Happy Reading
Jika kalian mempertanyakan apakah masih ada rasa kecewa itu, tentu saja aku akan menjawab iya, aku masih kecewa akan keputusannya dulu. Tapi entah mengapa, rasa kecewa itu lama-kelamaan menjadi kalah dengan rasa cintaku untuknya.
Entah mengapa, semakin aku berusa untuk melupakannya, itu malah semakin aku mencintainya. Entah skenario apa yang sudah Tuhan tuliskan untukku.
Sekarang, aku sedang berada di villa milik keluarganya Karin. Saat aku pergi dari hadapan Andra, aku bingung ingin ke mana. Saat aku mencari Karin, aku tidak menemukannya.
Tetapi saat aku sedang mencarinya, tiba-tiba saja Karin mengirimkanku pesan. Dia bilang di ujung jalan sana ada villa milik keluarganya. Saat aku membalas pesan Karin, Karin tidak membalasnya lagi. Aku telponpun nomernya tiba-tiba tidak aktif. Daripada aku bingung ingin ke mana, aku memutuskan untuk pergi ke villa tersebut.
Aku sedang berdiri di balkon kamar villa milik keluarga Karin. Udara di sini benar-benar sejuk. Entah kapan terakhir kali menghirup udara segar seperti ini. Udara di sini benar-benar membuat pikiranku tenang sejenak.
Seketika aku melupakan pertemuanku tadi dengan Andra. Pertemuan yang tidak aku inginkan untuk sekarang.
Tetapi saat aku sedang memejamkan mata sambil menghirup dalam-dalam udara segar ini, ada tangan yang memelukku dari belakang. Aku menegang seketika. Aku hafal seseorang yang memiliki bau parfum ini. Seseorang yang tidak aku inginkan kehadirannya untuk saat ini.
Aku berusaha agar pelukan ini lepas. Tetapi tenaga yang dimilikinya sangat kuat.
"Tolong biarkan seperti ini sebentar saja," ucapnya.
Akhirnya aku membiarkannya untuk memelukku. Tiba-tiba saja air mataku lolos begitu saja dari mataku ini. Isakan kecil karena dia. Entah mengapa ketika mengingat kejadian dulu, hatiku terasa sesak.
"Nangis saja bila itu bisa buat kamu tenang. Pukul aku bila itu bisa buat kamu puas. Pukulan itu tidak seberapa Na dengan apa yang kamu rasakan,"
Tangisanku semakin kencang. Sesak sekali rasanya ya Tuhan dadaku ini. Tiba-tiba saja Andra membalikan badanku untuk menghadapnya, lalu ia memelukku.
"Maafin aku Na. Aku sadar aku salah. Aku cuman lelaki bodoh yang membuat orang yang aku cintai menangis. Jika dengan aku pergi dari hidup kamu bisa membuat hidupmu lebih baik, aku rela Na pergi dari hidup kamu. Jaga diri kamu baik-baik ya Na, semoga kamu mendapatkan lelaki yang lebih bisa membuat kamu bahagia daripada aku. Sekali lagi aku minta maaf,"
Mendengar ucapannya semakin membuat tangisku tak tertahankan. Bukan ini yang aku inginkan. Tetapi seakan-akan egoku tidak mau kalah.
Andra melepaskan pelukannya. Lalu ia mencium keningku. Aku dapat merasakan ada airmata yang menempel di pelipisku,yang aku yakin jika airmata itu milik Andra. Lelaki itu menangis?
"Aku pergi dulu ya. Jaga diri kamu baik-baik. Aku akan selalu cinta sama kamu,"
Lalu ia dengan perlahan menjauhkan badannya dari hadapanku dan pergi meninggalkanku dengan meninggalkan luka lagi.
***
Jakarta, 09 November 2017.
![](https://img.wattpad.com/cover/78077859-288-k32107.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain, I Love You [Compeleted]
ChickLitKetika semesta mempertemukan sifat yang saling bertolak-belakang. Ketika semesta merubah segalanya yang kelam menjadi indah dan sebaliknya. Akankah semesta mempersatukan mereka di balik badai yang tak kunjung usai? *** banyak banget kesalahan peng...