Hei...🌻
Suzy dan Myungsoo saat ini sedang berjalan di tepi sungai Han, menikmati suasana yang ada dengan diam dan damai.
Mereka bergandengan tangan, terkadang jari jari Myungsoo ngusap tangan Suzy dengan lembut.
Mereka benar - benar seperti pasangan yang dicipatakan untuk bersama di dunia maupun di belahan alam lain.
"Kamu tau ?"
Suzy menoleh ke Myungsoo, dengan pandangan tanya.
"Aku dari dulu tidak pernah menyangka jika akan ada seseorang yang mengisi hati ku ini..."
Myungsoo menghentikan ucapannya dan menatap Suzy lekat lekat.
"Dan sekarang pikiran dan hatiku hanya diisi oleh kamu, karena kamu aku sekarang memikirkan hidupku kedepannya. Kemu memberikan cahaya yang dulu tidak pernah ada di dihidupku, kamu memberikan harapan baru untukku..."
Suzy tersenyum, dengan mata haru yang turun dari matanya.
"Aku tidak pernah menyangka, dengan membeli mu di rumah bordir itu bisa membuat kekosongan di hatiku ini hilang. Semua kearoganan, semua ketakutan, kamu gantikan dengan cinta untukmu. Untuk pertama kalinya dihidupku aku merasakan hangat di hatiku ini..."
"Dan ini semua berkat kamu.."
Suzy menghapus air mata yang jatuh dari mata Myungsoo.
"Setelah semua sakit yang kamu rasakan, biarkan aku menyembuhkanmu bagaimana pun caranya "
Kata - kata Suzy itu membuat Myungsoo menangis sesegukan.
Yahhhh si brengsek juga bisa jadi bocil, bukan ?
"Heiii kenapa malah menangis ??"
"Tidak pernah ada yang mengatakan hal semanis itu padaku "
Suzy terkekeh..
Kejadian berikutnya membuat jantung Suzy berdetak dengan cepat, tiba tiba Myungsoo berlutut didepannya.
"Suzy, aku sekarang hanya mengatakan..."
"Aku merasa sangat beruntung memiliki kamu, aku hanya ingin mengahabiskan sisa hidup ku ini untukmu, aku hanya ingin terbangun saat pagi dengan melihat wajahmu, dan aku hanya ingin mengakhiri hariku dengan melihat wajahmu"
Suzy terdiam..
"Mau kah kamu menjadi burung betinaku?"
Myungsoo mengeluarkan cincin dari sakunya.
Suzy ingin tertawa, tapi takut merusak ke romantisan ini. Jadi ya sudahlah.
Suzy mengangguk sebagai tanda iya.
"Aaakkhhhhhh!!!"
Myungsoo langsung berdiri lalu berteriak kesenangan.
Lalu langsung memeluk suzy sangat erat.
Suzy membalas pelukan Myungsoo erat pula.
Myungsoo memutar badan Suzy masih dalam posisi pelukkan.
Mereka seperti anak tk sekarang.
Mereka diam dalam pelukkan itu, myungsoo berkali - kali mencium pucuk kepala Suzy.
"Kamu pengen punya anak berapa ?"
Pertanyaan Myungsoo membuat Suzy tertaws terbahak - bahak.
"Kenapa tertawaaa..!"
Myungsoo merajuk.
"Hmm 2, Mungkin. Kalo kamu?"
"Aku pengen punya 20"
"Apaaa?!!"
"Iya 20, jadi nanti rumah kita besar banget, Nanti pas makan juga rame, nanti aku suruh berantem biar makin rame. Nanti kamu tinggal duduk duduk manja aja, sambil dongengin mereka pas malem. Aku nanti tinggal nunggu kamu dikamar deh"
Suzy memukul dada bidang Myungsoo.
"Nama anak kita nanti yang pertama Dominic"
"Kok kebarat baratan?!"
Suzy protes dong.
"Iya dong, kita kan nanti tinggal di Eropa. Kalo namain nama korea, nanti orang luar susah nyebutnya."
"Ya nanti pas pulang ke korea, orang korea nya malah yang susah nyebutnya"
"Ya biarin"
Myungsoo terus beroceh, suzy tertawa mendengar ocehan Myungsoo yang menurutnya receh itu.
Myungsoo tiba - tiba berhenti beroceh
" kenapa berhenti?"
Suzy bertanya.
Dan 2 detik berikutnya badan Myungsoo luruh ke bawah, mata Suzy membulat.
Darah bercucuran dari perut Myungsoo.
"The end"
Jimin tersenyum, dan meninggalkan pasangan itu.
The end
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Bitch - MyungZy ✔
FanfictionPERHATIAN !! CERITA INI MENGANDUNG KATA - KATA KASAR, DAN VULGAR, JUGA MEMILIKI ADEGAN YANG MENGANDUNG TINGKAT KEBAPERAN. DILARANG KERAS UNTUK MENGCOPY CERITA INI !! ***** Mereka memanggilku bitch karena pekerjaanku sebagai pengantar minuman di sebu...