Vote dan Komen ya ❤
Sorry for typo :*- Happy reading -
-
Suzy membuka matanya yang terasa sangat berat, lagi - lagi dia tertidur diloteng karena kecapean sehabis menjemur pakaian 40 orang pelacur disini, sangat kejam.
"Hooaamm.." Suzy menguap lebar, tiba - tiba mulutnya disumpel dengan roti coklat kesukannya.
"Jika menguap jangan lebar - lebar " ucap Jungkook, salah seorang temannya disini. Dia adalah anak dari pemilik Club ini, tentunya dia kaya.
"Jungkook-ah kau mengangguku, tapi terimakasih rotinya " balas Suzy sambil mengunyah roti renyah itu.
"Wuooaa rasanya tetap enak " teriak Suzy.
"Aisss telingaku sakit karena mendengar suaramu dipagi hari " Jungkook menggosok telinganya seolah - olah benar jika telinganya sakit..
"Tidak tanya" balas Suzy, membuat nya mendapatkan jitakan keras dikepalanya.
"Sakitt!" Jerit Suzy tepat di telinga Jungkook, Jungkook lagi - lagi meringis tapi kali ini beneran.
"Suaramu sangat kencang " Jungkook mendorong kepala Suzy, membuat gadis cantik itu tersungkur.
Dengan cepat Suzy berdiri hendak memarahi Jungkook, tapi perhatiannya teralihkan karena pemandangan dari atas loteng itu.
Dari atas sini dia bisa melihat kejadian yang terjadi diluar pagar tinggi itu, anak - anak seumurannya pergi ke sekolah, berbicara dengan teman, ada juga yang menunggu bis sekolah.
"Kau kenapa?" Tanya Jungkook dan mengalihkan matanya pada apa yang ditatap Suzy, sekarang dia mengerti.
"Jungkook-ah, bagaimana rasanya mejadi anak remaja yang bebas ?" Tanya Suzy pada Jungkook karena mereka umur mereka hampir sama.
"Seru! Kita bisa jalan - jalan, bertemu teman, berpacaran, pergi ke mall dan lainnya " ucap Jungkook polos dengan senyum kelincinya, tidak terlalu peka dengan raut wajah Suzy.
Suzy menatap Jungkook dengan senyum, hanya Jungkook temannya.
"Apa aku juga bisa seperti itu ?" Tanya Suzy, senyum Jungkook hilang lalu tersenyum meyakinkan."Tentu saja bisa" ucap Jungkook, Suzy tau remaja didepannya ini hanya mengatakan omong kosong demi membahagiakannya.
"Apa aku bisa keluar dari sini ? Apa lompat dari sini aku akan langsung berada diluar ? " tanya Suzy lalu kembali menatap anak - anak diluar pagar beton itu
Jungkook diam, dia tidak ingin mangatakan hal yang membuat Suzy berharap terlalu tinggi lagi.
"Dengar, suatu hari nanti pasti ada orang yang akan menyelamatkanmu dari sini. Membawamu dan mengajakmu merasakan kehidupan luar " akhirnya Jungkook berbicara.
Suzy tersenyum, lalu memeluk Jungkook erat dan pelukannya dibalas tidak kalah erat padahal matahari mulai naik.
"Gomawo" bisik Suzy.
"Ne" balas Jungkook.
Tiba - tiba ponsel Jungkook bergetar membuatnya harus melepaskan pelukannya, menatap kesal pada layar ponselnya.
"Suzy aku harus pergi " ucap Jungkook dengan nada kesal, Suzy tersenyum pasti ibunya, Suzy hanya mengagguk.
"Dah" ucap Jungkook lalu berlari.
Suzy menutup matanya merasakan sinar matahari hangat menyentuh kulitnya, angin membuat rambutnya berantakan.
Jungkook dulu pernah mencoba untuk menyelamatkannya, dengan memasukkannya kedalam kota sampah yang akan dibuang keluar melewati tembok itu.
Tapi ketahuan dan hasilnya Jungkook di cambuk oleh ibunya, membuat Jungkook waktu itu menangis sangat kencang tapi saat Suzy bertanya ada apa Jungkook hanya menjawab.
"Tidak papa, masuklah dan makan " Dan tersenyum manis padanya, sejak saat itu walaupun Jungkook mencoba menyelamatkannya Suzy tidak mau karena dia tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
Suzy membuka matanya, dan tiba - tiba ucapan Jungkook tadi terulang di telinganya.
"Suatu hari nanti pasti ada orang yang menyelalamtkanmu dari sini, membawamu dan mengajakmu merasakan dunia luar "
"Aku harap itu akan tejadi Jungkook-ah, karena aku ingin pergi dari ini "
- T B C -
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Bitch - MyungZy ✔
FanfictionPERHATIAN !! CERITA INI MENGANDUNG KATA - KATA KASAR, DAN VULGAR, JUGA MEMILIKI ADEGAN YANG MENGANDUNG TINGKAT KEBAPERAN. DILARANG KERAS UNTUK MENGCOPY CERITA INI !! ***** Mereka memanggilku bitch karena pekerjaanku sebagai pengantar minuman di sebu...