"Sayang...ayo sarapan". Ujar suho. Memanggil anak anaknya yang sedang berada didalam kamar.
Seola mengangguk. "Siapp dad. Bentar ya dad pr seola sedikit lagi."
Suho tersenyum dan mengangguk. Suho beralih ke kakamar putranya yang beraa di sebelah kamar seola jaraknya sedikit jauh.
Knock!knock!
Sian membuka pintu kamarnya. Ia melihat putranya sehabis mandi. "Sian turun ayo kita sarapan".
"Iya dad. Bentar ya sian pake baju dulu."
Suho mengangguk ia turun keruang makan. Dirumah tampak sepi. Pembantunya?ia sudah berhenti bekerja dikarnakan anaknya yang selalu sakit sakitan. Jadilah suho mengizinkan untuk berhenti bekerja karena demi kesehatan anaknya juga.
Suho sebenarnya sudah tidak pernah memasak ia jadi lupa cara memasak. Semoga saja anak anaknya suka dengan masakan yang dibuat suho.
Suho duduk dimeja makan sendirian sambil melihat jam ditanganya. Hari ini memang hari libur tapi ia harus kekantor setelah sarapan ada berkas yang harus ia urus.
Kumisnya juga sedikit menampak di bawah hidungnya. Dan bulu bulu halus di bagian dagunya pun sudah terlihat. Ia seperti tidak terurus. Ya memang benar jika ada somi,ia selalu dibersihkan.
Seola turun dari lantai atas. Ia langsung keruang makan melihat daddy nya sudah duduk disana.
"Daddy,yang masak?". Tanya seola.
Suho mengangguk. "Maaf ya kalo masakannya lagi lagi tidak enak".
Seola tersenyum. "Kata siapa masakan daddy gak enak?seola suka".
Sian mendekati perbincangan ayahnya dan kakak perempuanya. "Yasudah ayo makan."
Suho memasak nasigoreng. Seol memakannya. Namun rasanya...
Rasanya tidak enak. Tapi seola harus bisa menerimanya jika ini enak. Ia tidak mau daddy nya sedih. Suho melihat kedua anaknya yang memakannya dengan perlahan.
Suho langsung menyuapkan makanan kedalam mulutnya ia langsung ingin muntah ketika tau rasanya asin sekali. "Udah udah gak usah dimakan. Ini asin banget gak sehat buat kalian".
Suho mengambil piring anak anaknya lalu membawanya kedapur
Seola dan sian saling melirik. Saat suho kedapur somi langsung berbisik pada sian."Gue jadi gak enak sama daddy". Bisik seola.
"Gue juga lah anjir. Lo sih mukanya di mesem mesemin". Ucap sian sinis.
"Eh apaan si. Lo tuh yang mukanya di mesemin. Gue mah nerima aja mau enak mau nggak".
"So tau lo. Emang lo makan liat gue?". Tanya sian. Seola menatap adiknya sinis.
"Dan emang lo liat gue pas makan?".
"Liat. Makannya gue nyalahin lo".
"Ngga sumpah g--".
"Sudah gak usah ribut. Daddy udah pesen Gofood. Nanti sian yang ambil ya makanannya. Ini uangnya."
Suho memberikan 2 lembar uang merah pada sian. "Dad?daddy beli apa aja?".
Tanya sian."Beli yoshinoya. Kalian kan suka. Yaudah dimakan aja. Daddy mau ke kantor". Ucap suho sambil tersenyum.
"Loh dad?gak makan bareng?".
Suho menggeleng. "Gak kalian aja makan ya. Daddy bisa makan di kantor".
Seola menundukan kepalanya. "Maafin seola dad. Seola tuh sebenernya suka suka aja sama masakan daddy. Tapi tuh sian mukanya ka--".
"Apaan si lo nyalahin gue".
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Suholkay (END)
Romance[SELESAI REVISI] Plagiat Jauh jauh dari cerita ini!! DON'T COPY MY STORY!! Follow dulu sebelum baca ya. Di Private! "Apasi gunanya dijodohin?mending jodoh dateng sendiri gak secara paksa."-Somi Hanya pertemuan biasa yang menjadi sebuah hal yang luar...