5'th

5.1K 843 99
                                    

"Renjun" panggil jeno pelan, renjun yang tengah menyusun makan malamnya hanya bergumam pelan untuk menjawab panggilan jeno.

"Maafkan aku tentang yang tadi siang" ucap jeno. Renjun menoleh padanya.

"Sudah lupakan saja" ucap renjun, dan diam diam jeno menghela nafas lega.

Drrtt

Renjun menoleh saat handphone yang ia letakkan di atas meja tak jauh dari nya bergetar. Dan jeno yang melihatnya langsung dengan cepat menggunakan telekinesisnya dan mengarahkan handphone tadi kearah renjun.

"Gomaowo" ucap renjun sembari tersenyum sekilas lalu beralih untuk mengangkat telfon nya. Dan diam diam jeno tersenyum juga karena jika renjun sudah mau tersenyum dengannya, itu artinya renjun benar benar sudah memaafkannya.

"Hallo" ucap renjun, jeno masih duduk sembari memperhatikan raut wajah renjun.

"Ah jihoon hyung, ada apa?" ucap renjun. Jeno menghela nafas lega karena yang menelefon adalah jihoon bukannya si haknyeon.

"Hah? Apa? Bagaimana bisa?" dan jeno mengerutkan dahinya, mencoba menebak apa yang di sampaikan jihoon sampai renjun menampilkan raut terkejutnya itu.

"Hm baiklah. Ah ya, jeno sedang bersamaku, apa kau ingin bicara secara langsung?" ucap renjun, jeno menaikkan sebelah alis memandangnya.

"Ah okay, aku akan langsung sampaikan" dan setelahnya renjun menurunkan handphone nya dari telinga dan menatap jeno yang sudah hendak berrenjun.

"Ada apa?" ucap jeno yang kini menyadari perubahan raut wajah renjun

"Jinyoung hilang jeno. Jihoon bilang siang tadi jinyoung masih tidur di kamarnya, tapi saat jihoon mengecek kamarnya jinyoung sudah tak ada" ucap renjun.

"Jinyoung tinggal sendiri kan?" ucap jeno, renjun mengangguk mengiyakan.

"aku akan kesana sekarang, kau dirumah saja. Tutup semua pintu juga jendela" ucap jeno lalu beranjak dari duduknya.

"aku ikut" ucap renjun yang kini sudah menggenggam erat ujung baju Jeno dan memandang jeno dengan tatapan memohon. Jeno menghela nafas dan mengangguk.

"Tunggu disini sebentar" ucap jeno lalu dengan cepat menghilang dari pandangan renjun bahkan sebelum namja manis itu mengangguk mengiyakan. Dan tak lama kemudian jeno kembali lagi dengan sebuah coat panjang milik renjun ditangannya.

"Pakai ini, udara di luar sangat dingin" ucap jeno lalu memakaikan coat tadi ketubuh renjun.

"Yakin mau ikut? Kau tampak kurang sehat" ucap jeno begitu melihat bibir renjun yang agak pucat. Namun renjun menggeleng kuat dan memaksakan diri untuk ikut.

"aku hanya merasa sedikit mual, tapi aku benar benar tak apa apa" ucap renjun, jeno menatapnya ragu namun pada akhirnya tetap menggenggam tangan renjun untuk melangkah bersamanya.

"Lami ada disana, berarti chanhee juga yang lain ada di sana juga" ucap jeno lalu menyalakan mesin mobilnya saat dirinya memposisikan jok renjun pada posisi yang nyaman.

"Aku khawatir" ucap renjun, jeno mengusap pipi renjun pelan dan tersenyum.

"Tak akan ada apa apa" ucap jeno, dan setelahnya keduanya berkendara cepat menembus malam menuju tempat yang disebutkan jihoon tadi.

Dan setelah beberapa puluh menit mereka berdua berkendara, mereka berdua sampai di tempat yang kini sudah terisi dengan beberapa orang yang dikenalnya.

"Bagaimana?" ucap jeno pada orang orang disana. ada mark juga jaemin disana, lami dan juga chanhee benar benar ada disana.

"Aku menemukan ini" ucap mark, memberikan sebuah tabung silinder kecil ketangan jeno berisi sedikit bubuk.

Hero : after war sequel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang