Part 10

3.6K 94 2
                                    

Kevin tergesa gesa masuk ke ruang perawatan VIP untuk melihat baby Kiaranya "Mom gimana keadaan baby Kiara sekarang?" Tanya Kevin ketika sudah sampai didalam ruangan VIP.

"Kata dokter, dia demam syukurlah tidak terlalu tinggi" ujar Arleta

"Baby Kiara kenapa bisa demam? Padahal tadi dia terlihat baik baik saja"

"Entahlah, akhir akhir ini dia susah tidur mungkin dia kangen kamu, Kevin."

Kevin menghela nafasnya kasar dan mendekati ranjang dimana baby Kiara tertidur. "Maafin daddy ya, baby.. gara gara daddy kamu jadi sakit. Mulai sekarang daddy sempetin buat ketemu kamu." Ucap Kevin sambil mengelus kepala baby Kiara.

Tiba tiba Arleta mengelus punggung Kevin dan berkata "Kamu jangan terlalu fokus pada pekerjaan aja, Kev. Ada yang lebih membutuhkan perhatianmu, Baby Kiara membutuhkan perhatianmu juga."

Kevin menanggukkan kepalanya "Mom, lusa Lacey mau ketemu mommy"

"Oh ya? Baguslah bawa dia kesini biar ketemu daddy dan baby Kiara juga."

"No mom. Hanya mommy dan daddy saja."

"Why?" Tanya Arleta

"Kevin belum siap"

Arleta menghela nafasnya dengan kasar "Sampai kapan?"

"Entahlah"

"Son, kami tidak mau nantinya ada sesuatu hal yang buruk. Kamu sendiri tau dampaknya. Yang salah satunya, jika kau terus berbohong kau akan kehilangan orang kau cinta." Kata Dexter

"Maksud dad, Kiara? Tentu saja aku akan menjaga baby Kiara. Dia anakku." Ucap Kevin

"Bukan baby Kiara yang daddy maksud. Tapi wanitamu"

Kevin mengusap wajahnya dengan kasar

"Jangan sampai kamu menyesal, Kevin. Cepatlah ceritakan semua tentang dirimu ke wanitamu."

****

Tok tok tok

Lacey merasa terganggu dengan adanya ketukan pintu apartmentnya. Aku terpaksa membuka matanya dan melihat jam yang ada di nakasnya. Jam menunjukkan pukul 2 malam "Siapa yang datang jam segini? Jangan jangan hantu yang suka ada di film film?" Gumamku.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar lagi. Aku berjalan ke arah pintu dengan hati hati. Aku pun memutar kenop pintu dan menampilkan seorang laki laki yang penampilannya berantakan.

"Kevin! Kamu ngapain kesini tengah malem begini?"

Ia tak menjawab pertamyaanku, dia langsung memelukku.

"Kevin kamu bau alkohol" aku meronta melepas pelukannya.

"Babyy" dia terus memelukku bahkan lebih erat.

"Kevin, lebih baik kamu mandi dulu. Akan ku siapkan air hangat" akhirnya Kevin melepas pelukkannya dan dia duduk di sofa.

Selagi aku menyiapkan air hangatnya, aku melirik kearah ruang tv. Tidak ada suara tv ataupun suaranya. Setelah air hangat sudah siap. Aku melangkah kearah ruang tv, aku melihatnya sedang tertidur pulas. Aku mendekatinya dan duduk disampingnya.

Aku tersenyum melihat wajahnya. Sungguh dalam keadaan yang berantakan ini malah membuat dia terlihat tampan. Aku mengelus pipinya dan dia mengerjapkan matanya.

"Maaf sudah membangunkanmu. Tetapi air hangatnya sudah siap." Kataku sambil tersenyum.

Kevin langsung bangun dari posisi tidurnya dan dia mengecup keningku. Dia langsung berjalan kearah kamar mandi.

****

Kevin sedang tidur dengan posisi memelukku. Sehabis selesai mandi, dia kuminta untuk bermalam disini karena aku tidak tega untuk membiarkan dia pergi tengah malam gini apalagi dia baru saja mabuk.

"Kevin"

"Hmm"

"Kenapa kau mabuk?"

Dia hanya menggelengkan kepalanya "Aku kira minum alkohol bisa menenangkan pikiranku kalau aku rindu padamu, ternyata tidak."

"Memangnya kau habis darimana?"

"Club"

"Aku tau kau pasti mabuk di club. Tapi yang kutanyakan, kau sehabis mengantarkanku kau pergi kemana?"

"Hanya mengurus pekerjaanku."

****

Aku membuka mataku dan terdapat sosok Kevin yang masih tertidur pulas. Aku tersenyum saat merasakan tangan kekarnya memeluk pinggangku. Aku bergerak pelan pelan untuk pergi mandi.

Aku menyiapkan air di bathup dan sedikit menuangkan cairan berbau wangi kesukaanku vanilla. Dan aku berendam. "Menenangkan" gumamku sendiri.

Setelah berendam selama 10 menit aku keluar dari bathup dan menyambar bathrobe dibelakang pintu dan mengambil handuk kecil untuk menggulumg rambut basahku.

Ketika aku keluar dari kamar mandi, aku dikejutkan Kevin sudah duduk ditepi tempat tidur sambil menatapku.

Aku sudah tau apa yang dia mau, aku langsung saja menghampirinya dan sedikit menunduk lalu aku memberi morning kiss untuknya.

"Cepat mandi aku ingin ganti baju dan bikin sarapan." Kataku

"Tidak, aku akan disini dan melihatmu ganti baju." Kata Kevin dengan entangnya

Aku melotot kearahnya "Mesum!" Kataku lalu aku menarik dia kearah kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi. Sedangkan dia? Hanya tertawa didalam kamar mandi. "Dasar gila!" Umpatku.

"Aku mendengarnya, sayang" kata Kevin dari dalam kamar mandi.

Aku tidak menanggapinya dan langsung ganti baju dan memasak sarapan.

Obsessed With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang