CILY 19 [New]

7.1K 280 4
                                    

Happy Reading

Katanya cinta tak pernah salah
Takan pernah berubah walau
Kadang hati tersakiti oleh salah

Katanya cinta tak pernah gagal
Gagal tuk memaafkan karna cinta
Tak pernah salah
Tapi mengapa cintaku kecewaCinta Salah.

***

"Lo yakin Na sama keputusan lo buat ke Aussie?" tanya seseorang.

"Gue yakin Rin sama keputusan gue. Gue ngelakuin ini supaya nggak ada yang tersakiti Rin di sini,"

'Lo salah besar Na dengan ucapan lo itu,' batin Karin.

"Yaudah lo hati-hati ya di sana. Sering-sering hubungin gue,"

"Iya siap,"

"Btw, maaf ya besok gue nggak bisa nganterin lo ke bandara,"

"Iya Rin nggak pa-pa. Lagian 'kan ada Papah sama Mamah yang bakal nganterin gue besok,"

"Pasti gue bakalan kangen banget deh sama lo Na," ucap Karin sambil memeluk Auna.

"Alah alay lo. Pas lo pindah ke bali terus kita nggak ketemu-ketemu aja lo biasa aja,"

"Yah lo mah kebiasaan merusak suasana,"

"Lagian lo nya. Tau nggak sih, gue geli pake banget tau gak sama lo Rin. Gue masih normal please," ucap Auna berdegik ngeri.

Tiba-tiba saja Karin langsung menyentil pelipis Auna pelan.

"Yee,seenaknya aja lo kalo ngomong. Lo kira gue udah nggak demen sama cowo lagi kali? Helooo. Cowo di belakang sana masih banyak yang ngantri Na buat dapetin gue,"

"Gue rasa lo nggak tau ya apa itu definisi dari jijik?"

"Sialan lo,"

Auna hanya tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan Karin.

Setelah puas bercerita dengan Karin, Auna memutuskan untuk pulang ke rumah untuk siap-siap untuk besok keberangkatannya besok.

"Yaudah deh Rin. Gue pulang dulu ya. Sampai ketemu 4 tahun lagi,"

"I'm gonna miss you babe, jaga diri lo baik-baik ya di sana. Gue harap jika lo udah kembali lagi ke Indonesia, lo bakal ngelupain apa yang udah terjadi di sini,"

"Makasih Rin. Gue juga pasti bakal kangen sama lo. Gue titip Mamah sama Papah gue ya,"

"Pasti Rin,"

"Yaudah gue pulang dulu ya," Pamit Auna.

"Hati-hati ya Na,"

"Okee,"

***

Saat ini, aku, papah dan juga mamah sudah berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pesawat yang aku tempati akan take off 10 menit lagi.

"Kamu nyari siapa sih Na? Kok daritadi kaya lagi nunggu orang?" tanya mamahku.

"Hah? Nggak kok Mah," jawabku berbohong.

Ya aku berbohong, sedari tadi aku sedang mengharapkan seseorang untuk datang ke Bandara. Tapi aku rasa itu mustahil. Tidak akan terjadi. Bahkan dia saja tidak tau jika aku akan pergi ke Aussie. Bagaimana ia ingin menyusul dirinya?

Hah. Kenapa aku jadi gundah gini. Kenapa aku jadi mengharapkan kehadirannya sekarang di hadapanku? Ya Tuhan, apa yang terjadi sama aku.

"Tuh sekarang malah bengong. Kamu kenapa sih?"

"Eh? Nggak kok Mah serius deh aku nggak pa-pa,"

"Kamu kenapa sayang?" ucap papah sambil mengusap rambutku.

"Nggak Pah, Auna nggak pa-pa kok serius deh,"pk

"Kalo kamu mau batalin keberangkatan kamu ke Aussie masih bisa kok,"

"Nggak Pah. Aku mau tetap ke Aussie, aku nggak pa-pa serius. Yaudah Pah, Mah. Pesawatnya udah mau take off, aku masuk ya,"

"Hati-hati ya sayang. Jaga diri kamu baik-baik di sana. Jangan lupa ibadahnya jangan ditinggalkan. Makan kamu juga harus teratur," ucap mamah.

"Iya Mah. Mamah sama Papah jaga diri baik-baik ya,"

"Sayang. Maafin atas semua yang udah Papah lakuin ke kamu ya. Papah memang bukan Papah yang baik untuk kamu,"

Aku yang mendengar ucapan papah itu langsung menangis dan memeluk papah.

"Papah itu Papah terbaik yang udah Tuhan berikan untuk Auna Pah. Auna sayang banget sama Mamah dan Papah. Harusnya Auna yang minta maaf karena Auna belum bisa membahagiakan Papah dan Mamah,"

"Kamu jaga diri baik-baik ya di sana. Papah pasti bakal merindukan putri kecil Papah ini," ucap papah sambil menghapus air mataku.

"Aku udah besar Pah," ucapku sambil terkekeh.

"Bagi Papah dan Mamah, kamu tetap putri kecil kami sayang,"

"Seterah Papah aja deh. Yaudah aku masuk dulu ya Pah, Mah. Assalamu'alaikum," ucapku sambil mencium tangan kedua orangtuaku.

Selamat tinggal kasih. Selamat tinggal kenangan. Semua tak akan terlupakan begitu mudah. Terimakasih untuk semuanya. Aku harap hari esok akan menjadi lebih baik lagi.

***

Jakarta, 13 Oktober 2017

Captain, I Love You  [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang