EPILOG

11.5K 289 6
                                    

Happy Reading

Sekarang aku tahu, bahwa di balik masalah yang Tuhan berikan kepadaku, Tuhan benar-benar sudah menyiapkan hal-hal yang sangat indah untukku.

Tuhan tidak mungkin memberikan hal kejelekan umtuk hamba-Nya. Kalaupun Tuhan tidak memberikan apa yang kita mau, Tuhan sudah menyiapkan apa yang kita butuhkan.

Sebenarnya inti dari hidup ini hanya satu. Yaitu kesabaran.

"Gimana? Sudah siap?" tanya Andra.

"Udah dong,"

Pernikahanku dan juga Andra sudah berjalan sekitar 3 bulan. Tiga bulan yang menurutku tidak mudah. Ya kadang-kadang ada sedikit cek-cok. Tapi kami berusaha menyelesaikan itu semua dengan kepala dingin.

Hari ini, aku dan juga Andra akan menghadirkan ijab qabul pernikahan Karin dan juga Fathur. Memang sulit ditebak bukan rencana Tuhan? Bahkan Karin dan juga Fathur bisa bersatu atas kehendak-Nya.

"Yaudah ayo. Nanti keburu telat,"

"Iya-iya,"

Aku dan juga Andra menaiki mobil dan mobil kami melaju meninggalkan perkarangan rumah.

Sesampainya di masjid Ar-rahman tempat Karin dan juga Fathur melaksanakan ijab qabul aku dan juga Andra langsung memasuki masjid. Di dalam masjid sudah banyak orang, aku dan juga Andra langsung mengambil posisi duduk di belakang karena di depan sudah sangat penuh.

Sekitar 15 menit kemudian, ijab qabul baru dilaksanakan. Aku mendengar Fathur yang begitu lantang dan dengan satu tarikan nafas mengucapkan kata-kata sakral itu.

Dalam hati aku tak henti-hentinya mengucapkan kata syukur kepada Tuhan. Karena rencana-Nya hidupku kembali berwarna. Sudah lengkap sudah sepertinya kehidupanku ini.

Bisa melihat sahabat terbaikku bahagia dengan pilihannya. Begitu baiknya Tuhan kepadaku.

Tapi ada satu keganjalan di hatiku. Mengapa Tuhan belum mempercayaiku untuk memiliki buah hati? Akankah Tuhan kembali memberikan ujian untukku di rumah tanggaku ini?

***

Need extra part?

Jakarta, 25 November 2017

Captain, I Love You  [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang