"Dia, Kevin yang banyak didambakan banyak wanita. Termasuk aku! Apakah dia bisa menjadi milikku menurutmu Irene?" Tanya Lacey
"Hmm bisa saja. Tapi ada satu hal." Kata Irene
"Apa?"
"Kau harus singkirkan semua wanita wanitanya" jawab Irene
"..."
BEBER...
Mereka berdua saling membenarkan pakaian yang berantakan akibat permainan panas mereka.
"Honey, besok bersiaplah. Aku jemput jam 9." Kata Kevin sembari mengancingkan jasnya.
"Mau kemana?"
"Somewhere. I just wanna spend my day with you." Kata Kevin
Lacey tersenyum hangat ketika mendengar perkataan Kevin. "Baiklah."
"Lebih baik kita pulang sekarang" kata Kevin
Wajah Lacey berubah seketika. Dia langsung melihat jam di meja kantornya. Jam menunjukkan pukul 4 sore. Dimana karyawan sudah pulang. "Kita main 3 jam?"
Kevin pura pura berpikir "Hmm, mungkin."
Lacey menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kenapa memangnya? Mau lanjut lagi sampai tengah malam?" Kevin menggoda Lacey.
"Tidak. Aku sampai melewatkan jam makan siangku hanya untuk menemanimu "bermain"" ucap Lacey sambil mengutipkan jarinya.
"Kalau gitu, kita makan sekarang. Aku juga belum makan."
*****
Kevin melambaikan tangannya ke waitress restaurant. "
"1 Chicken Schnitzel 1 Tuna Salad and 2 orange juice." Kevin menyebutkan pesanannya kepada waitress.
"Ada lagi?"
"Tidak"
"Ditunggu ya, Mr" Waitress itu melenggang pergi.
Tidak lama dari itu, makanan yang dipesan datang dan mereka makan makanan yang dipesan tadi. Setelah selesai makan, Kevin mengantarkan Lacey ke apartment-nya.
"Ingat jam 9. Pakailah baju santai." Ucap Kevin
"Okay."
****
Tinggg
Suara bel pintu terdengar membuat Lacey mengambil slingbag-nya. Dan segera membukakan pintu.
"Ayo aku sudah siap." Kata Lacey
Kevin dan Lacey menuju mobil sport. Mereka menuju ke sebuah tempat yang menyenangkan apabila dikunjungi.
"Seriously DisneyLand?"
"Of course, Babe"
Lacey memekik kegirangan saat tau tempat tujuannya yaitu DisneyLand.
"Kau senang?" Tanya Kevin sambil merangkul pinggang Lacey.
"Tentu saja! Dari kecil aku ingin sekali kesini tapi Ibu selalu bilang ia tidak punya uang untuk membawaku kesini." Wajah Lacey tiba tiba murung saat memikirkan ibunya.
Kevin menangkup wajah Lacey. "Tenang saja, aku akan senang hati membawamu kesini setiap kali kau mau."
"Benarkah?"
Kevin menanggukkan kepalanya. Dan tiba tiba Lacey memeluk Kevin. Kevin membalas pelukannya.
"Kau mau masuk kedalam atau masih mau berpelukan denganku?"
Ucapan Kevin membuat Lacey melepaskan pelukannya dan mengalihkan wajahnya yang sudah merah karena malu.
"Ayo kita masuk." Lacey menggandeng tangan Kevin.
"Tunggu." Kata Kevin secara tiba-tiba.
"Ada apa?" Tanya Lacey.
Kevin tidak menjawab pertanyaan Lacey. Dia malah sibuk mengotak-atik kameranya dan berbicara dengan orang asing.
Kevin memberikan kameranya ke orang tersebut dan Kevin kembali kearah Lacey. Kevin menghadapkan tubuh Lacey kearah tubuh Kevin. Sekarang mereka saling berhadapan.
"1,,,2,,,3,," kata orang tersebut.
"Smile" kata Kevin. Otomatis Lacey tersenyum.
"Astaga. Kau menyuruh seseorang untuk mengambil foto kita?" Kata Lacey.
"Yes, baby."
Orang yang mengambil foto mereka berdua datang kearah mereka. "Ini kameramu."
"Terima Kasih" kata Kevin.
"No problem"
"Honey, coba lihat ini. Baguskan?" Kata Kevin sambil menunjukkan foto mereka.
Lacey melihat foto mereka berdua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baiklah, sekarang kita masuk." Ajak Kevin. Kevin menggandeng tangan Lacey.
Mereka sangat menikmati waktu berdua mereka. Mereka menghabiskan waktu seharian untuk bersenang-senang di DisneyLand. Entah apa yang akan terjadi nanti, yang terpenting saat ini mereka bersenang-senang.
Hari sudah semakin sore. Mereka masih bersenang-senang di dalam tempat itu.
"Kevin"
"Ya?" Kevin menengok kearah kekasihnya itu yang sedang duduk disebuah taman DisneyLand.
"Aku capek" bibir Lacey menekuk kebawah.
"Baiklah." Kevin tiba-tiba menggendong Lacey ala bridal style.
"Kevin!! Turunin!! Malu diliatin orang."
"It's okay, honey." Kevin mengecup kening Lacey.
Lacey tersenyum dan mengalungkan tangannya ke leher Kevin agar tidak terjatuh. Kevin menggendong Lacey hingga ke tempat parkir. Tanpa Kevin sadari, ternyata Lacey tertidur didalam gendongan Kevin.
Kevin membuka pintu mobil sportnya dengan susah payah dan setelah pintu mobilnya terbuka, ia meletakkan Lacey ke kursi samping pengemudi dan memakaikan safety belt. Setelah itu, Kevin mengantarkan ke apartmentnya.
Sesampainya di apartment Lacey, dia masih belum bangun. Tak lama, Kevin menggendong Lacey sampai ke kamar tidurnya. Kevin memutuskan untuk menginap di apartment Lacey. Kevin menidurkan tubuhnya di samping Lacey.
