"Uhmm.. Kenapa ramai begini, tapi tetap terasa sepi ya? " tanya Ino lirih.
"Unchh.. Tayanggg.. Musik konser kecil - kecilan ini memang tidak terlalu ramai kok. So take it easy, girl. "
"Bukan begitu, Sakura. Ah, sudah, lupakan sajalah. "
"Eh iya.. Maaf atuh. Kau masih bersedih tentang dia, ya? "
"Hn.. "
Alunan musik 'Alone' -Marshmallow menghentak hentak semakin keras. Tetapi, Ino dan Sakura hanya berdiam di sudut ruangan. Menikmati mojito dan lemon squash mereka masing - masing.
"Ngomong-ngomong, kemana Sasuke? "
"Ohh.. Dia mengurus sesuatu. Entah apalah itu, aku juga tidak mengerti. "
"Hmm.. Kasian sekali tidak diberitahu. Haha" tawa Ino terdengar lirih.
Melihat itu, Sakura berdiri. Ia mendekati Ino dan mendekatkan wajahnya ke dekat telinga Ino.
"SUDAHLAHH!! JANGAN BERSEDIH! " teriaknya tepat di depan telinga Ino.
"ADUH!! TIDAK USAH BERTERIAK, BODOH! "
"KAU SENDIRI JUGA BERTERIAK, BAWEL!! "
"DASAR JELEK!! "
"BAU KETEK!! "
"BANYAK BELEK!! "
"GABISA MELEK!!! "
Mereka saling memandang satu sama lain dengan intens. Detik demi detik berlalu. Lagu yang menghentak - hentak seketika diam membisu. Semua pandangan mata terarah kepada Ino dan Sakura. Mereka mengira kalau Ino dan Sakura sedang bertengkar.
"Pfft. " keduanya menahan tawa. Dan pada detik itu juga Ino dan Sakura tertawa terbahak - bahak.
"Ahahaha.. Sudah sudah.. Tidak udah melihat kami seperti itu. Aku hanya mau menghibur temanku di sini. " kata Sakura
Semua orang hanya diam dan menggelengkan kepala masing-masing.
"Pfft.. Kita berhasil membuat semua pengunjung menoleh. "
"Awalnya dari kamu!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Thin Line ( Completed )
RomanceIno menyadari bahwa Sai mencintai dirinya. Dan dia pun mencintai Sai. Tapi, sayangnya, jarak antara cinta dan waktu kepergian Sai begitu tipis. Setipis garis. Semua itu telah sirna hanya dalam sekejap mata. Terasa begitu cepat, bagaikan sebuah mimpi...