19 (sodara)

11.6K 558 5
                                    

Hari ini Retha dan Tarra sedang berada di sebuah kafe milik paman Retha , mereka hanya berdua saja tanpa Selyn , karna Selyn harus menemani Satria untuk menghadiri pesta pernikahan rekan bisnisnya.

Retha dan Tarra pun telah memesan Steak ke tiga mereka , hingga mata Retha menangkap keluarga Putra yang tengah makan bersama , namun anehnya ada seseorang yang membuat Retha harus memicingkan matanya untuk melihat dengan jelas orang tersebut karna Retha tau betul seluk beluk keluarga Putra , lalu

"siapa cowok sepantaran mereka itu?? , mengapa ia juga ikut duduk bersama keluarga besar Putra??" Retha membatin sambil melamun hingga Tarra mengejutkan Retha dari lamunannya.

"Hoy , melamun mulu . Itu steak daging bekicot elu udah nyampe, malah melamun ae , untung gue gak doyan steak bekicot . Kalo doyan udah gue embat dari tadi"

"Untung banget yak kalo gitu" Ujar Retha sambil memakan steak bekicotnya dengan lahap .

"EH ANJIR" Teriak Tarra membuat Retha tersedak karna beberapa detik sebelum Tarra berteriak , Retha tengah bersayang-sayangan dengan steak bekicot super pedas di dalam mulutnya. Bayangkan sodara-sodara ... Bagaimana rasanya jadi Retha yang tersedak makanan yang super pedas itu.

Ingin rasanya Retha menyemburkan isi mulutnya ke muka Tarra saat ini juga , namun ia lebih memilih untuk pergi menuju toilet untuk mengeluarkan steak bekicot sialan itu.

Sehabis dari Toilet , Retha berlari kecil menuju meja makannya tadi dengan muka yang memerah , bukan karna habis di gombalin doi, atau di tembak doi dengan cara yang romantis seperti di cerita wattpad yang sering ia baca

Beberapa menit yang lalu

Muka Retha memerah karna ia menahan malu akibat dirinya yang salah masuk Toilet , untung saja Toilet sedang sepi dan bahkan hanya ada satu orang terbangsat yang pernah ia kenal yang berada di toilet itu yaitu Putra .

Alhasil Retha di ejek sebagai cewek mesum oleh Putra , rasanya ingin sekali Retha menampol kepala Putra menggunakan Beton untuk pembangunan jembatan Ampera tapi itu gak mungkin , mengangkat barbel 10kg di rumah Putra saja harus mendapat keberuntungan , baru ke angkat . Apalagi Beton?? , sampe pinguin ngelahirin anak badak pun dirasa Mustahil untuk terangkat.

"Put , cowok yang sepantaran kita yang makan bareng sama keluarga lo siapa?? Perasaan lo gak punya deh sepupu cowok??"

"Sotoy lu ahk" jawab Putra sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya dengan 2 kancing kemeja atasnya yang sengaja di buka membuat Retha Salfok membayangkan Roti sobek Putra.

Putra yang sedari tadi melihat Retha yang bengong pun melambai-lambaikan tangannya di depan Retha , hal itu membuat Retha sadar dan merutuki dirinya ,

"kenapa lo harus sok keren gitu sih KaPut binatang haram ??? , gue kan jadi Safok Pe'ak " batin Retha

"Hayoo , lo barusan mengkhayal ya ?? . Atau lo lagi mikirin yang gak bener gara-gara lihat kancing atas kemeja gue ?? , Retha sudah besar ya " ujar Putra sambil menaik-turunkan alis matanya disertai smirk evilnya.

"Apaan sih loh , ngaco. " sangkal Retha

"Beneran. Gue gak papa kok kalo lo mau lihat roti sobek gue , karna gue sayang sama lo nih Ta , gue kasih lihat ke elo gratis" ujar Putra masih dengan smirk evilnya sambil mengangkat kedua tangannya menuju kancing ke tiga kemejanya , seakan-akan ingin membuka kancing tersebut .

Belum sempat Putra membuka kancing kemejanya , Retha menampol kepala Putra dengan keras , persetan dengan kata Teman Kecil .

"Omes banget lo ahk , gue bilangin ke KPO²S baru tau rasa"

"Apaan tu KPO²S??" tanya Putra sambil meringis memegangi kepalnya.

"Komisi Perlindungan Orang Syantikkk"

"Ohh , kirain singkatan dari KumPulan Orang Omes dan meSum" ujar Putra dengan kekehannya.

"Gue gak kayak elu ogeb" ujar Retha dan lagi-lagi memukul kepala Putra .

"Halah , tadi lo beneran lihatin dada gue yang menggoda ini kan" jawab Putra dengan teramat sangat pede membuat Retha kembali salfok dan langsung pergi meninggalkan Putra untuk menyembunyikan semburat merah di pipinya.

Sedangkan Putra tertawa lepas melihat Retha
"Sumpah komuk Retha lucu banget , kelamaan Jomblo gitu kali ya mudah baper hahahah" Tawa Putra berhenti ketika cowok sepantaran dengannya memanggilnya untuk segera kembali menuju meja makan mereka

Kembali ke zaman sekarang 😂

"Napa muka lo udah kayak lobster rebus gitu??" Tanya Tarra.

"Salah lo nih" jawab Retha Nyolot

"Lah kok salah gue??"

"Au ahk Berat"

"Eh Ta , lo tau gak napa gue teriak tadi??"

"Napa emang??"

"Gue lihat Dylan disini"

"Mana ?? , mana orangnya??" ujar Retha dengan celingak-celinguk

"Nah tuh orangnye" tunjuk Tarra kerah Dylan
"Lah kok ? , bareng SiPut comberan sih??"

"Eh" Retha hanya ber eh ria dengan matanya yang membulat sempurna dengan apa yang ia lihat , ia melihat Putra tengah berjalan dengan berangkulan dengan Dylan ?? Lebih tepatnya Dylan yang merangkul Putra , sedangkan tangan Putra hanya diam tanpa membalas rangkulan Dylan.

"Sejak kapan ya Ta , SiPut comberan akrab sama Dylan?? , bukannya Putra pernah jelek-jelekin Dylan ya" Tanya Tarra dan tidak di gubris sama sekali dengan Retha yang masih bingung dengan yang ia lihat sekarang..

Hingga Retha menyadari bahwa keluarga Putra hendak meninggalkan kafe , Retha segera membereskan barang-barangnya dan Tarra yang melihat itu mau tak mau juga ikut membereskan barang-barangnya , karna jika tidak bisa-bisa dia ditinggal Retha karna Tarra tidak bawa kendaraan.

Tanpa harus membayar apa yang mereka makan , Retha segera menarik tangan Tarra untuk sesikit berlari mengejar keluarga Putra , hingga beberapa Senti lagi barulah Retha dan Tarra berjalan mendekati keluarga Putra .

"Eh Bunda" ujar Retha yang pura-pura baru melihat Bunda nya Putra itu langsung menyalaminya.
"Eh ada om donald juga , kapan balik om?? Kok Retha gak tau ya?? Padahal rumah Kita cuman berbatas tembok loh Om"
Donald hanya terkekeh melihat Putri sahabatnya itu yang memang sangat hyperactive mulutnya (dicatat sodara , Mulutnya)

"Loh , Dylan?? Lo habis makan disini juga ya ? , mana motor lo kok gue gak lihat"
"Dia bareng sama kita sayang" jawab Bunda

"Ohhh , Dia sepupunya Putra ya" ujar Retha mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Bukan , Dylan bukan sepupu Putra tapi dia sodara tirinya Putra" kali ini Donald angkat bicara.

"APA?????" Teriak Retha dan juga Tarra dengan kompaknya.
.
.
.
.
.
.

Tbc
Semoga suka ☺☺

Troublemaker Girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang