Vote dan KomenLupakan typo saya :v
- Happy reading -
-
Myungsoo mengecek ponselnya yang berdering, dia tidak pernah bisa bersantai atau tenang. Selalu saja ada peganggu.
"Wae?" Myungsoo langsung saja menjawab panggilan itu.
"Yak Myungsoo! Apa kau lupa jika malam ini akan pergi bersamaku?! "
Myungsoo menghembuskan nafasnya, wanita gila ini memang tidak pernah peka jika Myungsoo tidak suka dengannya. Beribu kali Myungsoo menolak, dan wanita itu tetap saja menempel padanya. Wanita itu selalu mencari alasan gila.
"Aku tidak punya waktu" balas Myungsoo singkat, jika bukan karena wanita ini adalah anak dari rekan kerja ayahnya mungkin Myungsoo sudah membentak wanita itu sekarang.
"What!? Kau selalu bicara seperti itu, apa kau tidak tau aku selalu saja menunggumu di cafe yang sama. Kenapa sih kau tidak pernah bisa menerimaku...bla bla bla " satu kata TIDAK PENTING.
Mata Myungsoo langsung segar saat melihat Suzy, tapi sedetik kemudian matanya memanas. Suzy dan pria asing berpelukan tepat didepannya.
Myungsoo menggengam ponselnya dengan kuat, tidak perduli jika ponsel mahalnya itu akan rusak. Yang selarang dia perdulikan adalah Suzy.
Tidak jangan perfikiran jika Myungsoo cemburu, Myungsoo hanya tidak suka saat benda yang dia beli dengan mahal malah dipegang oleh orang lain.
Dan disini peran Suzy adalah sebagai benda yang berharga 17 milyar won.
"Suzyy!!!"
***
Suzy dan Jungkook melepaskan pelukan mereka saat mendengar seseorang berteriak memanggil nama Suzy. Jika Jungkook terlihat heran, lain halnya dengan Suzy mukanya sekarang memucat.
Apalagi saat melihat Myungsoo mulai mendekat kearah mereka, dan langsung menarik paksa Suzy. Mencengkram tangan Suzy kuat sembari membawa kantong plastik Suzy tadi.
"Masuk" ucap Myungsoo dingin.
"Tapi tu-"
"Ku bilang masuk, ya masuk !" Suzy memejamkan matanya, Myungsoo membentaknya.
Dengan badan bergetar Suzy akhirnya masuk kedalam mobil, Myungsoo membanting pintu mobilnya dan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Myungsoo hanya diam, tapi sorot matanya sangat terlihat jika dia marah. Rahangnya juga mengeras, dada Suzy rasanya ingin meledak sekarang. Suzy menutup matanya kuat, dan mencengkram bajunya.
Cittt
Belum sempat Suzy membuka matanya, tangannya lebih dulu di tarik oleh Myungsoo keluar dari mobil. Mencengkram tangan Suzy kuat, hingga tangan gadis ah bukan mantan gadis itu rasanya hampir lepas.
Myungsoo terus saja menarik Suzy hingga mereka berada didalam kamar, dengan kasar Myungsoo menghempaskan tubuh Suzy diatas kasur dan langsung menyerang Suzy.
"Hmpph" Suzy memukul - mukul dada bidang Myungsoo, ciuman kali ini sangat kasar dan Suzy juga bisa merasakan jika bibirnya terasa asin. Bibirnya berdarah.
Myungsoo dengan kasar merobek baju Suzy lagi, menyerang tubuh Suzy. Kali ini leher dan dadanya menjadi serangan. Myungsoo menggigit, menghisap leher Suzy sangat kuat rasanya perih dan sakit.
Suzy menutup matanya saat merasakan Myungsoo melakukannya dengan kasar, bahkan Myungsoo tidak mendengarkan rintihan kesakitan Suzy.
***
Suzy membuka matanya yang terasa sangat berat, ditambah lagi badannya yang terasa sangat sakit. Apalagi daerah selangkannya.
Suzy merasakan hembusan nafas hangat dari balik tubuhnya, hembusan nafas itu sangat tenang. Suzy berusaha sekuat tenaga membalik tubuhnya, hingga wajahnya langsung berhadapan dengan wajah Myungsoo.
Suzy meraba wajah Myungsoo dengan mata yang tertutup, tangan besar itu melingkar di perut Suzy menimbulkan getaran aneh. Banyangan kejadian kemarin malam membuat tangan Suzy terhenti, kejadian yang membuat tubuhnya sakit, hatinya juga.
Suzy berniat menjauhkan tangannya dari wajah Myungsoo, sebelum sebuah tangan besar menghentikan tangan Suzy yang ingin menjauh.
"Lakukan lagi " suara bass namun serak itu membuat badan Suzy merinding.
"Mwo ? "
"Lakukan lagi, raba wajahku lagi " ulang Myungsoo, tapi matanya tidak terbuka.
Karena takut Myungsoo akan merah, Suzy akhirnya melakukannya. Tangannya rasanya bergetar dan berkeringat. Tiba - tiba Myungsoo langsung duduk, lalu menatap Suzy.
"Apa kau takut dengan ku ? " tanya Myungsoo dengan suara rendah.
"Iya...huhuhu " ucap Suzy sambil menangis, sikapnya memang terkadang kekanak - kanakan.
"Jangan menangis, aku...aku kemarin hanya tidak bisa mengontrol emosiku" sekarang posisi mereka adalah Myungsoo berada diatas Suzy membelai wajah Suzy lembut.
"Aku takut, kau membentakku seakan kau akan memakanku... huaaa " Suzy terus menangis, membuat Myungsoo gemas dan membungkam Suzy dengan bibirnya.
"Jangan menangis, aku tidak suja kau menangis. "
Suzy menghentikan tangisannya, Myungsoo tersenyum dengan manis.
"Mau melakukannya lagi? Aku akan bersikap lembut " eta akang gak tau kondisi.
"Mmm...baiklah " ucap Suzy. Bagaimana pun juga Suzy harus melakukan tugasnya, dia dibeli bukan hanya untuk menjadi pajangan tapi untuk menjadi pemuas nafsu.
Myungsoo kembali menyerangnya, tapi kali ini dengan lembut. Selembut pantat bayi, Suzy bahkan bisa meraskan jantungnya akan lompat saat merasakan sentuhan Myungsoo.
Pria berusia 25 tahun dan seorang remaja berusia 18 tahun. Mereka bergumul diatas tempat tidur, dan ditemani dengan hujan diluar sana. Membuat kenikmatan tersendiri bagi mereka.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Bitch - MyungZy ✔
FanfictionPERHATIAN !! CERITA INI MENGANDUNG KATA - KATA KASAR, DAN VULGAR, JUGA MEMILIKI ADEGAN YANG MENGANDUNG TINGKAT KEBAPERAN. DILARANG KERAS UNTUK MENGCOPY CERITA INI !! ***** Mereka memanggilku bitch karena pekerjaanku sebagai pengantar minuman di sebu...