Part 14

2.9K 87 0
                                    

Kevin menoleh ke sumber suara dan badannya menegang ketika tau siapa yang memanggilnya. "Gwen." Ucap lirih Kevin.

Lacey menoleh kearah Kevin dan ke arah wanita yang ia tidak tau itu siapa secara bergantian. Lacey hanya memasang wajah kebingungan.

Gwen secara tiba-tiba langsung memeluk Kevin. Kevin merasa terkejut begitu pula Lacey ada di sebelahnya, Lacey bukan hanya terkejut, hatinya juga terasa memanas begitu melihat lelakinya dipeluk perempuan lain.

Kevin mendorong tubuh Gwen hingga membuat jarak. Ia menengok ke arah Lacey. "Ayo kita pergi sekarang."

Lacey mengikuti Kevin masuk kedalam mobil setelah belanjaan ditaruh dibagasi. Lacey memandang kegelisahan Kevin. Lacey terus bertanya-tanya didalam hatinya, siapa wanita tadi yang tiba-tiba memeluk Kevin.

"Kevin.." belum selesai perkataan yang dilontarkan Lacey, Kevin memotongnya.

"Tidak sekarang, Lacey!" Kata Kevin dengan membentak.

Lacey terdiam. Dia mengalihkan pandangannya kearah jendela. Matanya memanas, mungkin dengan sekali kedipan matanya akan mengeluarkan air mata. Lacey tidak menyangka Kevin akan membentaknya dan Lacey sedih karena Kevin tidak memanggilnya dengan kata sayangnya lagi.

"Kita sudah sam—" tanpa menunggu Kevin menyelesaikan kalimatnya, Lacey langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam apartmentnya.

Kevin yang melihat itu, hanya bisa menghebuskan nafasnya dengan kasar. "Maafkan aku, Lacey. Karena kehadiran Gwen, aku menjadi begini."

Lacey melihat mobil Kevin yang sudah meninggalkan apartment dari balkon, setelah mobil Kevin menghilang, Lacey langsung menangis sejadi-jadinya. Dia langsung menelfon sahabatnya, Irene.

***

"Sudahlah, jangan nangis terus." Irene mengelus punggung sahabatnya itu.

"Gwen itu siapa sih" Lacey sudah membuang-buang banyak tissue hanya untuk air matanya.

"Aku tidak tau, mungkin kawan lamanya. Kau harus ber-positive thinking"

"Bagaimana kalau itu mantannya? Dia muncul tiba-tiba hanya untuk merebut Kevin dariku? Apalagi Kevin diincar banyak wanita" Kata Lacey menduga-duga.

Irene mengela nafasnya, apa yang dikatakan Lacey ada benarnya juga.

"Baiklah, gimana nanti aku cari tau seluk beluk Kevin?" Tawar Irene.

Lacey mengangguk-ngangguk "Ya boleh juga."

"Yasudah jangan menangis lagi. Aku jijik sudah  berapa banyak ingus yang ada di tissue kau buang buang."

Lacey hanya terkekeh mendengar perkataan Irene.

***

"Ya Tuhan, kenapa pekerjaanku masih banyak saja. Padahal sudah aku cicil dari kemarin" Kata Lacey frustasi ketika pekerjaannya yang masih menumpuk seperti cucian kotor.

"Lacey, apakah data surplus perusahaan sudah di input?" Kata Odi, atasan Lacey.

"Sebentar aku check dulu." Lacey mengecek file di komputernya.

"Bagaimana sudah diinput?" Tanya atasannya lagi.

"Emm— sepertinya belum, pak."

"Bagaimana kamu ini? CEO kita sudah minta datanya. Kamu hadap CEO sekarang juga." Perintah Odi.

"Baik pak." Lacey bangun dari tempatnya dan langsung menuju lantai dimana CEO berada.

Tok tok tok

"Masuk." Suara dari dalam terdengar.

Kevin masih belum tersadar kalau yang masuk kedalam ruangannya itu Lacey. Lacey masih berdiri didepan meja.

"Bagaimana datanya? Apa sudah ada?" Tanya Kevin yang masih berkutat dengan laptopnya.

"Belum ada."

Kevin langsung menegakkan kepalanya ketika mendengar suara yang sangat ia kenal.

"Kenapa belum? Aku butuh hari ini."

"Akan aku kerjakan hari ini." Jawab Lacey yang masih menunduk sedari tadi.

"Tatap mataku ketika berbicara." Suara dingin Kevin sudah terdengar ditelinga Lacey, dengan paksa Lacey menatap Kevin.

Kevin menghela nafasnya dengan kasar. "Kemari." Kevin menepuk pahanya agar duduk dipangkuannya.

Lacey masih terdiam ditempatnya.

"Aku bilang kemari, sayang." Kata Kevin sekali lagi. Lacey dengan pasrah menuju Kevin dan duduk dipangkuannya.

"Kamu ini kenapa?" Tanya Kevin dengan lembut sambil menyelipkan rambut ke belakang telinganya.

"Kamu yang kenapa?" Ucap Lacey dengan nada meninggi.

"Maafkan aku akibat kejadian kemarin ya." Kata Kevin.

Lacey menganggukan kepalanya. "Gwen siapa?" Tanya Lacey dengan penasaran.

Tubuh Kevin tiba-tiba menegang ketika Lacey menyebutkan nama mantan istrinya.





Maaf guys. Aku baru bisa update sekarang soalnya pikiran aku lagi buntu banget kemarin kemarin. Takutnya kalau dipaksain jalan ceritanya jadi aneh:(.

Cerita akan aku tulis sedikit sedikit. Btw, doakan besok aku UTS!!

Xoxo.

Obsessed With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang