28

10.9K 510 22
                                    

Jam menunjukkan pukul 07.10 , matahari bersinar begitu cerah tapi suhu udara masih terasa dingin. Tepat di balik selimut terdapat seoarang Gadis yang tengah memeluk guling sambil membuat 'pulau' . Tak di hiraukannya suara Wanita paruh baya yang memanggili namanya dengan suara yang keras seperti Toa rombeng akang-akang tukang jualan ikan.

Hingga Selimut itu disibak dengan cepat membuat Gadis itu merasa kilauan sinar matahari membuat matanya mengerjap karena silau. Perlahan dia membuka mata dan dilihatnya sosok Wanita yang telah sabar dan Telaten mengurusnya selama kurang lebih 17 tahun.

"Bangun udah siang, emang Kamu gak sekolah??"

Yang ditanya malah mengerutkan Kedua alis matanya, seolah sedang mengingat.

"Bukannya Almanak merah ya Mi??"

"Gak Retha, Sekarang Almanak Item"

"Serius Mi" Retha segera bangkit dan melihat ke kalender yang berda di atas mejanya, dan benar saja tak ada tanda yang menunjukkan bahwa tanggal sekarang adalah hari libur, Retha segera menyambar Handuk dan memasuki kamar mandi dengan tergesa-gesa.

Selang beberapa menit Retha keluar dengan seragam sekolah dan
Rambut kering yang belum disisir dengan sisir yang nyangkut di rambutnya, ya Retha ga keramas.

"Retha Cepetan, ntar telat loh" Teriak sang Mami membuat Retha semakin tergesa-gesa , Retha menyambar Sembarang Tas nya manjinjing sepatu dan mengambil kunci mobil.

Setelah itu dia bergegas turun dari kamarnya yang terletak di lantai dua, namun sebelum melangkahkan kaki di akhir anak tangga Retha melupakan benda keramat yang paling Dia cintai yaitu Ponsel, Retha kembali ke kamar hanya untuk mengambil ponselnya.

Lalu, Retha turun dan melihat Mami dan Papinya sarapan. Jarang-jarang Retha melihat Mami Papi nya sarapan bareng mengingat pekerjaan Papinya sangatlah banyak, ingin rasanya Retha SarBar (sarapan bareng) namun Jam telah menunjukkan pukul 07.45

Retha mencomot Roti, dan berpamitan kepada kedua orang Tuanya, sedangkan yang disalami malah tetbengong melihat penampilan anak gadisnya.

Disinilah Retha , Tengah bernegosiasi dengan Pak Anas untuk diperbolehkan masuk. Namun Pak Anas menahan Tawanya, entah apa yang lucu.

"Ayolah Pak, Boleh Ya"

"Yaudah deh, karena kamu hari ini kocak, jadi Bapak bolehin"

"Sip, makin sayang sama Pak Anas. Ntar Retha teraktir Somay Cik er Biar laku ya"

Retha mengklakson Pak Anas bentuk terimakasih karena telah membukakan gerbang , Retha memarkirkan Mobilnya di tempat biasa yaitu di tempat pemarkiran sepeda. Setelah itu dia berjalan santai menuju kelas , dan semua orang yang masih berada di luar kelas melihatnya dengan pandangan yang tidak bisa di ungkapkan.

"Uhh, pagi-pagi udah jadi seleb aja. Secara Cecan gitu ya" Retha
membatin

Disaat melewati koridor dia melihat Satria yang tengah ngobrol bareng Nugroho. Dengan Senyum yang sumringah dia menyapa Satria, sedangkan Satria yang melihat Retha mengulum senyum sambil melambaikan tangan.

Ingin rasanya Retha berbincang dulu pada Satria namun melihat Guru Sengklak disamping Satria membuat Retha mengurungkan niatnya.

"Aku Otewe ke kelas Ya Ka, Babayyy Lup yu muaahh"
Ujar Retha lalu berjalan kembali menuju ke kelasnya

Beberapa senti Sebelum memasuki kelas, Retha mendengar suara kegaduhan yang terjadi menandakan bahwa guru belum masuk ke kelasnya
Hingga masuklah Dia di kelas tercinta membuat semua orang melihatnya tanpa berkedip bahkan Selyn dan Tarra membuka mulutnya tak percaya.

Troublemaker Girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang