sangat terpaku dan terpukul. Somi menangis sejadi jadinya dan berteriak "SUHOOOOOO!!!".
Somi berlari kearah mobil suho. Lalu ia berjongkok tepat disamping suho. Somi tak henti hentinya menangis. "Suhoo please wake up.." lirih somi.
Suho masih membuka matanya. Darah sudah mengalir di kening suho. Luka luka lecet karena serpihan kaca yang pecah terlihat jelas di pipi bibirnya bahkan di lehernya. Tangan suho sudah berlumuran darah.
Suho tersenyum menatap somi. "Suhoo...jangan tinggalin aku hiks." Isak tangis somi terdengar pilu di telinga suho. Suho menyentuh pipi somi dengan perlahan dan bergetar. Somi menggenggam tangan suho yang mulai melemas.
"Suhoo...hiks hiks maafin aku".
Suho tetap tersenyum. "Aku hiks hiks bakal bantu kamu keluar dari sanah. Diem disitu aku bakal angkat hiks mobilnya".
Saat somi hendak berdiri tangan suho masih tetap menggenggamnya membuat somi duduk diaspal kembali yang sudah banyak serpihan kaca. Somi meihat suho meneteskan air matanya.
"Please forgive me". Lirih suho. Somi mengelengkan kepalanya dengan kuat.
"Ngga suho hiks kamu gak perlu minta maaf...kamu gak salah hiks."
Suho tersenyum. Tiba tiba pendengaran suho sedikit terganggu seperti berdengung keras da seperti ada yang berbunyi. Matanya pun sudah buram. Dan detik berikutnya suho tak sadarkan diri.
"SUHOOOOO!!!".
○●○●
Somi tak henti hentinya meneteskan air matanya. Darah sudah berceceran dibaju somi,itu darah suho. Somi terus menatap suho yang terbaring tak sadarkan diri di brankar rumah sakit itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Suholkay (END)
Romance[SELESAI REVISI] Plagiat Jauh jauh dari cerita ini!! DON'T COPY MY STORY!! Follow dulu sebelum baca ya. Di Private! "Apasi gunanya dijodohin?mending jodoh dateng sendiri gak secara paksa."-Somi Hanya pertemuan biasa yang menjadi sebuah hal yang luar...