"Kau jahat!" Kata Lacey di sela-sela isak tangisnya.
"Tidak, aku tidak jahat." Jawab Kevin.
"Tadi siang.." Belum sempat Lacey menyelesaikan kalimatnya sudah dipotong dengan Kevin.
"Kau salah paham, Lacey."
"Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri." Bantah Lacey.
"Dengarkan dulu penjelasanku. Sedari tadi kamu hanya menghindar tanpa mau mendengar penjelasan dariku."
Lacey hanya terdiam. Memang benar dia hanya menghindar dari Kevin tanpa mau mendengar penjelasan darinya.
"Mau dengar penjelasanku?" Tanya Kevin seraya menyelipkan rambut ke telinga Lacey. Sementara Lacey hanya mengangguk tanda ia setuju untuk mendengar penjelasan Kevin.
Jeremy memasuki ruangan Kevin tanpa mengetuk pintu ketika Kevin sedang terfokus dengan laptopnya. Kevin menoleh kearah pintu terbuka dan dia mendapati Jeremy.
"Ada apa?" Tanya Kevin.
"Sebaiknya tuan pergi dari sini sekarang juga." Ucap Jeremy yang membuat Kevin mengerenyitkan dahinya.
"Maksud kau apa? Kau mengusir yang mempunyai gedung ini?" Ejek Kevin.
"Bukan itu maksud saya tuan. Saya menyuruh tuan pergi sekarang juga karena Gwen berada di gedung ini dan tepatnya sedang menuju ke ruangan anda." Ujar Jeremy.
"Sial! Siapkan aku helikopter sekarang juga!" Kevin menutup laptopnya dan menyambar jas dan memakainya.
Namun naas, ketika sampai di depan lift pintu lift itu terbuka dan menampilkan sosok wanita yang ia tidak ingin lihat sama sekali.
"Sayangg." Kata Gwen memeluk Kevin.
Kevin yang jijik jika berdekatan dengan wanita ini pun melepaskan pelukannya.
"Mau apa kau kemari?" Tanya Kevin dengan nada datar.
"Sayang, jangan cuek cuek dong sama aku. Akukan kangen sama kamu." Gwen bergelayut manja di lengan Kevin.
"Lepas Gwen! Kita sudah bercerai dan sudah tidak ada urusan lagi!" Bentak Kevin.
"Ya, kita memang sudah bercerai tetapi aku masih ada urusan denganmu."
"Urusan apa?" Tanya Kevin.
"Ke ruanganmu aja, yuk." Kata Gwen dengan entengnya menggandeng tangan Kevin.
Kevin melepas gandengan tangan dari Gwen dan kedua tangannya ia selipkan di kantong celananya.
"Katakan sekarang. Aku tidak mempunyai banyak waktu untukmu." Kata Kevin sesampai diruangannya.
"Aku ingin putriku." Kata yang dilontarkan Gwen membuat darah Kevin menjadi mendidih.
Kevin tertawa sinis. "Setelah apa yang terjadi dengan seenaknya kau meminta putriku? Tidak akan."
"Oh ralat, itu putri kita ya kan sayang?" Ucap Gwen sambil menggoda Kevin.
"Kiara itu putriku bukan putrimu ataupun putri kita. Pergilah dan kembali dengan selingkuhan bajinganmu itu!"
"Aku sudah tidak mempunyai hubungan dengannya. Dia sudah bangkrut." Kata Gwen dengan entengnya.
Kevin tertawa sinis lagi. "Dan kau kembali kesini karena kau tau aku tidak akan bangkrut? Memang benar, kau hanya wanita yang gila harta, Gwen."
"Oh ayolah, zaman semakin modern yang tentunya aku perlu uang banyak dan tentunya aku kesini karena aku rindu sentuhanmu." Gwen melangkah ke kursi yang ditempati Kevin dan segera menciumnya.
Brakk
Kevin mendorong tubuh Gwen dan melihat kearah pintu, Lacey berdiri disana dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Lacey.. Aku bisa jelaskan." Kata Kevin. Tetapi Lacey memilih pergi dari tempat itu daripada mendengar penjelasan Kevin.
Kevin menatap tajam Gwen dan berkata "Pergi dari kehidupanku dan kehidupan Kiara atau aku akan membunuhmu!"
Tanpa menunggu jawaban Gwen, Kevin langsung mengejar Lacey.
Kevin menceritakan semuanya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Termasuk rahasianya.
"Kau mempunyai istri?" Lacey menatap Kevin dengan tatapan tidak percaya.
"Lebih tepatnya mantan istri." Kevin mengalihkan pandangannya ke depan.
"Kenapa kau bercerai?"
"Ceritanya panjang, Lacey." Kevin meletakkan rambut Lacey kebelakang telinganya.
Lacey berdecak kesal, "Ceritakan saja, aku tidak peduli cerita itu panjang atau tidak, aku akan menjadi pendengar baikmu."
Kevin tertawa, "Baiklah akan aku ceritakan jika sudah sampai dirumahku."
"Kau tidak mengantar aku ke apartmentku?"
"Kurasa itu tidak perlu lagi." Kevin melajukan mobilnya.
"Kenapa?"
"Karena mulai sekarang kamu akan tinggal dirumahku."
"Kamu tidak bercanda kan, Kevin?" Lacey memincingkan matanya.
"Tentu saja tidak lagipula aku sudah menelfon Jeremy untuk membawa semua barangmu."
"Astaga Kevin.. kau tidak berencana untuk menculikku kan?"
Kevin tertawa, "Hmm, mungkin iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With You
Romance"Dia, Kevin yang banyak didambakan banyak wanita. Termasuk aku! Apakah dia bisa menjadi milikku menurutmu Irene?" Tanya Lacey "Hmm bisa saja. Tapi ada satu hal." Kata Irene "Apa?" "Kau harus singkirkan semua wanita wanitanya" jawab Irene "..." BEBER...