"Sebenernya . . . "
"Eh Put , bagusnya gue pake dress yang mana nih" ujar Retha memotong pembicaraan Putra , dan memperlihatkan gambar macam-macam Dress koleksi Retha.
"Emang lo mau kemana?"
"Si BangSat ngajakin Diner nanti malam"
"Ciee , udah move on nih dari Dylan?? . Trus beralih ke kakak CEO??"
"Sebenernya sih belom , ahk ini mah cuma usulan Tarra buat lebih deket ama BangSat biar gue cepat lupa ama Dylan. Oh ya Lanjutin yang tadi , baru bates sebenernya."
"Sebenernya anak kecil yang lo lihat itu adek Tiri gue"
"What?? Mi Apa ??"
"Mi Goreng"
"Eh , ngemeng-ngemeng Mi goreng . Kok gue jadi laper yak?? , gue kebawah ye . Maoo masak Mie goreng" Ujar Retha sambil berlari menuju Dapur untuk memasak mie goreng dan Putra hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Retha
Setelah selesai memasak sebungkus mi goreng , Retha pun membawa mi tersebut ke kamar Putra , sebagai cemilan di saat Putra sedang Curcol.
Ceklek...
"Buset , banyak bener lo masak? Tadi belom kenyang?? Berapa bungkus tu, banyak bener??"
"Tadi sih udah kenyang , tapi gegara bantuin bunda beres-beres jadi laper lagi . Gak banyak kok , cuman satu bungkus"
"Ck , yakin lo segitu banyaknya?? udah ngalahin festival tumpeng raksasa gituh cuman sebungkus??" ujar Putra sambil menaikkan sebelah alis matanya
"Beneran deh , tapi yang sebungkus isi 4" ujar Retha sambil nyengir kuda.
"Mao kagak lo?? , gue buat spesial ini loh" ujar Retha sambil menaik turunkan alis matanya"Coba gue cicipin" ujar Putra mengambil alih sendok yang di pegang Retha , Putra pun melahapnya dengan habis bahkan Retha yang memasak tidak dapat mencicipinya.
"Anjerr lu , Gue yang masak elo yang abisin . Tadi katanya gak laper , terus cuman pengen nyicip. Nyicip apaan nih? Ampe hangus tak tersisa gini??? Doyan ato laper lo?? " Ketus Retha sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"Maap yak , gue khilaf"
"Khilaf-khilaf , ck . Au Ahk"
"Dih jangan ngambek dong"
"Pokoknya harus ganti"
"Iya , gue traktir lo besok di restoran"
"Oke , tapi Restorannya harus gue yang milih" ucap Retha dan di angguki oleh Putra.
"Eh tapi beneran Put , anak kecil itu adek Tiri lo??""Ia Ta , Gue baru tau beberapa hari sebelum kita camping . Dan Bunda udah tau dari Papa punya Istri lagi"
"Anjeng , Terus Bunda Rela kalo Papa lo kawin lagi?"
"Iya , dia bilang kalo Dulu Bunda sama Papa di jodohin padahal Papa masih pacaran ama pacarnya"
"Jangan Bilang kalo yang jadi Mama Tiri lo itu , mantan pacarnya papa lo?"
"Ia Ta , nama mantan pacarnya Papa itu Rike . Jadi katanya sebelum Suaminya Tante Rike itu meninggal , dia nitipin tante Rike sama anaknya ke Papa , Terus dengan persetujuan Bunda dan tanpa Persetujuan Gue , Papa Nikahin Tante Rike sampe lahirlah si kecebong cewek yang elo lihat di ruang tamu. Pantesan Udah beberapa tahun terakhir ini Papa jarang ada dirumah , jarang ada waktu buat gue, gak tau nya CIH " Jelas Putra hingga tak terasa air matanya menetes
Retha yang melihat itu langsung memeluk Putra , untuk menenangkannya.
"Harus nya elo gak usah diemin Bunda dong Put . Pasti Bunda sedih , Istri mana sih yang gak sedih disaat dia harus rela jika suami yang ia cintai membagi cintanya untuk orang lain , Bunda butuh dukungan dari elo Put . Jangan buat bunda lo tambah sedih dengan lo diemin dia kayak gini , karna menurut gue Bunda tu sama sekali gak salah. Jadi lo harus baikan ya sama Bunda , kasihan gue lihat bunda tadi ngelamun di taman belakang"
Putra pun Terkekeh melihat penuturan teman masa kecilnya itu , dan Putra pun memeluknya sambil mengecup pucuk kepala Retha
"Otak lo lagi bener ya" ujar Putra di sertai kekehan khas Putra.
"Iss , udah ah meweknya . Cengeng bener lu jadi cowo"
"Alah , tadi yang mau mewek cuman karna laper siapa hah??" tanya Putra membuat Retha kicep .
"Au ah , Bodo" ujar Retha pergi meninggalkan Putra.
"Lo PMS Ya??" Teriak Putra
"Iya , Kenapa Hah?? , Pen gue telen hidup-hidup lo"
"Dihh , Atutt ihh . Apa coba yang di lihat bangsat sampe dia suka ama bocah ingusan kayak elo" ujar Putra yang sekarang tengah melihat Retha main kapal-kapalan yang terbuat dari kertas di kolam Renang milik keluarga Putra
"Karna gue cantik , Imut , Lucu , Body goals kayak gitar spanyoll uuhhh" ujar Retha sambil melenggak-lenggokkan badannya.
"Jijik gue"
"Syirik ae lu , pada elu ?. Apa coba yang lu lihat dari Selyn?? Dia aja lebih rata dari gue , mana pecicilan ,suka buat onar , blakblakan"
"Mirror please , itu yang lo sebutin ciri khas lo semua kali ." ujar Putra memandang Retha malas .
"HAH?? Really? , Omaygatt " ujar Retha selebay mungkin.
Tiba-tiba datang lah anak kecil yang merupakan adek Tiri Putra .
"Adekk , cini cini , main cama akak yuk" Retha menarik tangan gadis kecil itu dengan lembut lalu menggendongnya
"Lebay mode On" Putra berdecak malas mengetahui Retha dalam mode Lebay.
"Bukan lebay tau , ini gue lagi pdkt sama calon adek ipar" Retha menatap Putra sambil tersenyum sumringah .
"Elo Tau??" ujar Putra dengan wajah terkejut dan matanya membulat sempurna .
"Tau lah" jawab Retha dengan alis mata yang di naik turunkan
Suasana menjadi Awkward seketika.
"Serius lo Ta ??"
"Tegang amat dah , Belum juga di kamar"
"Ambigu lo Njirr" ujar Putra sambil menggeplak kepala mesum Retha.
"Cih , elo sih tegang amat . Ya gue tau lah kan elo sendiri yang bilang kalo Dia ini adek lo jadi gue deketin dia biar akrab. Secara kan gue bakal jadi istri lo , ya kan" ujar Retha sambil menahan tawanya.
"Jijik ahh , Amit Amit bayi kecebong" ujar Putra sambil bergidik
Retha pun tertawa terbahak-bahak melihat Putra bertingkah seperti itu , dan tanpa ia sadari bahwa sebenarnya anak kecil yang ia gendong itu sangat mirip dengan seseorang yang sangat ia kenal .
Tbc ,
Semoga suka .
Kali ini banyak Percakapannya
Salam Cinta dari Author ☺💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Girls [REVISI]
أدب نسائي1) Aretha Nizellia 2) Selyna Venelica 3) Tarra Angela Purba