Vote dan Komen
- Happy reading -
----
Suzy berjalan - jalan disekitan rumah Myungsoo yang luasnya melebih istana kepresidenan. Di halaman depan rumahnya ada air mancur, dan dibelakang rumahnya terdapat danau buatan dan taman yang dipenuhi oleh bungan mawar dan lavender.
Tapi sayangnya di rumah Myungsoo sama saja seperti di mess, Suzy tidak bisa pergi mana - mana. Ada 20 pengawal didekat pagar, 15 berjaga di pintu utama dan pelayannya yang sangat banyak.
"Nona, sebaiknya anda masuk kedalam sekarang. Jika tidak Tuan akan memarahi saya nona " ucap pelayan muda itu pada Suzy.
Saat ini Suzy sedang ada di danau buatan itu, sambil duduk di rumput buatan juga.
"Tenang saja, kau bilang kan dia bekerja. Jadi bagaimana dia akan tau" Suzy sibuk memandangi danau itu dalam diam.
"Aku bisa tau apa saja yang kau lakukan" Suzy hampir saja melompat ke kolam, saat mendengar suara Myungsoo. Myungsoo terlihat begitu menggoda dengan setelan jasa yang sedikit kacau, padahal baru siang hari.
Tapi Suzy memilih diam dan menundukkan wajahnya, rasanya tidak pantas matanya dan hatinya mengaggumi Myungsoo. Dia benar - benar tau diri.
"Kenapa kau tidak menjawabku?" Tanya Myungsoo.
"Karena aku tau aku hanya pelayan disini " Senyum getir Suzy paksakan, rasanya pahit.
"Kau memang pelayan, tapi kau yang paling istimewa. Pelayanku yang istimewa " Myungsoo mengucapkannya dengan senyum manis.
Suzy mengangkat wajahnya, hatinya tersentuh dengan ucapan Myungsoo tadi. Tapi hanya beberapa menit, setelahnya dia kembali memasang wajah sendu.
"Sudahlah, mari kita pergi mengambil bajumu " Myungsoo langsung menarik tangan Suzy, mendudukkan wanita itu didalam mobil mewahnya.
"Aku tidak suka melihatmu cemberut"
Entah setan apa yang merasuki Myungsoo, dia sendiri bingung dengan apa yang dia ucapkan barusan."N-ne "
***
Suzy langsung turun dari mobil Myungsoo setelah sampai di pekarangan mess, Myungsoo juga ikut turun dan membuat beberapa bitch berteriak histeris karena keHotan Myungsoo.
"Fufufu, lihat bahkan mereka sudah klimaks hanya dengan melihatku. Tapi kenapa kau tidak, Suzy?" Ucap Myungsoo sambil memandangi punggung Suzy.
Myungsoo memilih menunggu Suzy sambil berdiri menyender pada mobilnya, jika dia masuk entah apa yang akan terjadi nantinya.
Sementara Suzy didalam sana mulai dihujani pertanyaan, hinaan dan rasa iri.
"Bagaimana, rasanya dimasuki oleh pria sehot itu ? "
"Iya apakah enak? Aku jadi penasaran"
Pertanyaan mereka semua tidak bermutu, selalu bertanya bagaimana rasanya di naena oleh pria seperti Myungsoo.
Kalo kalian penasaran, sana minta dia mengagahi kalian. Selangkanganku saja sampai sakit. Bati Suzy beberapa kali menghina mereka.
"Wah wah wah... ini dia nyonya kita. Katanya kemarin tidak ingin di lelang, tapi nyatanya kau tampak bahagia. Dasar bitch!" Kali ini Heyko. Wanita berdada silikon itu selalu saja, mengganggunya.
Suzy tidak memperdulikan Heyko, dan memikih berjalan melewati wanita itu dan memasukkan bajunya pada plastik. Kamarnya berada di bewah tangga, bahkan penutup kamarnya hanya sebuah gorden tipis, tidak berkasur hanya ada tumpukan baju lama yang dijadikan alas tidur. Kasihan.
"Heyy! Beraninya kau mengabaikanku! " Heyko menjambak rambut Suzy kuat, Suzy memang merasa sakit tapi dia memilih diam. Tidak ada gunanya berdebat dengan wanita semacam Heyko.
"Mentang - mentang kau sudah dibeli oleh pria kaya kau jadi kurang ajar! Kau itu tidak lebih dari kami! " Heyko meludahi muka Suzy, Suzy hanya menutup matanya tetap diam.
"Hey! Meludahi orang sembarangan itu tidak sopan!" Seseorang tiba - tiba langsung mencengkram tangan Heyko, hingga jambakan di rambut Suzy terlepas.
"Jungkook-ah! Apa yang kau lakukan? Tanganku jadi merah" ucap Heyko dengan nada menjijikan.
"Cih" Suzy melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Jungkook meludahi wajah Heyko.
"Jungkook-ah!!!" Heyko langsung berlari untuk membersihkan wajahnya.
Jungkook melirik Suzy sekilas, kemudian menatap para jalang yang mengkerumini mereka dengan pandangan tertarik dan terkejut.
"Apa yang kalian lihat?! Bubar!" Rombongan itu langsung bubar saat Jungkook meneriaki mereka.
"Jungkook-ah ak-" ucapan Suzy diabaikan oleh Jungkook, dan pria itu meninggalkan Suzy sendirian.
Dengan cepat Suzy mengejar Jungkook sambil membawa plastik berisikan bajunya, kenapa dengan Jungkook? Ada apa ? Apa salahnya hingga Jungkook bersikap seperti ini padanya ?
"Jungkook-ah " Suzy terus mengejar Jungkook, tapi Jungkook tidak ingin berhenti. Dia seolah - olah tidak mendengar teriakan Suzy.
"Jungkook-ah!" Suzy langsung menahan tangan Jungkook, mereka ternyata sudah ada diteras mess.
"Jungkook-ah, Apa salahku? Kenapa kau bersikap dingin kepadaku ? " tanya Suzy dengan tetap memegang tangan Jungkook.
"Tanya pada dirimu sendiri, kenapa aku bersikap seperti ini " ucap Jungkook dingin, Jungkook bagaikan tidak tersentuh sekarang.
"Mianhae, aku tau aku salah. Salah karena tidak percaya padamu. Mianhae, mianhae Jungkook- ah! " Teriak Suzy, melepaskan bawaannya dan langsung memeluk Jungkook.
Jungkook yang tadinya tidak ingin membalas pelukan itu, tapi karena rasa rindu dan sesuatu dalam dirinya yang memaksanya membalas pelukan gadis itu dengan erat. Mencium aroma tubuh Suzy yang sangat dia rindukan, sekarang dia tidak ingin munafik lagi jika dirinya mencintai gadis dipelukannya itu.
Dan tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap mereka berdua dengan tatapan berapi - api. Bahkan ponsel yang dia genggam sudah retak.
- T B C -
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Bitch - MyungZy ✔
FanfictionPERHATIAN !! CERITA INI MENGANDUNG KATA - KATA KASAR, DAN VULGAR, JUGA MEMILIKI ADEGAN YANG MENGANDUNG TINGKAT KEBAPERAN. DILARANG KERAS UNTUK MENGCOPY CERITA INI !! ***** Mereka memanggilku bitch karena pekerjaanku sebagai pengantar minuman di sebu...