Berbagi Rasa Lalu (18 +)

10.3K 279 11
                                    

Jam 11 an, anak-anak pada bubar karena besok masih harus kerja, Angkasa meminjami ku jaket doreng nya, Yups angin nya lumayan kenceng semribit nongkrong lesehan di sego tahu,

Selama makan Langit banyak diam tapi tidak begitu dengan angkasa
Yaaa Angkasa orang nya lebih ramai dibanding Langit,  ada saja obrolan seru yang dia ceritakan, tentang konsumen-konsumen Cafe nya yang ajaib .

Dan disini aku di tahan oleh Langit duduk berdua di mobil nya begitu sampai parkiran hotel ,

"Ang, gw butuh ngomong sama Ale, bisa ga lo tinggal dulu! " kata Langit

Aku memberi Angkasa kode supaya nurut ,

" Kenapa sih, ga ngobrol di lobby aja, Lebih nyaman kan?" katanya cuek sambil berlalu

Langit bergeming, aku pun diam Saja, setelah melihat Angkasa masuk Langit mulai memegang tanganku
"Le, kamu tahu kan aku masih sayang banget sama kamu? "

Aaaahhh masalah hati lagi, gumamku dalam hati, aku masih diam

" Aku masih berharap bisa balikan sama kamu Le, Oke dulu aku memang salah meninggalkanmu setelah kejadian itu, aku terlalu pengecut tapi mohon kasih aku kesempatan untuk menebus kesalahanku Le " katanya meneruskan

" lang, aku sudah lama memaafkanmu, aku juga sudah lama melupakan kejadian apapun yang pernah ada diantara kita, anggap saja kekhilafan yang dulu itu bagian kita berproses lebih dewasa kan? Jangan merasa bersalah, I am fine,  look at me?? I am happy, aku bahagia , tetap melanjutkan hidup ku, tetaplah kita bersahabat ya seperti jaman SMP dulu, suka berantem tapi baik an lagi"

"Le, tak bisa kah kamu menerima cinta ku lagi? "

" Maaf Langit..  maaf! " kataku sambil melihat matanya

" Karena Angkasa? " tanyanya

" Bukan! Aku bahkan tak tahu rasa ku sama dia! " jawab ku menatap kosong padanya

" Le, lalu kenapa kamu mau ku cium malam itu? Tak ada artinya sama sekali kah? "

" Maaf ya lang, karena itu ya kamu jadi begini.. Maaf banget, malam itu kejadian nya sangat cepat dan jujur hari itu aku masih bingung dengan rasaku, aku masih berdebar untuk mu, tapi setelah itu.. tidak ada lagi lang, aku tidak bisa memaksakan sebuah rasa kan? Maap kan aku ya Lang! "

" Hmmmm baiklah, kita berteman baik lagi kan sekarang? " sambil memelukku

" Yups thanks ya lang pengertiannya, boleh aku turun? Aku ngantuk banget! " kataku sambil tertawa

" Le, makasih ya kesempatan ngobrol berdua nya, aelamat istirahat! "

Aku turun dan melambaikan tangan, langit berlalu dan aku mulai memasuki Lobi hotel, Siap menyambut tingkah Angkasa pastinya,  ah Tuhan kenapa hidup ku rumit begini sih?? Duh gusti Allah

Terseok lelah aku menapaki koridor lantai 4, dan mendapati Angkasa mondar mandir di pintu Kamar ,

Aku cuma diam, berdiri mengamati dari kejauhan menahan senyum, hingga dia sadar dan mulai membalikkan badan melihat ku

"Kenapa ib? Kamu diapain? " cerocosnya

" Apa'an sih? Seharusnya Langit yang selalu kuatir aku kamu apain karena pebih membahayakan kalo wanita bersama mu berdua an pak chef Angkasa! "

" Ale serius, napa?? " dia mengekoriku, hingga pas di pintu kamar ,

" Eits anda punya kamar tidur sendiri kan Pak chef? " kataku sok serius

" Eits Nona, jangan Salah! urusan kita belum selesai kan?? " katanya sambil lari menyeruak masuk kamar ku dan menjatuhkan badan nya di tempat tidur

Lembayung Senja (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang