Vote n Komen
Sorry for typo
#loveyeah
Myungsoo berjalan perlahan mendekati pamannya yang terdiam mematung, melihat istrinya yang tergantung di ruang utama. Myungsoo tersenyum manis, sangat manis.
"Hai paman, selamat ulang tahun ya " ucap Myungsoo lalu megoreskan pisau tajamnya pada pipi paman nya.
"Aaarrrggghh" pamannya merintih kesakitan dan menjauh dari Myungsoo.
Paman nya menendang Myungsoo sampai Myungsoo terjatuh dilantai, Tapi bukannya kesakitan Myungsoo malah tertawa.
"Hahahahaha hahahahaaaa.... Mmm apa yang akan ku lakukan padamu ya ? Hmmm... Menguliti mu sepertinya seru " Myungsoo kembali tersenyum manis.
Pamannya langsung menghajar Myungsoo hingga rahangnya Myungsoo bersuara, tapi Myungsoo tetap tersenyum.
"Kau gila!" teriak paman Myungsoo.
"Paman sudah cukup main - mainnya, kau membuatnya lebih rumit " Myungsoo berbicara dengan nada imut.
Lalu dalam satu pukulan di kepala, pamannya langsung terkapar di lantai. Myungsoo memukul pamannya dengan stik golf yang dia bawa.
Myungsoo dengan gerakan lincah sudah mengikat paman nya di kursi dan dia letakkan di bawah mayat istrinya yang tergelantung bebas.
OoO
Mata paman Myungsoo perlahan terbuka.
"Pamannn" Myungsoo berteriak senang.
"Sudah 2 jam kau tertidur, kau membuatku menunggu lama " ucap Myungsoo lagi.
"Pergiii!! Apa mau mu hah?!!"
"Paman santai... Kita hanya akan bermain sebentar. Terlalu enak jika kau langsung pergi saja " Myungsoo tersenyum lalu menempelkan kaos di mulut pamannya.
"Paman apa paman tau, ternyata bibi punya pisau yang sangat tajam " Myungsoo mengeluarkan pisau kecil dari sakunya.
Myungsoo melihat muka pamannya yang sudah berkeringat dan pucat, Myungsoo kembali tersenyum mengukir lukisan indah di wajah pamannya. Darah segar mengalir dari jidat, pipi, dan pelipis paman nya.
Pamannya mulai bergerak - gerak seperti cacing kepanasan, Myungsoo kan jadi kasian :'(
"Paman kau pasti kepanasan. Iya kan "
Myungsoo membuka baju paman nya, dan langsung menguliti paman nya. Lalu tersenyum saat melihat seogok daging itu sudah tergeletak tak berkulit di atas lantai.
"Sekarang paman tidak kepanasan lagi deh. Hahahaha hahahahahaha "
Tawa Myungsoo menggema di ruangan gelap itu, Myungsoo dengan senyum bahagia langsung keluar dari rumah pamannya. Dan meninggalkan kota itu secepatnya.
OoO
Myungsoo 19 tahun
Myungsoo menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan berusaha untuk merenggangkan otot lehernya yang terasa kaku.
Akhir - akhir ini dia jarang menunjukkan sifat aslinya, karena seseorang yang mulai dia sukai. Seseorang itu bernama Yoona, gadis cantik primadona di universitas nya.
Yoona itu pujaan setiap murid, dibanggakan oleh semua dosen di universitas. Makanya Myungsoo bisa setergila - gila ini padanya.
Myungsoo keluar dari kelasnya, dia ingin menemui si pujaan hatinya yang sekarang baru merangkap sebagai teman. Yah, walaupun Yoona tau jika Myungsoo menyukainya. Tapi Myungsoo tidak ingin memaksakan kehendak nya untuk membuat Yoona menjadi pacarnya.
Yoona juga sering kali berkata jika dia menyukai Myungsoo, membuat Myungsoo benar - benar berharap lebih pada primadona itu.
Senyum Myungsoo mengembang saat melihat punggung Yoona di ujung koridor.
"Yu-"
Ucapan Myungsoo terpotong saat melihat seorang pria langsung menciumi Yoona rakus, Yoona bahkan terlihat menerimanya dengan senang hati.
Dia Sehun, seseorang yang sekarang mencium Yoona nya adalah Sehun. Sehun juga termasuk primadona di kampusnya.
"Yuna"
Mereka langsung melepaskan ciuman mereka, dan menatap Myungsoo dengan tatapan biasa saja.
"Ah Myungsoo, ada apa ?" Yoona menyapa Myungsoo dengan senyum, bahkan lipstik nya kemana - mana.
"Kalian sedang apa ? Dan dia siapa mu ?"
"Ah kau melihatnya ya, perkenalkan dia pacarku"
Rasanya Myungsoo ingin membunuh mereka berdua saat itu juga, tapi dia ingat dia harus menyembunyikan sikap liarnya itu.
"pa-pacar?"
"Iya"
"Lalu kau anggap aku ini apa ? Kau juga pernah bilang kau suka padaku"
Myungsoo menatap Yoona tidak percaya.
"Hei Myungsoo, kan kubilang kita teman. Suka bukan berarti cinta "
Myungsoo menghela nafas nya, rasanya sesak.
"Kau pilih dia atau aku ?"
Myungsoo menatap Yoona dalam.
"Tentu saja Sehun "
Hati Myungsoo kembali hancur, apalagi tatapan mantap Yoona saat mengatakan Sehun. Tanpa berkata apapun, Myungsoo langsung berjalan menjauhi mereka.
Dari situ dia berjanji, tidak akan mempercayai wanita manapun.
Wanita itu sama saja, sama - sama munafik, dan ular berbisa.
- T B C -
WEH udah lama ya gak update, 1 minggu / 1 bulan ?
Hehehe maap, kan aku tuh sibuk. Jadi harus di tahan dulu ngetiknya, btw jan lupa follow ya ⬇⬇
IG : @shinta_yoosi_
Dah itu aja.
Bhayy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Bitch - MyungZy ✔
FanfictionPERHATIAN !! CERITA INI MENGANDUNG KATA - KATA KASAR, DAN VULGAR, JUGA MEMILIKI ADEGAN YANG MENGANDUNG TINGKAT KEBAPERAN. DILARANG KERAS UNTUK MENGCOPY CERITA INI !! ***** Mereka memanggilku bitch karena pekerjaanku sebagai pengantar minuman di sebu...