"Dia itu .." jawab Putra terpotong oleh ucapan Retha
"Lagian ya sebelum janur kuning melengkung mah masih bisa di serempet" celetuk Retha
"Kalo udah melengkung pun , bakal gue gosok biar lurus lagi" Sahut Tarra"Segitu Sukanya ya Kalian Sama Dylan" Sahut seseorang yang tiba-tiba sudah berada di belakang Retha dan Tarra , Putra yang melihat orang tersebut , pura-pura tidak melihatnya ntah karena dia takut atau dia memang malas menatap muka orang tersebut.
Retha dan Tarra pun menoleh ke sumber suara dan mendapati Dylan dan Selyn di sana .Retha dan Tarra saling pandang sejenak , mereka berfikir apakah Selyn mendengar percakapan mereka tentang Dylan , jika memang benar Selyn mendengar ucapan mereka maka sungguh merasa bersalah Retha dan Tarra kepada Selyn karna mereka berfikir Dylan dan Selyn telah berstatus Taken.
Dengan ekspresi Selyn yang sangat susah untuk di tebak , ntah dia merasa senang atau sedih membuat Retha dan Tarra penasaran , namun mereka tidak ingin menanyakan status antara Dylan dan Selyn , karna mereka ingin tahu langsung dari mulut Selyn tanpa harus di pancing.
"Hmmm" Deheman Dylan membuyarkan lamunan Retha dan Tarra.
"Eh , Iya dong Kita mah Always lupe lupe ama yu Dy.." sebelum Retha meneruskan ucapannya Putra menutup mulut Retha dengan memggunakan tangannya , karna Putra berfikiran bahwa apa yang Retha katakan akan menyakiti hati Selyn , pujaan hatinya."Mulut elo ya , nyerocos mulu Gue sumpel pake semvak Author baru tau rasa" ujar Putra membuat Retha bergidik ngeri.
"Bacot Lo KaPut Afrika , Gue bongkar Rahasia elo baru Tau Rasa" Ancaman Author sukses membuat Putra Kicep , dan malah membuat Retha dan Tarra bingung."Elo rahasiain apa Put??"
"Tau Kaput , padahal elo sering bilang ke gue pas kecil . Letha Anti Alo uda Becar jangan Ada lahasia ya di antala kita" ujar Retha sambil menirukan suara anak kecil."Elo gak perlu Tau" Jawab Putra dingin , membuat Retha semakin penasaran , apa yang di sembunyikan oleh teman kecil sekaligus tetangganya itu.
"Sel , Yang gue omongin tadi . Jangan di kasih tau orang lain ya , gue pergi dulu . Main gih Sono ama Putra , Retha , Tarra" ujar Dylan sambil mendorong pundak Selyn lalu pergi berlalu.
Retha dan Tarra saling pandang
"Mereka backstreet nih?" ujar Retha tanpa suara sambil menaikkan satu alis matanya .
Tarra melirik Selyn sebentar Lalu menatap Retha kembali dan mengangguk.
Masih tatap tatapan seolah saling membaca pikiran masing-masing."Kita nanti gak usah bahas tentang Dylan , biar dia yang bahas duluan oke" Ujar Retha tanpa bersuara masih dengan menatap Tarra.
"Ini Si Retha apa maunya coba , dari tadi natap mulu dah. Apa mau kompromi masalah hadiah buat Selyn , karna dia jadian ama Dylan ??. Aahhh mungkin Retha ngajak ngadoin Selyn salah satu koleksi kita , Semvak miper limited edition dengan bandrol harga tiga 10 ribu di pasar tanah abang? . Au akh , iyain aja"
Tarra pun mengangguk dan di balas dengan jempol Retha yang menandakan oke sambil mengedipkan matanya.
"Bener nih Dugaan gue" batin Tarra.
"Eh Sel , lu napa canggung amat ama si Kaput??""Ah ehh ..."
"Ah ehh , kenapa lo ? Habis keselek semvak??"
"Kagak "
"Eh , gue pergi dulu ya" ujar Putra sambil melirik Selyn begitu canggung dengannya.
"Duduk sono kuy , di tenda guru . Biar teduhan dikit" Ajak Tarra pada Retha dan Selyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Girls [REVISI]
ChickLit1) Aretha Nizellia 2) Selyna Venelica 3) Tarra Angela Purba