Somi membuka matanya perlahan hal yang pertama kali ia lihat adalah ruangan putih. Somi mengatur nafasnya somi mendengar keributan disamling kanan kirinya.
Dokter pun datang memeriksa somi. Memastikan apakah pasien baik baik saja. Dokter pun tersenyum.
"Selamat ibu somi sudah terbangun dari pingsannya. Jika ada sesuatu bisa hubungi kami". Ucap dokter. Suho tersenyum dan mengangguk.
"Mommy...".
Somi yang belum sadar sepenuhnya hanya bisa melirik kekanannya terdapat seola dan sian yang tengah menatap somi dengan sedih.
"H-hai". Ucap somi dengan getaran yang dihasilkan dari suaranya.
"Mommy...maafin seola hiks". Ucap seola langsung memeluk somi.
Somi tersenyum. Lalu tanganya perlahan menyentuh kepala seola lalu menepuk nepuknya tanpa tenaga. Suho yang tidak kuat langsung memalingkan wajahnya dan menangis.
"Mommy...udah ma-maafin seola". Ujar somi dengan terbata bata
Selang oksigen ada dihidungnya serta monitors yang terus berbunyi disamping kiri somi tertidur."Sian juga minta maaf mommy. Sian udah bikin mommy sedih dan bikin mommy pingsan." Ucap sian dan memeluk somi.
Somi tersenyum. "Nggak. Kalian gak salah sayang." Somi mengusap kepala anak anaknya.
Somi menoleh perlahan pada suho yang berdiri di samping mereka. Somi tersenyum. "S-suho...". Lirih somi. Sekana tau anak anaknya seola dan sian langsung mundur memberi ruang untuk kedua orang tuanya.
Suho menangis sambil mendekati somi. Suho tau ia cowo paling lemah jika melihat orang yang ia sayang dan cinta sakit seperti ini. Terluka,dan merasakan sakit sendirian.
Suho menggegam tangan somi lembut. Somi menyambut genggaman itu dengan erat. Somi menggeleng. "Aku masih hidup,aku gak mati". Ujar somi. Suho langsung memeluk somi dengan erat dan menangis sejadi jadinya.
"Hiks hiks hiks hiks". Isakan tangis suho terdengar pilu ditelinga somi. "Kamu akan selalu ada disamping aku dan anak anak". Tambah suho.
Seola menyandarkan kepalanya kepundak adiknya sian. Sian langsung merangkul kakaknya yang tingginya hanya sepundaknya. Mereka menangis juga.
Somi tau jika kanker yang sudah menyerang tubuhnya sudah stadium 4 yang artinya tidak ada kesempatan hidup lebih lama untuknya. Somi tidak mau mengecewakan suami nya dan anak anaknya. Lebih tepatnya ia tidak mau melihat anak anaknya dan suaminya bersedih.
"Aku minta maaf sama kamu. Udah buat kamu khawatir suho....hiks". Isakan tangis somi membuat suho kembali memeluk somi erat dan bahkan mencoum puncak kepala somi hingga air mata suho menetes ke mata somi.
Suho menggeleng mereka menangis entah sedih ataupun senang.
Yatuhan berikan keluarga kami kesempatan untuk hidup bahagia bersama sama lagi. Tanpa hilang salah satu anggota keluarga kami.
Aku mohon yatuhan...
-suho-
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Suholkay (END)
Romance[SELESAI REVISI] Plagiat Jauh jauh dari cerita ini!! DON'T COPY MY STORY!! Follow dulu sebelum baca ya. Di Private! "Apasi gunanya dijodohin?mending jodoh dateng sendiri gak secara paksa."-Somi Hanya pertemuan biasa yang menjadi sebuah hal yang luar...