Setelah acara karokean Retha, Selyn, dan Tarra memutuskan untuk tidur mengingat besok hari Senin dan sekarang jam sudah menunjukkan tepat tengah malam.
"Gue tidur di pinggir cop" ungkap Retha dengan cepat.
"Elo tengah Sel, Gue ama Retha yang di pinggir" imbuh Tarra.
"Ya udah, tapi nanti kalo ada yang jatuh jangan salahin gue ya"
Setelah itu mereka bertiga tidur dengan posisi si Selyn berada di tengah, Selyn dan Tarra telah terbuai di alam mimpi sedangkan Retha malam ini tidak bisa tidur karna dia tidak nyaman jika kasurnya sempit , dan tak sengaja
Plakkk
Tangan Selyn tak sengaja menampol muka Retha, Retha hanya berdecak lalu segera menyingkirkan tangan Selyn, Retha pun kini tiduran dengan membelakangi Selyn .
Gubrakk..
"Aawwsss...." Retha meringis ketika tanpa aba-aba si Selyn menendangnya .
"Buset lo Sel, gue jadi berasa kayak anak Tiri nih. Kasur juga kasur gue kok bisa-bisanya gue yang kena dampar" gumam Retha dan kembali naik ke kasur, namun kini ia menggeserkan Selyn untuk ke tepi ranjang dan Retha tidur menempati posisi tengah.
Retha pun memejamkan matanya sambil menghadap ke Tarra
"Buset dah si Tarra, udah pinter nari, yang paling Feminim di antara kita, Cantik, dan masya allah nafasnya ...." ucap Retha terhenti dan berniatan untuk turun dari kasur
"BAU JiGONG!" tambah Retha , setelah itu Retha pun keluar dari kamar.Pagi hari.
07:00"Huaaahhhmpphh" Tarra menguap dan meregangkan badannya sambil mengucek-ngucek matanya, setelah ia membuka matanya Tarra melihat si Selyn yang masih setia dengan selimutnya,
Setalah itu ia turun untuk menuju ke kamar mandi dan baru ia sadari bahwa Retha tidak ada di kamar ini."SEL ... BANGUN SEL ..." teriak Tarra tepat di telinga Selyn sambil mengguncang-guncangkan lengan Selyn.
"Apa??" jawab Selyn dengan suara serak khas orang bangun tidur
"Si Retha hilang woyy, gimana nih?? Apa jangan-jangan dia di culik??" ucap Tarra panik membuat Selyn langsung terbangun dan mereka berdua sama-sama mencari Retha di seluruh penjuru rumah namun hasilnya Nihil.
"RETHA??? LO DIMANA COYY??"
tak ada tanggapan dari Retha dan Tarra mempunyai inisiatif lalu keluar rumah meninggalkan Selyn sendirian
"TOLONG... TOLONG... TOLONG SAYA PAK, TEMEN SAYA DI CULIK" teriak Tarra di depan rumah Retha sehingga membuat seluruh warga berkumpul panik di depan rumah Retha.
Tarra pun menceritakan kronologis kejadian bagaimana si Retha hilang, dia menceritakan dari mereka bertiga yang awalnya chatan, dilanjutkan dengan acara masak memasak yang hasilnya begitu menggiurkan untuk di buang, nonton Film horor, lalu karokean, Semua agenda unfaedah di ceritakan sedetail mungkin kepada warga.
Melihat kerumunan orang di depan rumahnya, Retha segera keluar dari kamar Bonyoknya dan ikut nimbrung di kerumunan itu
"Ada gosip paan nih??" tanya Retha girang sambil nyengir kuda.
Seluruh orang yang berkerumun di situ melirik ke arah Retha, dan Retha bingung sendiri melihat reaksi Warga yang menatapnya,
"Elo dari mana Ta?, gue cariin di rumah gak ada, di panggilin gak nyaut-nyaut?" tanya Tarra.
"Gue tidur di Kamar bonyok, gue juga denger pas elo sama Selyn neriakin nama Gue, pas itu gue lagi pup, yakali gue teriak-teriak"
Setelah itu Selyn meminta maaf kepada Warga karna telah membuat panik serta heboh di pagi hari ini, sekarang Retha, Selyn, dan Tarra tengah Siap dengan baju sekolahnya ."Berangkat kuy, 5 menit lagi gerbang udah mau di tutup" ucap Retha sambil memainkan kunci mobilnya ,
Mobil Ferari itu menembus padatnya lalu lintas dengan kecepatan tinggi, hingga sampai di depan gerbang sekolah.
Retha melihat pak anas yang ingin menutup pintu gerbang, dan Retha segera memacu Mobilnya melewati gerbang yang hendak di tutup itu dengan cepat, dan memercikkan genangan air di baju pak Anas.Retha pun segera memarkirkan Ferarinya di parkiran motor guru, lalu ketiganya keluar dari mobil sambil menuju ke lapangan Upacara .
"Aneh ya Sel, Ta . Kok lapangan masih sepi aja? Emang gak pada upacara nih? Padahal cuacakan cerah gini?" ucap Tarra bertanya-tanya.
"RETHA , SELYN , TARRA , KENAPA KALIAN TERLAMBAT??"
Teriak bu Betti,"Bu Betti ih, sukanya teriak-teriak, ntar cepet tua baru tau rasa"
"Kita gak telat kok bu, buktinya lapangan upacara aja masih sepi sepi berhadiah gitu!" ucap Tarra.
"Gimana gak sepi, orang upacaranya udah selesai 5 menit yang lalu" jelas bu Betti,
"Lah, lo bilang tadi 5 menit lagi gerbang baru di tutup Ta??" bisik Selyn pada Retha.
"Coba lihat jam gue Sel, bener kan." jawab Retha sambil memperlihatkan jam tangannya kepada Selyn
Selyn pun memukul kepala Retha "Jam lo Mati Ogeb"
Retha pun memeriksa jam nya , dan benar saja jam Retha batrenya habis."Kalian ikut ibu ke ruang BK"
Setelah itu mereka mengikuti bu Betti keruang BK , dan alhasil mereka di ceramahi oleh pak Beta yang menjadi guru BK dan merangkap guru sejarah.
"Kalian itu, generasi bangsa, hargai perjuangan para pahlawan yang rela menaruhkan segenap jiwa raga bahkan nyawa mereka demi merebut kemerdekaan ini" ucao pak Beta.
"Huahhhh" Retha menguap, karna jujur ia tadi malam baru bisa tidur jam 2.
"Aduh pak, gimana kids zaman now mau cepat move on kalo bapak itu ngajarin buat kita flashback mulu , sakit hati dedek kalo flashback mulu" ucap Tarra sedangkan Selyn lebih memilih untuk menumpukan kepalanya di atas meja , dan hampir 15 menit pak Beta mengoceh namun Retha, Selyn, dan Tarra malah tertidur dengan sangat nyenyak, seperti anak kecil yang di dongengin menjelang tidur.
Brakkk.
Bu Betti menggebrak meja dimana Trio Troublemaker itu tertidur.
"ALLAHU AKBAR"ucap ketiganya kompak sambil mengelus dada efek terkejut."Ibu ini, untung aja kita-kita gak ada riwayat penyakit jantungan, lah kalo ada kan gak lucu kalo kita jantungan terus inalillah di sini" ucap Retha,
"Bener tu, bakalan heboh ntar media masa dan muncul berita yang judulnya ?? Kek gimana Sel??"
"Akibat Geprakan tangan Gempal dari seorang Guru membuat 3 siswi kece badainya meninggal di tempat akibat terkena serangan jantung" jawab Selyn,
"Amit amit coy coy" ucap ketiganya kompak.
"DIAM KALIAN" teriak bu Betti Frustrasi
"Sekarang ibu tanya, kenapa kalian telat terus setiap hari??"Krik krik ... Krik krik
"Kenapa gak di jawab ??"
"Lah tadi ibu nyuruh kami untuk diam, ya kami diam lah" Tarra angkat bicara sambil menguap.
"Kalian begadang tadi malam??" tanya bu Betti."Begadang???" tanya Retha dan teman-temannya langsung nyambung dengan ide Retha,
"Kaya judul lagu!" seru TarraBegadang jangan begadang..,
(Tung tak tung tung tak tung)
Kalau tiada artinya,,,Mereka bertiga joget sambil bernyanyi lagu dangdut Rhoma Irama yang judulnya begadang
"Pusing saya menghadapi murid kaya kalian?, untuk yang spesiesnya kayak kalian cuma ada 3, lah kalo 10?? Bisa mati berdiri saya" gumam bu Betti sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah absur Trio Troblemaker itu.
Bengkulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Girls [REVISI]
ChickLit1) Aretha Nizellia 2) Selyna Venelica 3) Tarra Angela Purba