Barang kali tidak ada rindu yang benar-benar baru di dunia ini. Itu hanya rindu yang lama, rindu yang sama untuk orang yang baru. Begitupun rindumu padaku dulu, rindu yang sebelumnya kamu simpan untuk seseorang sebelum aku. Rindu yang sebenarnya akan kamu ambil dan kamu berikan lagi untuk orang lain.
Jika bisa, aku ingin mengambil kembali rinduku darimu. Akan aku berikan kepada orang baru, orang yang benar-benar menginginkan rinduku. Bukan untuk orang yang membiarkan rinduku pilu. Menelantarkan rinduku sendirian.
Rindu itu sudah terlanjur menjadi kamu. Ratusan kali aku berusaha membenci namamu. Ratusan kali juga aku gagal. Aku sama sekali tidak membencimu. Hanya saja rindu ini terlalu rapuh, lalu kenapa dengan sengaja kamu mematahkannya?
Jika memang niatmu dari awal adalah itu, aku sangat tidak menduga. Genggaman itu seolah-olah menyatakan semuanya. Hujan yang mendera itu menjadi saksi, betapa kamu mencintai aku dengan tulus. Bukan menipu seperti yang saat ini kamu lakukan. Setidaknya jika kamu ingin meninggalkan aku, perlihatkan topengmu sedari awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
17.280 Jam silam
Non-Fiction#1 non-fiksi (03-11-2017) Dua orang itu kini berusaha saling melupakan dengan jalannya masing-masing. Bagaimana rasanya? Kita yang dulu begitu benar-benar saling mengejar, kini silih berlari ke arah yang berlawanan. Tidak ada yang salah. Karena dari...