From: Unknown Number.
Sent you a picture.Betapa terkejutnya Lacey ketika membuka pesan dari nomor yang tidak ia kenal mengirimkan foto Kevin dengan seorang wanita ditempat tidur. Ia sangt kenal dengan wajah wanita yang berada difoto itu.
"Gwen." Lirih Lacey.
***
"Lacey, sepatu ini akan terlihat cocok dengan gaunmu." Suara Arleta tiba-tiba menyadarkan Lacey dari lamunannya.
"Hah.. oh iya Mom. Bagus."
Arleta menyadari kalau Lacey melamun. "Ada apa?" Tanya Arleta.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya sedikit tidak enak badan." Ucap berbohong Lacey.
"Kalau begitu, kita pulang saja." Ucapan Arleta disetujui oleh Lacey.
Selama mereka diperjalanan hanya hening sampai tiba di mansion.
"Kita kerumah sakit saja ya." Tawar Arleta.
"Tidak perlu, Mom. Aku hanya butuh istirahat."
"Ya sudah kalau begitu Kiara dengan Mommy saja."
Lacey memberikan Kiara ke Arleta dari gendongannya. Setelah itu, Lacey pergi kekamarnya, mengunci pintu dan tiba-tiba air matanya jatuh.
Dada Lacey terasa sangat amat nyeri. Hatinya terasa hancur.
"Kenapa? Kenapa sesakit ini? Kenapa harus sekarang? Kenapa Kevin berkhianat?" Batin Lacey seakan berteriak.
Lacey bergerak kearah walk in closet untuk mengambil baju Kevin dan berjalan kearah tempat tidur merebahkan dirinya dan baju tadi ikut dipeluk sampai tertidur.
Tok tok tok
Lacey mengerjapkan matanya beberapa kali saat mendengar bunyi ketukan pintu. Saat ia bangkit untuk duduk kepalanya tiba-tiba pusing.
"Non, saya membawakan makanan." Kata Maid dibalik pintu.
Lacey menengok ke jam dinding, pukul 8 malam. Sudah berapa lama dirinya menangis sampai sampai tertidur? Batin Lacey berbicara.
Lacey berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci muka yang sudah terlihat kusut ini. Sehabis itu, ia membukakan pintu kamar dan mengambil makanan yang sudah dibawakan oleh Maid sini.
"Bisakah kau mengambilkan obat pusing?" Perintah Lacey.
"Bisa, tunggu sebentar." Maid itu langsung pergi dari hadapan Lacey.
Lacey menaruh makanannya di sebuah meja kecil dekat tempat tidur. Ia mencoba sup jagung kepiting yang ia terima tadi. Rasanya enak dan cukup menghangatkan tubuh Lacey. Tanpa pikir panjang, Lacey menghabiskan sup jagung kepiting dengan lahap.
Ketika makanannya habis, Maid itu datang "Permisi, ini obatnya." Ucap Maid dari pintu kamar.
Lacey segera menghampiri Maid itu dengan membawa mangkuk yang makanannya telah ia habiskan tadi.
Lacey mengambil obatnya dan juga memberikan mangkuk. "Terima kasih." Ucap Lacey.
"Iya, Non." Balas Maid.
Baru selesai Lacey minum obat, Arleta datang kekamar. Arleta menghampiri Lacey dan duduk ditepi tempat tidur.
"Bagaimana sudah baikan?" Arleta menanyai kondisi Lacey.
"Lumayan, cuma tadi agak sedikit pusing."
"Kalau begitu, kita kerumah sakit aja atau panggil dokter?"
"Tidak perlu repot-repot, Mom."
"Apa perlu Mommy telfon Kevin supaya pulang kesini?"
"Jangan!" Seru Lacey secara spontan.
"Kenapa? Bukannya kalau ada Kevin kamu langsung sembuh? Apa mungkin kamu sakit karena kangen dengannya?"
"Bukan begitu, Mom. Kevin pasti sangat sibuk sekarang. Aku hanya tidak ingin menganggu pekerjaan dia hanya karna aku pusing." Lacey melemahkan suaranya agar Arleta tidak menelfon Kevin.
"Baiklah kalau begitu. Lebih baik kamu bed rest saja. Besokkan weekend, gimana kamu ajak temanmu kemari? Hitung-hitung biar kamu gak bosan?"
"Boleh deh kalau begitu." Ujar Lacey.
Setelah Arleta keluar dari kamarnya, Lacey langsung mengambil handphonenya. Saat membuka lock screen, ada banyak deretan notifikasi.
24 messages from Kevin.
9 missed call from Kevin."Peduli apa kau." Lacey berbicara sendiri didepan layar handphone.
Tanpa mau membuka pesan-pesan dan telefon dari Kevin, Lacey langsung mencari kontak Irene dan kemudian menelfonnya.
"Halo."
"Irene, besok ada acara gak?" Tanya Lacey.
"Um, tidak ada. Memangnya kenapa?"
"Ada sesuatu yang mau gue ceritain ke elo."
"Tumben-tumbenan nih, pasti lagi ada masalah ya?" Tebak Irene.
"Udah besok aja gue ceritain. Nanti gue send alamatnya."
"Ok."
Sambungan diputuskan oleh Lacey. Ia mengetik alamat Drean Mansion dan dikirim ke Irene.
****
Kebesokkannya, Lacey bangun tidur sudah merasa baikan dan ia langsung mandi. Setelah itu, Lacey memakai kaos berwarna pink dan celana pendek berbahan katun. Lacey melangkah keluar kamar dan mampir ke kamar Kiara.
Saat melihat Kiara masih tidur, Lacey menghampirinya. Ia menarik kursi dan duduk disamping box dimana Kiara tidur. Lacey menatap Kiara sambil jarinya mengelus-elus pipi Kiara.
Tiba-tiba tubuh Kiara bergerak, Lacey memberhentikan elusannya. Kiara membuka matanya dan ketika melihat Lacey, dia tersenyum Lacey pun ikut tersenyum.
"Good morning, Kiara." Ucap Lacey.
Seketika Kiara berdiri dan perpegangan di box-nya. Lacey langsung saja menggendong Kiara dan membawanya kekamar mandi.
Kiara sudah rapih. Lacey menggendongnya ke ruang makan. Sarapan sudah disiapkan, termasuk sarapan untuk Kiara. Seperti biasa, Lacey menyuapi Kiara terlebih dahulu ketimbang dirinya. Saat sudah selesai menyuapi Kiara, baru ia mulai makan.
Suara deruan mobil terdengar di telinga Lacey.
"Pasti itu Irene." Gumam Lacey.
"Tolong ajak main Kiara." Kata Lacey kepada salah satu Maid.
Sedetik kemudian, Lacey berlari kecil kearah pintu utama. Ia tidak sabar untuk mencurahkan semuanya ke Irene. Saat tangan Lacey sedikit lagi meraih handle pintu, pintu itu terbuka.
"Ir....Kevin?" Seketika wajah Lacey berubah menjadi melongo saat tau orang yang datang adalah Kevin bukan Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With You
Romance"Dia, Kevin yang banyak didambakan banyak wanita. Termasuk aku! Apakah dia bisa menjadi milikku menurutmu Irene?" Tanya Lacey "Hmm bisa saja. Tapi ada satu hal." Kata Irene "Apa?" "Kau harus singkirkan semua wanita wanitanya" jawab Irene "..." BEBER...