1'st

17.5K 1.2K 52
                                    

-better play the video-

"Apa kau gugup? Renjunie?" ucap jaemin sembari menggenggam tangan renjun yang terus bergerak gelisah.

"Eum yah sedikit" ucap renjun

Jaemin tersenyum sembari menepuk bahu renjun yang kini terbalut tuxedo putih. Renjun menoleh dan tersenyum

"Aku mengerti perasaanmu, kau akan jauh lebih gugup saat berada di altar nanti." ucap jaemin dengan diakhiri kekehan.

"Yah jangan menakutiku" ucap renjun sembari mengerucutkan bibirnya.

"Ahni, aku serius. Yah itulah yang kurasakan dulu" ucap jaemin.

Cklek.

Keduanya menoleh saat pintu kamar yang renjun tempati terbuka, menampilkan seorang gadis cantik lengkap dengan gaun putih polos nya yang tengah tersenyum manis.

"Renjun oppa sudah siap? Semuanya sudah menunggu" ucap gadis itu, lami.

Renjun menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan untuk mengurangi gugup nya. Ia beranjak dan mengangguk sembari tersenyum

"Oppa terlihat manis, jangan terlalu gugup ne" ucap lami dan diangguki renjun.

"Hei semangat ya, aku duluan. Aku harus menemui mark hyung" ucap jaemin lalu dengan cepat menghilang dari pandangan renjun.

"Oppa, aku juga. aku harus bertemu eum chanhee oppa" ucap lami sembari tersenyum malu.

"Setelah kejadian itu kau jadi dekat dengan chanhee ya" ucap renjun sembari tersenyum menggoda.

"Aish oppa" ucap lami lalu mengangkat tangannya memperlihatkan sebuah cincin di jari manisnya.

"astaga lami, kau-"

"Renjun" renjun menghentikan ucapan nya dan menoleh pada ayahnya yang berjalan menghampirinya.

"Ok aku pergi dulu, hwaiting oppa" ucap lami lalu dengan cepat pergi dari hadapannya.

"appa" ucap renjun, yuta tersenyum lalu menepuk bahu putra sulungnya.

"appa tak menyangka akan secepat ini, sepertinya baru kemarin kamu belajar berdiri dan sekarang appa harus menyerahkanmu pada orang lain" ucap yuta, renjun memeluk ayahnya.

"Nakamoto-san jangan berlebihan" ucap renjun sembari terkekeh.

"Appa, gomaowo ne" ucap renjun. yuta melepaskan pelukannya dan tersenyum menatap anak nya.

"Ayo, semuanya sudah menunggumu" ucap yuta, renjun mengangguk dan mengamit lengan ayahnya yang kini membawanya berjalan keluar menuju altar.

Sinar matahari pagi menyambut langkah renjun begitu kakinya menapak keluar. Disana ada eomma nya dan juga chenle yang tersenyum menatapnya.

Disana juga ada haechan dan juga sepupunya, yukhei. Mark dan juga jaemin yang duduk di barisan kedua yang juga tersenyum menatapnya.

jinyoung dan juga jihoon yang turut datang begitu pun samuel, namja yang pernah menyelamatkan dirinya dulu kini duduk bersama dengan daehwi begitupun chanhee dan juga lami yang telah duduk disampingnya.

Jaehyun dan juga taeyong, kedua orangtua jeno yang juga menatapnya sembari tersenyum bahagia menatapnya.

Dan di ujung altar bernuansa serba putih itu, jeno berdiri dengan dibalut tuxedo hitam. Mata cokelat terang miliknya bertemu dengan mata ke emas an milik jeno, renjun mengeratkan pegangannya pada lengan ayahnya. Jeno tersenyum tipis menatapnya.

"Lee jeno, aku serahkan renjun padamu" ucap yuta begitu dirinya dan juga renjun berdiri tepat di depan altar.

Jeno mengangguk dan mengulurkan tangannya ke hadapan renjun. Renjun menatapnya sejenak sebelum akhirnya beralih menatap ayahnya yang hanya menjawab dengan anggukan tipis dan senyuman.

Hero : after war sequel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang