Troublemaker Girls [REVISI]

Unfaedah

"Wih wih wih"
"udah balik ae lu Ra, jogging sampe mana tadi?" Tanya Retha yang melihat Tarra telah kembali dari jogging.

"Woi buntang, kenapa lo tadi manggil gue Mamah?, lo kata gue emak lo. Mana matiin telpon gue secara sepihak!." celetuk Selyn yang tiba-tiba datang dan langsung nyinyirin Tarra.

"Gue tadi lagi dalam keadaan gawat Sel"

"Gawat kenapa." tanya Retha penasaran
Dan Tarra pun menceritakan tragedi yang ia alami saat berada di mini market hingga ia bertemu dengan pujaan hatinya dalam kondisi yang tidak tepat, namun Tarra tak menyebutkan siapa nama pujaan hatinya itu kepada sahabatnya.

"Itu sodara???"tanya Selyn dengan menatap sinis Tarra.
"Tau tu, kagak mau cerita lagi sama kita"
"Cukup tahu aja lah yaaa!"

"Ta, Mirror please" jawab Tarra.
"Gue janji , suatu saat gue bakal kenalin siapa cowo yang gue suka ke elo berdua."

Setelah itu Retha Selyn dan Tarra masuk kerumah.
"Ta, Ra. Bantuin gue yuk."
"Bantuin apa??"
"Eksperimen buat Rujak"
"Boleh tu, apalagi makannya pas panas-panas gini, Behhh sueegeerr pisan euy" jawab Tarra
"Gue nggak ah, gue gak mau makan yang pedes-pedes dulu. Yang ada entar gue gak jadi ketemuan sama my prince" jawab Retha.

"Ra, ntar dandanin gue yak." ucap Retha pada Tarra dan di angguki oleh Tarra.

Sedangkan si Selyn lagi sibuk mengulek sambal Buat rujak, dan Tarra mengupas dan mengiris buahnya.

Setelah semuanya siap, Selyn membawa hasil karyanya menuju ruang nonton.
"Nih Ta, sebagai penghargaan buat elo, elo boleh nyicipin duluan nih Rujak Ala Chef Selyn" ucap Selyn sambil menyodorkan sepiring rujak kepada Retha.

"Gue cicip yak" Retha pun mengambil sepotong bengkuang lalu di colek ke sambal, Retha meneleti sambal tersebut .
"Elo mau bikin bendera di gigi Sel, ini cabe masih lebar-lebar gini"
"No coment say, lo cicip dulu tu rasanya. Ketagiahan ntar lo sama sambal gue, gak kayak sambalnya si Tarra"

Retha pun dengan ragu perlahan-lahan memasukkan Rujak tersebut ke mulut nya.
Sedangkan Selyn dengan mata berbinar-binar menanti akan komentar Retha seperti ajang pencarian Chef berbakat.

"Anjir, lo pake apaan nih Sel, kok asem gini mana kepedesan lagi??"
"Pake Asem lah apa lagi!"

"Makan dah, habisin noh. gue pen mandi aja, bentar lagi jam 2, entar beb gue kelamaan nunggu." ucap Retha lalu pergi ke kamarnya,

Selyn dan Tarra pun sibuk bergelut dengan Rujaknya, hingga si Tarra berhenti karena perutnya yang tiba-tiba mules,
Segera ia pergi ke toilet. Tak lama kemudian di susul oleh Selyn yang sibuk memegangi pantatnya.

Dorr dorrr dorrr

Selyn memukul-mukul pintu toilet yang di gunakan Tarra saat ini,
"Woyy Ra, gantian. Gak kuat nih , udah di ujung wooyyy" Teriak Selyn pada Tarra
"Entar coy gue aja belum selesai!. Sana ke toilet yang ada di kamar Retha aja"

Selyn berdecak dan berlari ke kamar Retha, karena kebelet Selyn merasa tangga Rumah Retha semakin bertambah banyak hingga akhirnya dia sampai di depan kamar mandi Retha yang terkunci.

"Woyyy, Ta. Danger nih, Cepetan mandinya woy, Gue udah gak tahan nih pengen pup."

"Bentar lagi sampoan!"

"Lama amat dah, mandi ato Ritual??. Pup pup dah gue di celana"

"Di bawah ae Sel "

"Di bawah ada penunggunya" ucap Selyn sambil berlarian kecil untuk mengurangi rasa mulesnya .
"Bentar Sel, ini udahan kok" jawab Retha dan membuka Pintu kamar mandinya, namun ia tak melihat Selyn.

Karena Selyn telah berlari menuju ke toilet yang tadi di pakai Tarra dengan harapan sang penunggu toilet telah keluar.

Selyn yang melihat Tarra yang telah keluar ke kamar mandi segera mempercepat larinya, karena saat ini ia merasakan keringat dingin karena menahan pup.

Ketika ia ingin membuka pintu Toilet, Air muka Selyn mendadak suram, sambil menatap Tarra dan Retha yang baru turun dari kamarnya.

"Kenapa muka lo Sel??" tanya Retha.
"Mana sempat keburu telat"
"Apanya yang telat?"tanya Tarra penasaran.

"Sini deh Ra" ucap Selyn sambil memanggil Tarra untuk mendekat ke arahnya.

"Lo bau Sel!"

"Bau Wc ni, nguap" alibi Selyn
"Pinjem tangan lo dong Ra" pujuk Selyn

"Buat paan?" tanya Tarra, Selyn memegang tangan Tarra dan meletakkan tangannya di pantat Selyn.
"Njir, kok basah Sel. Lo tembus??" tanya Tarra dan Selyn menggeleng. Tarra pun mencium bau yang tidak beres.

"Lo pup di celana. anjirrr jorok bener dah lo Sel!" Ucap Tarra sambil mengelapkan tangannya di baju Selyn.

"Gara-gara elo berdua nih, gue udah teriak-teriak gantian di toilet gak ada yang ngerespon . Jahaddd lu semeuahhhh!!"

"Iiihhh, mandi sono Sel. Jorok amat dah." ucap Retha angkat bicara.
"Wih, udah cantik ae lu Ta. Mandi lagi kayaknya boleh tu" ucap Selyn dengan senyum devilnya.
"Gue bunuh lo Sel, deket-deket ama gue. Urus tu pup lo, ntar berceceran di lantai gue"

Cekrekk..

"Bagus ni, kalo di tempel di mading. Bakal tenar lo Sel" ucap Tarra sambil melihat hasil fotonya
"We anjir lu Ra, hapus nggak!, Kalo gak gue sumpel tu mulut pake pup gue" ancam Selyn, dan Tarra bergidik takut karena Selyn gak pernah main-main sama ucapannya.

"Si Selyn udah besar pup nya di celana yak!, gimana kalo si Bebep lo gue tau" ucap Author dengan senyum evilnya
"Gue udah gak tahan mau gimana lagi, udah takdir tuhan. Awas ae lo ngadu ama bebep gue, Gue hempas lo ke pluto"

Bengkulu