"Karena mulai sekarang kamu akan tinggal dirumahku."
"Kamu tidak bercanda kan, Kevin?" Lacey memincingkan matanya.
"Tentu saja tidak lagipula aku sudah menelfon Jeremy untuk membawa semua barangmu."
"Astaga Kevin.. kau tidak berencana untuk menculikku kan?"
Kevin tertawa, "Hmm, mungkin iya."
***
Sesampainya dirumah. Lacey dan Kevin segera turun dari mobil. Maid yang tugasnya hanya membersihkan rumah Kevin membungkuk ketika pemilik rumahnya datang. Ini bukan pertama kalinya Lacey datang untuk menginap di rumah Kevin.
"Kevin."
"Ya?" Sahut Kevin.
"Aku lapar." Lacey mengembungkan pipinya.
Tak tahan melihat ekspresi lucu Lacey, Kevin langsung mendaratnya bibirnya ke bibir Lacey. Lacey sangat terkejut akibat aksi Kevin yang secara tiba-tiba namun dirinya ikut terhanyut ke dalam ciuman yang Kevin berikan. Awalnya ciuman itu hanya kecupan kecil saja tetapi ketika Lacey membuka mulutnya memberikan akses lebih kepada lidah Kevin untuk masuk kedalam dan tangan Lacey menahan tengkuk Kevin supaya ciumannya tidak berhenti.
Kevin mengangkat kaki Lacey dan menggendong dengan kaki yang melingkar di pinggangnya. Kevin membawa tubuh Lacey ke ruang makan tanpa melepas ciuman mereka. Kevin mendaratkan bokong Lacey diatas meja makan.
Krukk
Ciuman mereka berhenti akibat bunyi suara dari perut orang kelaparan. Kevin menahan tawanya saat tau orang didepannya ini sedang menahan lapar. Lacey masih mengambil nafas dan mengatur detakan jantungnya stabil.
"Sebaiknya kita makan dulu sebelum cacing di perutmu bernyanyi lagi." Kevin menggoda kekasihnya.
Lacey turun dari meja makan dan duduk di kursi sambil menahan malu sehingga pipinya memerah.
Lacey mengambil makanan untuk dirinya sendiri dan untuk Kevin. Selama makan hanya bunyi dentingan sendok dan piring.
"Lacey." Kata Kevin.
Lacey yang sedari tadi sibuk dengan makanannya pun menoleh ke arah Kevin, "Hm?"
"Kau tau kenapa kursi meja makan ini jumlahnya banyak?" Tanya Kevin.
Lacey menganggukan kepalanya, "Tau, karena jika orang tua-mu datang masih ada kursikan?"
"Kau salah. Aku sengaja menambah jumlah kursi makan ini supaya nanti diisi dengan anak anak kita." Kata Kevin serius sambil menatap mata Lacey.
Blush. Belum lama tadi pipi Lacey dibuat memerah dan sekarang dibuat memerah lagi. Astaga kalau Lacey dibuat seperti ini terus akan dipastikan Lacey bisa berubah menjadi kepiting rebus.
***
Lacey menghampiri Kevin yang sedang duduk santai di balkon mengarah ke kolam renang sambil membawa dua cangkir berisikan teh hangat.
"Ini untukmu." Lacey menyodorkan teh ke Kevin.
Kevin memandang ke arah Lacey dan tersenyum, "Terima Kasih."
Lacey mengangguk dan duduk di kursi samping Kevin. "Jadi ceritakan?" Ucap Lacey dengan sedikit ragu.
Kevin menghembuskan nafasnya dan mulai cerita dari awal bagaimana ia bertemu sampai ia berpisah dengan perempuan itu.
Bermula dari Kevin yang masih menjadi model majalah ternama dan Gwen adalah model pakaian dalam ternama. Mereka bertemu disaat mereka terlibat satu kontrak. Awalnya mereka layaknya pasangan biasa yang menjalin hubungan sampai mereka bisa menikah. Suatu hari ketika bayi mereka lahir, pastinya bahagia.
Kejadiannya tepat 11 bulan yang lalu selang satu bulan setelah Gwen melahirkan, Kevin mendapati Gwen selingkuh di rumah mereka. Saat itu, Kevin yang seharusnya masih berada di Abu Dhabi mengurusi proyek restaurants tiba-tiba pulang karena urusan itu berlangsung cepat dari yang diperkirakan. Sesampainya dirumah, Kevin disuguhi suara-suara yang lebih tepatnya seperti desahan seseorang. Saat dirinya berdiri didepan pintu kamar Kevin mendengar lebih jelas suara itu berasal dari dalam kamarnya. Dengan emosi, Kevin menggebrak pintu kamar dan langsung menghajar pria itu tanpa ampun. Setelah merasa puas menghajar pria tersebut, Kevin memandang jijik kearah Gwen.
"Kau melebihi dari seorang pelacur, Gwen!" Ucap Kevin dengan emosi yang meletup-letup.
Detik itu juga, Kevin langsung membawa Kiara pergi dan menceraikan Gwen.
Setelah Kevin menceritakan semuanya, Lacey yang daritadi hanya menjadi pendengar yang baik kini menatap Kevin yang sedang memandang lurus kearah kolam renang kemudian meminum teh hangatnya. Lacey menaruh gelasnya di meja sampingnya dan berdiri. Saat Lacey baru melangkah, tangan Lacey dihadang oleh Kevin.
"Jangan pergi, Lacey." Matanya menatap mata Lacey dengan lembut seakan ia tidak mau Lacey pergi dari hidupnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai semuanyaa.. saya sebagai author ga nyangka kalau Obsessed With You bisa dibaca oleh 6k readers!! Terima kasih!! Hal yang kayak gini bisa jadi tambah semangat buat nulis chapter selanjutnya. Jangan lupa dimasukin ke library kalian kalau pengen tau kelanjutannya dan jangan lupa juga votenya... btw selamat berpuasa bagi yang menjalankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With You
Romance"Dia, Kevin yang banyak didambakan banyak wanita. Termasuk aku! Apakah dia bisa menjadi milikku menurutmu Irene?" Tanya Lacey "Hmm bisa saja. Tapi ada satu hal." Kata Irene "Apa?" "Kau harus singkirkan semua wanita wanitanya" jawab Irene "..." BEBER...