6'th

4.7K 733 30
                                    

"Gwaenchanha?" ucap jeno begitu dirinya sampai di rumahnya, kedua orang tuanya juga orang tua renjun baru saja pamit pulang dan sekarang hanya tinggal dirinya juga renjun.

Renjun tersenyum dan mengangguk, jeno menghela nafas lega.

"Daehwi sedang pergi ke daerah utara dengan samuel. Jadi mungkin tak akan bisa kumintai tolong. Dan aku tak percaya orang lain selain dia, tak apa kan?" ucap jeno, renjun tersenyum manis dan mengangguk

"Aku benar benar tak apa. Aku hanya kelelahan" ucap renjun, sebelah tangannya tergerak untuk mengusap pipi pucat jeno.

Jeno menatap mata cokelat terang renjun intens, namun pada akhirnya menghela nafas panjang.

"Kenapa aku tak bisa tau apa yang kau pikirkan sekarang?" ucap jeno, renjun terkekeh sejenak dan mengecup pipi jeno sekilas.

"Makanya jangan suka mengintip kedalam pikiranku" ucap renjun sembari tertawa, jeno yang kini duduk didepan renjun hanya terdiam memandangi wajah renjun.

"Ah ya bagaimana kasusnya jinyoung? Sudah ditemukan?" ucap renjun, jeno menghela nafas dan menggeleng.

"Tapi satu hal yang pasti, orang itu dari klan werewolf" ucap jeno.

"Lalu bagaimana?" ucap renjun.

"jihoon? Dia-"

"Hm karena jihoon orang yang sekarang paling dekat dengan jinyoung, dia yang bekerja keras untuk menemukan jinyoung" ucap jeno.

"Bukan hanya itu, klan vampire juga melindungi jinyoung. Selain karena dia itu klan bae terakhir dia juga vampire yang kuat. Ingat saat kau di sandera kangmin? Dia yang hampir membantai seluruh vampire itu" ucap jeno, renjun mengangguk mengerti.

"Ah kau sudah makan?" ucap jeno, renjun tersenyum dan mengangguk.

"Kau bagaimana?" ucap renjun, jeno menggeleng dan terkekeh sejenak.

"aku terlalu ingin bertemu denganmu tadi jadi nya tak sempat" ucap jeno, renjun terdiam sejenak.

"Jeno" panggil renjun,

"Ya?"

sebelah tangan renjun tergerak untuk menurunkan kerah bajunya hingga sebelah pundak nya terekspos sepenuhnya.

"Apa yang kau lakukan" ucap jeno.

"Kau bisa meminum darahku" ucap renjun. jeno dengan segera membenarkan kerah baju renjun dan memeluk namja mungil itu.

"Jangan bodoh, karena aku tak akan melakukannya" bisiknya di telinga renjun.

.
.
.

"renjun, kau tak apa kan?" ucap jaemin yang kini bersama dengan mark datang ke rumah jeno. Renjun tersenyum dan mengangguk.

"aku tak apa sungguh, terimakasih sudah datang" ucap renjun, jaemin mendekat dan duduk disampingnya, mengusap pelan surai halus renjun.

"kalau ada yang ingin kau ceritakan. ceritakan saja padaku. Okay" ucap jaemin, renjun tak tahan untuk tak memeluk sahabatnya itu.

"nana-ya, bagaimana rasanya menjadi vampire?" ucap renjun saat dirinya melepas pelukannya.

"Haha kenapa kau bertanya? Menyenangkan karena aku menjalaninya dengan mark hyung" ucap jaemin, renjun tersenyum kecil dan mengangguk.

"Begitu ya" ucapnya pelan.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya jaemin, renjun menggeleng.

"Jaemin bisa jaga renjun sebentar? Aku dan mark hyung harus pergi untuk kasus jinyoung" ucap jeno, jaemin mengangguk mengiyakan.

Hero : after war sequel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang