Part 22

2.7K 79 0
                                    

Bukannya menjawab, Kevin malah menghampiri Lacey dan memeluknya dari belakang. "Pilihlah sesukamu."

Lacey mencium pipi Kevin secara tiba-tiba. "Terima kasih." Kiara yang melihat itu menyunggingkan senyumnya.

Andai Kevin dan Kiara ditakdirkan untuk bersamaku pasti sekarang aku bahagia lebih dari ini. Batin Lacey.

***

Setelah berbelanja untuk kamar Kiara. Mereka langsung pulang menuju mansion orang tua Kevin untuk makan malam.

"Mom, aku dan Lacey sudah sepakat untuk membawa Kiara pulang sehabis kita selesai bekerja." Kevin membuka suara saat makan malam berlangsung.

"Lacey tidak apa apa?" Tanya Arleta.

"Aku sudah menerima Kevin apa adanya jadi aku rasa itu tidak masalah, Mom." Lacey tersenyum dengan tulus.

"Mommy senang mendengarnya."

"Kalau begitu kenapa kalian tidak menikah secepatnya?" Perkataan Dexter membuat Kevin dan Lacey tersedak.

Mereka mengambil minumnya masing masing. "Kalau itu, aku serahkan kepada Kevin." Lacey mengatakan dengan pelan tetapi masih bisa terdengar.

"Bagaimana kalau 2 bulan kedepan?" Kata Kevin.

"Mommy setuju." Ucap Arleta.

"Daddy juga." Ucap Dexter.

"Bagaimana kau setuju?" Tanya Kevin kepada Lacey.

"Lebih cepat lebih baik bukan?" Ujar Lacey diselingi tawa.

"Ah Mommy senang sekali.. Baiklah, minggu besok Mommy datangkan designer terbaik yang ada di New York untuk merancang gaunmu nanti Lacey." Ucap Arleta dengan antusias.

"Bukannya itu terlalu cepat, Mom?" Kata Lacey.

"Lebih cepat lebih baik bukan?" Arleta mengulangi kata kata Lacey yang membuat semua orang di meja makan tertawa.

Setelah makan malam selesai dan meniduri Kiara, Lacey turun kebawah dan menelusuri taman yang berada dibelakang mansion. Lacey melihat kolam renang dan disampingnya ada taman yang luas.

Lacey berjalan kearah taman, ia melihat bermacam-macam bunga. Walaupun hanya diterangi lampu-lampu dan cahaya bulan, Lacey masih bisa melihat dengan jelas bahwa bunga disini terlihat sangat terawat.

Saat Lacey mengalihkan pandangannya dari bunga, Lacey melihat suatu tempat yang jauh tapi sangat menarik perhatiannya. Ia pun menelusuri pelan pelan ke tempat itu.

Ditempat lain, Kevin yang sedari tadi menunggu Lacey dikamarnya pun keluar dari kamar. Kevin pergi ke kamar Kiara, namun tidak ada Lacey. Kevin bergegas kebawah mencari Mommy dan Daddynya.

"Mom Dad, dimana Lacey?" Tanya Kevin yang sedikit panik.

"Bukannya denganmu?" Jawab Arleta.

"Tidak, Mom. Memang tadi aku menunggunya dikamar ketika dia sedang meniduri Kiara tetapi dia tidak kunjung datang." Jelas Kevin.

"Panggil semua maid kesini." Perintah Dexter kepada salah satu maid.

BRAKK

"Orang sebanyak kalian tidak ada yang melihat satu orang wanita saja?!" Bentak Kevin.

Para maid hanya menunduk ketika mendengar bentakan anak majikannya.

"Sekali lagi, cepat kalian temukan Lacey sekarang juga!" Perintah Kevin.

Dengan sigap, para maid langsung berpencar untuk mencari keberadaan Lacey.

Dexter dan Arleta hanya memandangi puteranya yang frustasi. "Tenangkan pikiranmu, Son. Kau tidak akan bisa menemukan dia kalau pikiranmu sedang berantakan."

Kevin yang mendengar nasihat Daddynya langsung naik keatas menuju kamarnya.

"Dimana kau Lacey?" Geram Kevin.

Membiarkan para maidnya mencari keberadaan Lacey. Kevin mencoba untuk tidur tetapi matanya tidak bisa dipejamkan.

Jam menunjukkan pukul 3 pagi. Kevin beranjak dari tempat tidurnya dengan gelisah. Ia butuh udara segar. Kevin berjalan menuju taman belakang dan duduk disalah satu kursi yang tersedia disana.

Kevin menghirup udara pagi buta dan mengadahkan kepalanya memandangi bulan. Dinginnya udara pagi terasa menusuk sampai menembus kulit apalagi pakaian Kevin yang terbilang santai, hanya kaos putih polos dan boxer ketat.

Saat Kevin ingin balik kedalam mansion, tanpa sengaja matanya melirik Garden Retreat yang letaknya cukup jauh dari taman belakang. Kevin melangkahkan kakinya kearah Garden Retreat tersebut. Siapatau ia menemukan apa yang dia cari.

Saat Kevin berdiri didepan pintu, pintu itu sudah terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Kevin berdiri didepan pintu, pintu itu sudah terbuka. Kevin masuk secara hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Kevin mengira ada maling yang masuk kedalam Garden Retreat milik ibunya, tetapi ia malah menemukan sosok wanita yang ia cari sedari tadi.

Astaga. Kevin yang sedari tadi panik saat tau wanita itu tidak ada disekitar mansion. Wanita itu dengan tenangnya tidur disofa lebar milik ibunya.

Kevin duduk dipinggiran sofa mengamati wajah tenang Lacey. Tangan Kevin terulur untuk mengelus pipi Lacey. Namun, tangannya terangkat kembali saat Lacey berusaha untuk membuka matanya.

"Kevin?" Ucap Lacey terbata-bata dengan nada khas orang bangun tidur.

"Akhirnya aku menemukanmu."

"Apa yang kau bicarakan?" Tanya Lacey yang berusaha duduk.

"Kami semua mencarimu. Kami mengarahkan semua maid untuk mencarimu. Tetapi maid itu tidak bisa menemukanmu. Hingga aku yang menemukan dirimu disini."

"Maafkan aku yang telah membuat kalian khawatir. Tadi sehabis meniduri Kiara, aku pergi ke taman belakang. Awalnya untuk melihat bunga disana tetapi tempat ini menarik perhatianku. Jadilah aku disini dan tanpa sadar aku tertidur."

"That's okay. Lain kali jangan membuatku khawatir lagi."

"Janji." Kata Lacey sambil tersenyum.

"Sepertinya kau harus diberi hukuman." Ucapan Kevin membuat Lacey mengerdik ngeri. Lacey tau apa yang akan terjadi pada dirinya. Ia hanya pasrah menerima sentuhannya.

Obsessed With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang