10.080 jam
Kamu bilang aku harus berhenti menunjukan rasa takut kehilangan yang berlebihan. Meski langkah-langkah kepergianmu sudah mulai nampak di kedua mata dan rasaku. Aku sampai pada bagian bahwa aku telah begitu takut akan kepergian lagi. Hati tidak bisa di kelabui, saat aku tak lagi melihat gemerlap rasa gembira ketika kamu menerjemahkan semua pelukan itu.
Katakanlah bahwa kamu tidak akan melangkah pergi. Kamu akan senantiasa mencintaiku seperti saat pertama. Merawat kembali rindu yang telah teriris pisau pengekangan. Jika kamu tetap kokoh atas pemikiranmu, tolong beritahu aku bagaimana cara memperlihatkan rasa takut kehilangan yang baik. Apakah jika aku hanya berdiam dan membebaskanmu atas semua keinginanmu, kamu akan tetap tinggal dihatiku? Sedangkan diluar sana begitu banyak orang yang sangat menginginkanmu. Bersiap mengeluarkan setiap kata-kata indah omong kosong itu kepadamu. Berjanjilah untuk tetap tinggal. Menuruti setiap keegoisanku yang tidak ingin kehilanganmu.
11.520 jam
Katakanlah meski semua itu adalah sebuah kebohongan. Kebohongan bahwa kamu nyaman atas sikap egoisku yang tidak ingin melepaskan kamu pergi. Semuanya berlalu begitu cepat. Aku tau seharusnya aku melepaskanmu. Namun bisakah kamu sebentar lagi bertahan, atas niatku untuk benar-benar membahagiakan mu. Ya, aku ingin menikahimu. Melepaskan semua siklus jatuh cinta yang bahagia lalu patah hati. Egoisku hanya ingin kamu bahagia, meski sebenarnya kamu sudah tidak ingin bersamaku lagi.
Setidaknya semuakebohonganmu itu membuat aku gembira. Meski semu, namun menurutku itu sangatnyata. Kebohonganmu adalah semangat bagiku. Semangat untuk terus meneruskanjanjiku pada diriku sendiri. Jika perlu teruslah membohongiku, biarkan akutetap hidup di dalam harapan yang aku buat sendiri. Sampai semua kebohongan ituberubah menjadi suatu kebenaran. Kamu akan mencintaiku dengan baik lagi. Tanpaperlu memaksa hati untuk menuruti semua egoisku. Bertahanlah, sebentar lagi.Aku mohon. Kita tidak akan pernah tau sampai semuanya benar-benar berlalu.Benar atau salah, nyata atau tidak, tetap dalam janji atau kemudian jatuh danmengingkari. Pada akhirnya yang bisa membuktikan hanyalah waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
17.280 Jam silam
Non-Fiction#1 non-fiksi (03-11-2017) Dua orang itu kini berusaha saling melupakan dengan jalannya masing-masing. Bagaimana rasanya? Kita yang dulu begitu benar-benar saling mengejar, kini silih berlari ke arah yang berlawanan. Tidak ada yang salah. Karena dari...
