09 - Myungsoo POV

2.8K 272 16
                                    


Vote dan Komen

Lupakan typo ku :")

- Happy reading -

-

Aku menatap wanita yaang sekarang tidur dipelukanku, dia sedikit mendengkur. Dengkuran yang mirip seperti anak kucing.

Aku tau ini salah, memperbudak sex seorang gadis remaja. Tapi mau bagaimana lagi, hanya dia yang bisa membuat hasratku terpenuhi.

Beberapa kali aku melakukannya dengan wanita lain, tapi tak ada seorang pun yang membuatku puas. Tapi dengan wanita ini hal berbeda terjadi, bahkan dengan sentuhan jari lentiknya bisa membuat aku berhasrat.

Kemarin saat aku melihatnya dengan pria lain, rasanya aku ingin memasukinya saat itu dan mengatakan pada pria itu bahwa gadis ini adalah budak sex ku.

Cemburu ? Kalian salah besar jika menganggapku cemburu, karena aku sama sekali tidak ceburu. Aku ingatkan sekali lagi TIDAK CEMBURU.

Di hatiku masih ada wanita lain, wanita yang meninggalkan ku tanpa sepatah katapun- ah sudahlah lupakan aku tidak ingin membahasnya.

Aku menatap langit - langit kamar dengan pandangan sendu, lalu berdiri dengan berhati - hati takut wanita disampingku akan terbangun.

Aku berjalan ke balkon, menatap kompleks perumahan ku. Mengabil sebatang rokok, dan menghisapnya secara perlahan. Asap mengepul dari mulutku, udara dingin menusuk kulitku. Tapi aku tidak perduli.

"Seandainya, aku bisa kembali kemasa lalu. Maka aku tidak akan membiarkanmu pergi waktu itu " gumamku pelan dan kembali ke kasur, melanjutkan tidurku.

□□□

Aku membuka mataku perlahan, dan pemandangan didepanku membuatku terkejut. Suzy hanya memakai handuk. Paha mulusnya terlihat, gundukan itu juga.

Aku juga melihat beberapa bercak merah di sekitaran dada, dan juga pahanya. Itu pasti karena ulahku semalam, kajadian semalam mengusik otakku dipagi hari.

Desahan Suzy mengalun di telingaku, meminta lebih. Saat dia berteriak memanggil namaku, muka merahnya saat aku memasukinya. Rambutnya yang basah karena keringat, dadanya yang naik turun. Jangan lupakan cair-

"Tuan anda sudah bangun ? " suara Suzy membuyarkan lamunanku, melihatnya membuat gairahku naik seketika.

"Sudah" ucapku singkat dan berlari ke kamar mandi.

Aku mengguyur wajahku dengan air dingin, dan memukul - mukuli kepalaku. Ck sudah aku katakan bukan, berada didekat Suzy tidak baik untuk kesehatan 'anuku'

Beberapa menit kemudian, aku keluar dari kamar mandi dan Suzy tidak ada didalam kamar. Aku berjalan menuruni tangga, menuju dapur dan mataku langsung mendapatkan pemandangan istimewa. Suzy sedang memasak.

Aku memperhatikan tampilannya, maksudku pakaian yang dia pakai.

'Apa - apan itu? Bajunya terlihat sangat dekil, bahkan mungkin karet celananya sudah lepas. Dan dia mengikatnya dengan tali rapia, Oh My semiskin itukah kau, Suzy? Pakaian itu sebaiknya di jadikan kain lap, tapi dia malah memakainya.

Aku mendekatinya, tapi sebelum aku mendekat dia sudah berbalik. Awalnya dia terkejut, tapi langsung tersenyum.

"Oh Tuan, aku sudah menyiapkan kopi dan nasi goreng " dia berkata dengan wajah yang sangat manis.

'Jangan manis - manis atuh neng, nanti akang diabetes '

"Baiklah" ucapku dan duduk di meja makan, memakan masakan yang dia sajikan.

Sementara dia duduk dihadapanku dan menatapku dengan senyum, membuat tidak nyaman.

Mataku kembali menatap pakaian yang dia pakai, entah kenapa walaupun pakaian yang dia pakai sudah tidak layak pakai dia tetap terlihat sexy. Ditambah pipinya yang bersemu merah saat aku membalas tatapannya.

"Bisakah kau berhenti menatapku seperti itu ? " tanyaku akhirnya.

Dia menyiritkan dahinya.
"Kenapa ? "

"Karena tatapanmu itu tidak baik untuk adikku " aku sedikit menekankan kata 'adikku'

"Adik? Jadi tuan punya adik ? Mana tuan, dari dulu saya ingin punya adik " ucapnya gembiran.

Fak kurasa dia memang benar - benar polos, dia pikir adik yang ku maksud adalah adik sungguhan.

"Sudah lupakan " ucapku kembali dengan nasi goreng buatannya.

"Yah, adik tuan mana sih ? " tanya nya.

Awalnya aku geram, tapi ide unik meluncue siotakku. Kurasa akan bagus jika kumainkan dengannya.

"Mau tau ? Kemari "

"Iyaa!!" Dia kemudia mendekatiku, aku langsung mengambil tangannya dan mengarahkannya ke celanaku.

"Apa kau merasakannya ?" Ucapku sedikit mendesah.

"Eehh!!" Karena dia terkejut, dia malah meremas adikku dengan kuat.

"Aakkk!!" Jeritku, sekeras apapun pasti sakit jika di remas sekuat itu.

Aku memegai area celanaku, mengintip keadaannya didalam celanaku. Jika sampai rusak, maka tamatlah riwayat masa depanku.

"Apakah sakit ?" Tanyanya.

Anjinggg kau yaa!! Masih tanya sakit atau tidak ?!!!

Inginku berkata kasar, tapi aku urungkan niatku.

"Ti-tidak, sudah ya aku kekamar dulu. Kamh makan lah. Makan " ucapku, lalu berjalan ke kamar dengan memegangi barang ku.

Sesampainya dikamar kamar aku langsung naik keatas kasur, dan berguling - guling diatasnya.

"Wuaaa...momm ini sakittt!!" Jeritku kesakitan.

- □○□ -

Just A Bitch - MyungZy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang