"Dia, Kevin yang banyak didambakan banyak wanita. Termasuk aku! Apakah dia bisa menjadi milikku menurutmu Irene?" Tanya Lacey
"Hmm bisa saja. Tapi ada satu hal." Kata Irene
"Apa?"
"Kau harus singkirkan semua wanita wanitanya" jawab Irene
"..."
BEBER...
Terdengar suara Kevin menghela nafasnya, "Jangan terlalu terbuka. Aku tidak ingin bagian tubuhnya terekspos."
"Siap bos." Lacey terkekeh.
"Yaudah nanti aku telfon lagi." Kata Kevin.
"Iya, bye."
Kevin mengakhiri sambungan telfonnya dan Lacey melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.
***
Tok tok tok
Suara ketukan pintu kamar terdengar, Lacey terbangun dari tidurnya.
"Lacey, ayo siap-siap. Dua jam lagi kita berangkat." Suara Arleta terdengar dari balik pintu.
Lacey menguap dan melirik kearah jam dinding menunjukkan pukul 10 pagi. Jangan salahkan Lacey, semalaman ia memutuskan untuk lembur mengerjakan data pengeluaran proyek hotel perusahaan.
Lacey bangkit dari tidurnya dan bergegas ke kamar mandi. Seperti biasa, Lacey menuangkan vanilla kedalam bathup. Dan ia mulai berendam serta menghirup aroma vanilla yang berhasil menenangkan pikiran.
Selang beberapa menit, Lacey menyudahi mandinya dan bergerak keluar kamar mandi dengan menggunakan bathrobe. Lacey mengambil baju dari koper.
Hari ini, Lacey memakai kemeja hitam dengan jeans biru serta dipadukan sneakers putih dan rambut ia sengaja digerai begitu saja. Lacey memoleskan bedak tipis dan lipgloss bening agar terlihat senatural mungkin.
Ketika sudah terlihat rapih, Lacey membuka pintu kamar dan turun dari tangga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cantiknya menantu Mommy." Sapa Arleta ketika Lacey sudah berada di ruang makan.
Lacey tersenyum, "Terima kasih, Mom."
"Yaudah makan dulu, sehabis makan kita langsung berangkat ke butik designer pilihan Mommy."
Lacey menarik kursi dan saat duduk salah satu Maid mengambilkan Lacey makanan satu persatu kepiring. "Kita ajak Kiara kan, Mom?"
"Tentu saja. Lagipula Kiara sudah siap sebelum kamu bangun, masa kita tinggal begitu saja."
"Hehe.. maaf, Mom. Dari kemarin aku lembur supaya pekerjaanku tidak terbengkalai saat aku libur hari ini." Lacey tersenyum kikuk.
Arleta mengelus lengan Lacey, "Tidak apa apa. Sekarang cepat habiskan makananmu, Mommy ingin mengambil Kiara ditaman dulu."
