Pertemuan

6.8K 253 3
                                    

"Ale, bentar lagi aku nyampe!" telpon dari Langit
"Ang yuk kesituh, si Langit udah mau nyampe! " kataku menggeret tangan nya

Angkasa bangkit dari duduk nya males males an
" Ayo ah buruan" tarik ku lebih kenceng lagi
"Okey " walopun ogah-ogahan, Angkasa langsung meraih pinggang ku dan kita berdiri dipinggir trotoar menunggu

Tampak sebuah sedan memberi kode Lampu dan mulai minggir ,

Angkasa langsung mensabotase dengan membuka kan pintu belakang buatku sambil nyengir

Sementara dia sendiri duduk di depan, disamping langit yang bermuram durja hahaha aku cuma mampu meringisssss melihat sikap dua lelaki dewasa di depan ku ini

"Ganti mobil Lang?" tanya ku
"lo makelar mobil bro? " lanjut Angkasa nyengir
" Haish " aku mencubit tangan nya dari belakang, karena aku memposisikan duduk agak ke tengah biar bisa ikutan nimbrung obrolan mereka, eh emang mereka ngobrol?? Bhuakakkakkakakka
" Apa'an sih ib, sakit tahu!! " kata Angkasa sok kesakitan

" Biar bisa masuk gang depan rumahmu Le, jadi kesana kan siang ini? " jelas Langit sambil melihat ku dari kaca spion tengahnya
" Oooohhhh.. thanks ya Lang! "
" Kamu yakin, udah siap menghadapi bulik mu? " tanya Langit kuatir
" InshaAllah Lang, doain ya! "

Aku melirik Angkasa, dia masih diam saja, aku jadi merasa bersalah belum menceritakan kehidupan ku

" Parkir dimana ya Lang? " tanya ku begitu dekat
" Ntar aku lihat dulu, kalo dulu masih bisa ya didepan rumah mu, sekarang udah banyak rumah sih! " kata Langit sambil mulai fokus mencari parkir
" atau kita turun dulu ib, biar Langit cari parkir! " kata angkasa
" iya Ale, sana turun dulu! "

Setelah aku Yakin, Langit ga papa akupun menganggukkan kepala dan mulai turun, digandeng Angkasa

DEG deg deg..
Terakhir disini th 2012 Untuk mengantar kepergian ayah dan ibuk, Setaun kemudian cuma nyekar tapi tidak mampir ke rumah ini

Lima tahun setelahnya aku baru berani kesini lagi

Bangunan inti tak ada yg berubah, taman kecil didepan yang dulu penuh anggrek koleksi ibu pun sudah tak ber bekas, aku memencet bel tingtong tingtong

Angkasa masih menemani ku sambil melihat lihat sekeliling

Muncul seorang anak perempuan umur 7 tahunan,

"Assalamualaikum dek, ibu ada? "
"Enggak ada! " jawab nya ketus
"Kalo bapak? " tanya angkasa
"Enggak ada juga! " masih ketus
"Kemana? " tanyaku
"Enggak tau! " angkat bahu

Nampak Angkasa mulai menelpon ntah siapa? tak beberapa lama Langit datang membawa bungkusan indomaret
" Kamu mau coklat? " tanya Angkasa

Si anak tampak meragu
" siniin Lang! "

Langit mendekat dan memberi kan bungkusan plastik indomaret ke Angkasa
" Om sebenernya temannya bapak, nah mau kasih ini buat ibuk, ... " belum selesai Angkasa bercerita, si anak langsung lari ke dalam memanggil ibunya, kami bertiga berpandangan lega

Seorang wanita separuh baya, nampak keluar, bulik Kanti
" Bulik Kanti? " tanya ku memastikan

" maaf siapa ya? " tanya nya tak mengenali ku

" lembayung bulik! " jawab ku sambil mengulur kan tangan mengajak bersalaman

" lembayung, anaknya mbak anung? " tanya nya lagi sambil memandangiku dari atas ke bawah

Oke fix, aku memang memakai pakaian yang Salah.. Oke Oke baiklah

" Kenapa kamu jadi urakan begini? Kerja apa kamu? Melacur? "

Lembayung Senja (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang