8'th

4.3K 698 30
                                    

"Silahkan duduk dulu, ah ya bagaimana kabar renjun?" ucap haknyeon setelah mempersilahkan jeno juga jihoon untuk duduk.

Jeno menatap tajam pada haknyeon sejenak sebelum akhirnya teringat hal yang ingin dia sampaikan sekarang. ia menghela nafas panjang sejenak sebelum akhirnya menoleh pada jihoon dan membiarkan namja itu untuk menyampaikan tujuan mereka.

"ekhm, haknyeon-ssi sebenarnya aku yang butuh banuan darimu" ucap jihoon

"ah ya, bantuan apa yang kau maksud?" ucap haknyeon, jeno menghela nafas lega karena haknyeon teralihkan dan dapat serius untukn kali ini.

"euhm itu-" hknyeon menaikkan sebelah alisnya menunggu lanjutan ucapan jihoon yang terlihat ragu.

"salah satu angggota klan ku semalam menghilang, dan kami butuh wolfsbane yng hanya dimiliki oleh daerah klan mu ini untuk menemukannya." ucap jeno, membantu jihoon untuk menyelesaikan kata-katanya.

dan setelah itu, sesuai dugaannya haknyeon makin menatapnya bingung.

"wolfsbane? anggota klan mu yang hilang itu seorang werewolf? yang benar saja" ucap haknyeon tak percaya.

"dia vampire, tapi dia hilang karena seseorang menculiknya semalam menggunakan racun dari sebuah bunga" ucap jihoon dan setelahnya haknyeon mengangguk paham.

"heum begitu, boleh saja kalian boleh mengambilnya sebanyak apapun yang kalian mau. tapi-" haknyeon menghentikan ucapannya dan menoleh karah jeno sejenak. jeno mendecih mengerti maksud dari tatapan haknyeon itu.

"Ah ayolah, bukan sebuah permintaan yang sulit kan? Sehari saja aku ingin bertemu dengannya tanpa usiran darimu" ucap haknyeon yang pada akhirnya menyandarkan tubuhnya pada sofa.

Jeno menghela nafas berat dan menatap haknyeon serius.

"Baiklah. Tapi kau tak akan sendirian, aku akan menyuruh sepupuku untuk mengawasimu. Dan ingat satu hal, dia bukan injoon yang dulu kau kenal, jangan harap kau bisa merebutnya dariku" ucap jeno tajam, haknyeon tersenyum dan mengangguk setuju.

"Baiklah, hm mungkin aku bisa membantu kalian untuk mencari, ah siapa itu?" ucap haknyeon yang kini memasang pose berfikir.

"Jinyoung" ucap jihoon.

"Ah jadi anak manis yang sangat kuat itu yang hilang? Ah sayang sekali. Tentu saja aku akan membantu" ucap haknyeon.

"Dia bukan lagi seorang anak-anak haknyeon" ralat jeno, haknyeon tertawa kecil dan mengangguk.

"Ya ya, aku juga melihatnya saat pernikahanmu" ucap haknyeon lalu beranjak dari duduknya, memberikan gesture tangan agar jeno juga jihoon mengikutinya.

"Wolfsbone sangat sulit tumbuh akhir-akhir ini. Ah tapi apa kalian yakin yang menculik jinyoung itu seorang werewolf?" ucap haknyeon sembari berjalan.

"Dari jejak yang ditinggalkan. Untuk sementara kami yakin." ucap jeno.

Haknyeon mengangguk mendengarkan ucapan jeno, namun setelahnya dirinya berhenti dan berbalik menghadap keduanya dengan senyuman yang lebih tepat di sebut seringaian di wajahnya.

"Bagaimana jika ternyata analisa kalian itu salah? Bisa saja jejak yang ditinggalkan itu dimanipulasi bukan?" ucap haknyeon.

Jeno terdiam sejenak untuk mencerna ucapan haknyeon barusan yang menurutnya ada benarnya juga.

"Tapi itu hanya menurutku sih, aku ingin membantu dan melihat kesana langsung tapi aku juga punya banyak hal yang harus kukerjakan disini" ucap haknyeon.

Dan kini ketiganya berdiri dihamparan rumput diatas tanah datar yang ditumbuhi berbagai macam Tanaman yang kebanyakan adalah tanaman herbal.

"Nah itu yang kalian butuhkan." ucap haknyeon, menunjuk salah satu tanaman yang tumbuh lebih sedikit dari tanaman lainnya.

Hero : after war sequel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang