"Ra, Ta . Kerumah Gue kuy" Ajak Selyn kepada Tarra dan Retha untuk main kerumahnya. Hal itu disetujui oleh keduanya.
Trio Troublemaker tersebut segera otw ke rumah Selyn mengunakan kendaraan mereka masing-masing. Sebelum itu mereka mampir ke sebuah mini market yang berada tak jauh dari rumah Selyn sekedar untuk membeli ciki-ciki.
Sesampainya dirumah Selyn, Mereka segera masuk layaknya rumah sendiri. Selyn dan Tarra langsung kekamar sedangkan Retha kedapur untuk mengambil minum.
"Sayang, Kangen Aku yah" bisik Satria dengan jarak yang sangat dekat dengan Retha seperti memeluk dari belakang, hebusan nafas Satria terasa begitu menerpa di telinga Retha menimbulkan kesan geli.
"Iya, Kangen banget" Jawab Retha dengan tangan yang menggenggam gelas berisikan sirup
"Tatap Aku dong kalo kangen"
Retha meminum sirup tersebut dengan harapan menetralisir detak jantungnya yang begitu cepat, dan mulai membalikkan badan. Tapi Retha salfok ke tamu yang sedang duduk di meja makan sambil memeperhatikan Dirinya dan Satria.
Alhasil Retha tersedak minuman yang belum sempat dia telan, Satria menepuk-nepuk pundak Retha secara perlahan dan sesekali mengusapnya.
"Are You Oke Dear??" Tanya Satria tanpak Khawatir, sedangkan Retha hanya mengangguk-anggukkan kepala sambil berharap bahwa yang dia lihat adalah makhluk gaib.
Perlahan Retha mengangkat kepalanya dan melihat Sosok yang duduk di meja makan, namun tetap saja ada dia disana. Karena Retha sama sekali ga salah lihat, Itu adalah Pak Nugroho . Gubar (Guru Baru) di sekolahnya.
"Ayo ikut Aku dulu, Aku kenalin sama temen Aku" Satria menggenggam jari jemari Retha dan membawanya ke arah Nugroho, serta memperkenalkan Retha di depan Nugroho sebagai Pacarnya.
"Kamu Murid Saya kan" Tanya Nugroho
"Iya"
"Lah, berarti Lo ngajar Adek Gue juga dong" sahut Satria
"Siapa nama Adek Lo??, lupa Gue??"
"Namanya Se..."
"Retha, mana sih Lo. Ngambil minum di dapur setahun. Oh pantes bareng Bebebzzz yahh" Teriak Selyn sambil menghampiri Retha yang berada di dapur bersama Satria dan ....
"Itu Adek Gue" Tunjuk Satria kearah Selyn, Nugroho pun menolehkan kepalanya untuk melihat seperti apa sosok Adek yang selalu dibanggakan Satria. Nugroho yang melihat Selyn lah Adeknya Satria terkejut, sama dengan Selyn yang ikut terkejut melihat Nugroho ada dirumahnya.
"Dia Adek Lo Sat??, Cantik cuman agak bandel ya"
"Dia emang gitu sih"
Tak lama datang lah Tarra dengan cemilan yang dia pegang.
"Oh bagus ya, gue ditinggal sendiri dikamar ga taunya pada double date disini" ucap Tarra sakras karna pikirnya yang berada didekat Selyn bukan lah Nugroho melainkan Putra.
Tarra dengan gemas nya memukul kepala Selyn dan Nugroho (yang dikira Putra) dengan bungkus ciki yang belum dibuka.
Nugroho pun melihat seseorang yang berani memukul kepalanya, tambah terkejut ketika melihat Tarra yang berada di hadapannya.
Si Tarra sama terkejutnya hingga matanya membulat sempurna"Loh, PaNu??"
Tawa Satria pecah ketika mendengar julukan Nugroho yang diberikan Tarra. Sedangkan Retha mencubit pelan lengan Satria untuk memberhentikan Tawanya.
Disinilah mereka berlima, duduk di ruang tamu.
Terjadi kecanggungan antara Retha, Selyn, Tarra, dan juga Nugroho. Namun Retha terselamatkan oleh Satria dari kecanggungan yang melanda.Selyn sibuk bersama ponselnya, yang pasti sedang membujuk Putra yang tengah bersemedi dikasur untuk segera menyelamatkannya dari zona kecanggungan ini.
Tak lama, datanglah Putra dan Selyn sangat senang serta menyambut kresek yang dibawa Putra dengan tangan terbuka dan senyum yang tercetak jelas dibibirnya. Ya, didalam kresek tersebut ada makanan yang dipesan Selyn kepada Putra
Jadilah mereka berenam di ruang tamu ini, Retha sibuk bercanda mesra dengan Satria. Begitu pula dengan Selyn dan Putra, berbeda dengan Nugroho dan Tarra yang merasa sangat canggung.
Tarra memperhatikan Nugroho yang sedang bermain game diponsel, dan baru menyadari bahwa Nugroho ganteng juga kalo dilihat-lihat.
Alis mata yang tebal, bibir yang berwarna merah menandakan bahwa dia bukanlah seoarang perokok, hidung yang mancung, kenapa Tarra baru sadar?? Bahwa Nugroho adalah tipe yang sangat di idamkannya.
Sibuk dengan pengamatannya, Tarra sama sekali ga sadar bahwa objek yang dilihatnya itu bergerak dan balik menatap Tarra.
Nugroho juga berargumen tentang Tarra yang menurutnya gadis unik nan menarik, cantik, Gue suka
Mereka berdua tak sadar saling tatap menatap, bahkan mereka berdua sekarang menjadi objek penglihatan Retha, Selyn, Putra, dan Satria yang terlihat bingung akan dua umat yang saling tatap-menatap itu.
"Udah Kalo suka tembak aja Nu, Tarra kan yang Lo bilang cewek menarik! Dari pada tatap menatap mulu mending pacarin kalo ga ya halalin" celetuk Satria yang bisa dikatakan merusak momen
Sedangkan Tarra gelagapan sendiri mendengar penuturan Satria, tapi satu hal yang berada dibenaknya kali ini. Apa benar Nugroho Naksir dirinya??
"Ck Bang Satria, omongannya halalin aja. Yang di sebelah Abang tu halalin dulu. Baru nasehatin orang" Kali ini Selyn buka suara
"Iya lah, kalo Retha mah pasti ntar Aku Halalin. Ya ga Ta?"
"Ga Tau, Urusan Kamu sama Papa itu mah" Jawab Retha sambil memalingkan mukanya yang memerah.
"Azikk wehhh, Kode tu Bang. Oh ya, Gue mau ngehalalin Selyn dong Bang" ujar Putra dengan mata yang mengerling namun Sebuah bantal Sofa mendarat dengan sempurna diwajahnya Ulah Satria.
"Sekolah yang bener, udah jadi orang sukses baru Lamar Selyn. Lo lamar sekarang makan apa Adek Gue nantinya"
"Saoloh baru Lamar Bang, lamar. Bukan Nikah, lamaran dulu tunangan . Ntar kalo Gue udah jadi Holkay baru nikahan terus kawinan"
Brukk
Bantal Sofa yang melayang mendarat sempurna di muka Putra, kali ini pelakunya adalah Retha. Retha sesungguhnya ingin memberhentikan bacotan Putra yang pastinya membuat hati Selyn membara dan bergejolak.
"Kawin-kawin. Pikiran Lo Astafir ,yadong bener. Jangan-jangan Lo dulu dewasa sebelum waktunya"
"Canda sist"
"Eh, eh Mamskiii terkece badai Gue nyuruh balik nih," Ujar Tarra sambil membereskan barang-barangnya. Disusul dengan Retha yang ikut membereskan barang-barangnya.
"Lah, Kamu ikutan Balik??"
"Iya, Lupa si Cokibal belum dikasih makan" nama Kucing anggora pemberian papinya selepas pulang dari california.
"Kan Ada Bi Inah Ta"
"Gapapa deh Ka, Yakali ngerepotin Bibi mulu. Aku itu harus belajar mandiri"
"Cie yang belajar Mandiri, persiapan buat jadi istri Kakak nanti yah" ucap Satria sambil menoel-noel pipi Retha.
"Pede Abis Lo Ka" Jawab Retha dan Satria hanya terkekeh. Sedangkan Nugroho yang melihat itu tak habis fikir, ternyata Retha memiliki sifat lembut juga.
Akhirnya Retha, Tarra dan Putra pulang kerumah masing-masing.
.
.
.
.
.
.
.~o0o~
Tbc.......
Amburadul banget deh kayaknya part ini 🙏😘😘
Salam @Arhmsftr
Maaf buat typo yang bertaburan 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Girls [REVISI]
ChickLit1) Aretha Nizellia 2) Selyna Venelica 3) Tarra Angela Purba