"Renjunie hyung" seruan chenle terdengar hingga belakang rumah renjun dimana renjun kini tengah menanam beberapa bunga petunia di halaman belakangnya.
Renjun berdiri dan tersenyum lebar. Ia dengan segera merapikan peralatannya dan melepaskan sarung tangan dan juga apron nya. Dengan segera melangkah mendekati pintu utama.
"Hyungie!" chenle dengan segera berhambur memeluk renjun yang di balas kekehan dari sang kakak yang kini juga balas memeluknya.
"Aku merindukanmu dirumah sepi sekali" ucap chenle sembari melepaskan pelukannya.
"Eh? Dulu kau tak pernah merindukan ku meskipun aku pergi lama" canda renjun, chenle mengerucutkan bibirnya lucu.
Renjun mengalihkan pandangannya dan baru menyadari jika chenle tak datang sendiri. Renjun menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman manis saat namja di belakang chenle sedikit membungkuk padanya.
"Apa kabar hyung" ucap jisung.
"Baik, ah ayo masuk" ucap renjun, membawa keduanya masuk ke ruangan bernuansa eropa klasik itu.
"Woah bagaimanapun juga rumahmu ini terlalu jauh dari kota hyung" gerutu chenle, menjatuhkan tubuhnya diatas sofa maroon di ruang tamu.
Renjun tersenyum menanggapi dan melangkah menuju dapur
"Kalian mau minum apa?" tanya renjun.
"Apapun hyung" balas chenle. Dan tak lama setelahnya renjun kembali dengan senampan berisi dua gelas orange juice dan juga beberapa cemilan.
"Ah hyung tak usah repot repot begini-"
"Biarkan dia memang suka di repotkan" ucap chenle memotong ucapan jisung sembari menenggak orange juice nya mengabaikan tatapan ingin membunuh dari renjun.
renjun mengalihkan tatapannya kearah jisung dan tersenyum
"Aniya aku tak kerepotan. silahkan diminum" ucap renjun dibalas anggukan dari jisung.
"Eum jeno hyung kemana?" ucap Jisung, karena sedaritadi yang dilihatnya hanya lah renjun.
"Sedang ada urusan mendadak. Sebentar lagi mungkin pulang" ucap renjun.
"hyung, liburan musim panas ini kau mau keluar tidak? Tak bosan disini terus?" ucap chenle, renjun menggeleng dan terkekeh kecil.
"Hei ini rumahku bagaimana mungkin aku bosan dasar. Heum berlibur? Musim panas? Haha aku tak tau, jeno sedikit benci pada matahari kau tau" ucap renjun sembari terkekeh.
"Yah sayang sekali padahal aku ingin mengajak kalian ke busan bersama- sam-"
"Aku pulang" sebuah suara berat menginterupsi ketiganya diikuti hembusan angin lembut yang menyapa kulit ketiganya.
"Ada kalian, sudah lama?" ucap jeno sembari merapikan jasnya yang sedikit berantakan karena dirinya yang berlari lumayan cepat menembus hutan dari tempat perkumpulan dewan tadi.
"aniya, belum terlalu lama hyung" balas chenle.
Jeno mengangguk dan melangkah menghampiri renjun dan mengecup dahi nya sekilas yang di balas senyuman dari renjun.
"Aigoo aku cemburu sekali eoh" interupsi chenle, jeno terkekeh kecil lalu mengambil tempat duduk disamping renjun
"Eoh jisung? Tadi ayahmu-" jeno berhenti sejenak saat iris keemasannya menatap iris onyx milik jisung sebelum akhirnya mengangguk kecil.
"Eh? Ayah jisung? Ada apa dengan paman park?" ucap chenle bingung menoleh kearah jisung yang hanya tersenyum tipis menanggapinya lalu kembali menatap kearah jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hero : after war sequel (End)
Hayran Kurguwe through many things in our live. and we know that is not the end of our story.