Tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat. Sudah seminggu peristiwa kecelakaan itu terjadi.
Mereka mengatakan Sai telah dikebumikan.
"Ino.. Sampai kapan kamu akan bersedih? Ayo kembali ceria. "
"Ino sebaiknya kamu kembali ke kampus.. Di sana kamu bisa kembali menemukan kebahagiaan. "
Yah... Hanya itu satu-satunya cara menghapus bayangan kelam itu..
"Sai.. Maafkan aku... Aku berjanji akan menjadi Ino baru yang lebih baik dan takkan mengecewakanmu. "
Sejak hari itu Ino benar-benar menepati janjinya.
"Om.. Tante.. Semua barang sudah siap kan.... Ino dan Pak Ryuji angkut ke mobil ya.... "
"Iya, Sayang... Sudah bisa diangkut semua. " kata Tante.
Mereka sibuk mengangkut barang untuk dibawa ke Panti Asuhan Ananda, di sanalah Ino akan merayakan ulang tahunnya dengan meriah.
Ino mempersiapkan semuanya dengan gembira... Semua kado untuk anak-anak kurang beruntung yang membutuhkan kasih sayangnya...
"Nah, sudah beres semuanya, Non," ujar Pak Ryuji.
"Terima kasih, Pak. Nanti Bapak pergi bareng Om dan Tante ya. Aku berangkat duluan. "
"Om.. Tante.. Ino berangkat duluan ya... Sampai ketemu di Panti, " ujar Ino sambil mengecup pipi mereka.
Tak lama Ino pun meluncur membelah pagi dengan mobilnya. Alunan suara Tulus menyanyikan Monokrom menemani Ino sepanjang perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thin Line ( Completed )
RomansaIno menyadari bahwa Sai mencintai dirinya. Dan dia pun mencintai Sai. Tapi, sayangnya, jarak antara cinta dan waktu kepergian Sai begitu tipis. Setipis garis. Semua itu telah sirna hanya dalam sekejap mata. Terasa begitu cepat, bagaikan sebuah mimpi...