2. De Engagement

9.9K 311 33
                                    

Seharusnya sore ini kami melanjutkan perjalanan ke kudus , tapi melihat masalah mas semesta begitu pelik dan rapuh, kami menundanya besok pagi.

Kamar Angkasa, dipakai mas Andra sekeluarga, Akhirnya Aku kebagian kamarnya mas semesta, awalnya Aku menolak karena Lebih Memilih tidur di depan tipi Saja tapi atas desakan ibuk, Mau tak Mau Aku pun menerima nya.

Aku sedang maen sama Ulla di depan tivi, ketika sebuah tangan melingkar di pinggang ku, lalu mencuri sebuah kecupan kecil.

Angkasa itu romantis, dia tak segan menunjukkan Sayangnya padaku di depan orang banyak, ga norak, hanya sebuah sentuhan sekilas atau ciuman kecil, yang sepertinya mengatakan bahwa "Aku selalu ada disini disampingmu, memperhatikan mu dan mencintaimu!"

Aku selalu suka caranya memperlakukan ku.

Setelah mencium lengan bahu yang terbuka, Angkasa mulai ikut main dengan Ulla,
"lucu ya Ulla? " kataku
" lucu an mana sama aku? " jawabnya sambil pose kiyut tak Mau Kalah.
Dan Cuma ku tanggapi nyengir.
" Besok Mau punya anak berapa ib? " tanya nya lagi
" kalo Ternyata Aku ga bisa beranak?" jawab ku pilu mengingat mbak riani
" Aku Akan Tetep sama Kamu, ga berpaling! "

Ku sandarkan kepalaku dibahunya,
" janji kan ya ib, selalu sama sama, apapun kondisinya? "

Angkasa meraih kepalaku,
" ib, Aku Cuma Mau Kamu sekarang, Nanti dan selama nya! "

Diciumnya bibirku
" Woiiii anak gue noooohhh, nonton!"

Sebuah teriakan, suara mas Andra yang langsung mengangkat baby Ulla, menjauh, Refleks kami berdua tertawa.
"di tahaaaaan yaaa... Di tahaaaaan! " sindirnya lagi.

Aku Jadi malu, Sementara Angkasa Cuma nyengir.

***

Paginya kami berdua berpamitan ke semua, karena harus ke kudus Untuk nyekar sebelum Acara pertunangan kami. Ulla menggemaskan sekali melambaikan tangan nya, bundanya mendandaninya dengan headband bunga besar, so cute.

"Kenapa sih Ketawa Ketawa ib? "

" gemes sama Ulla, Nih Aku dari kemaren poto dia melulu! " kataku sambil ngeliatin beberapa koleksi poto Ulla di hape ku.

" Yaaaahh Aku punya saingan neh! " sahut Angkasa sok manyun.

" Ckckck om Macam apa Kamu ib? Cemburu sama anak Dua tahun? " cengkir ku.

Angkasa mengambil tangan kananku lalu menciumnya,
" ga nyangka ya ib? Kita sampe di fase ini? "

Aku menatapnya,
" iya, ga nyangka sebentar lagi Aku Jadi nyonya Angkasa! "

" are you happy for it? " tanyanya

" yes I am, absolutely happy! " jawab ku sumringah.

" awas hati-hati!! " kataku mengingatkan, ketika Dia sibuk memegang tanganku.

****

Masih Lumayan pagi jam 10 an kami sampai Rumah simbah, setelah ngobrol sebentar, kami berdua pun ke makam ayah dan ibu ku.

Untuk pertama kali nya Aku mengajak Angkasa kesini,

" assalamualaikum om tante! "

Angkasa mendahuluiku, dia memegang erat tangan ku, kami berdua berjongkok diantara makam ayah dan ibu yang berdampingan.

" assalamualaikum ayah, ibu, ini ale datang, maaf lama tidak berkunjung, ale membawa Calon suami ale, Angkasa namanya, minta doa restunya ya yah, buk! "

" Halo om, tante, Saya angkasa, Saya ingin melamar putri om dan tante, Saya mencintai nya dan Saya berjanji Akan selalu disampingnya sampai maut memisahkan! "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lembayung Senja (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang