Samuel, dia sangatlah berbeda jika ia sedang bersama keluarganya, ia sangat menyangi kedua orang tuanya walaupun terkadang orang tuanya marah ketika ia susah sekali diatur. Hemm maklum lah namanya juga masih remaja, apalagi orang tuanya mereka masih cukup muda mengingat kedua orang tuanya menikah disaat mereka masih bersekolah.
Taehyung segera menghampiri irene ia ingin memastikan sendiri bahwa isterinya baik-baik saja.
"gwenchana? Aku sudah menelpon dokter mungkin sebentar lagi ia akan kemari. " ucap taehyung khawatir.
"aku tidak apa-apa mungkin hanya kelelahan. " ucap irene sambil memegang pipi suaminya.
Selang beberapa waktu dokter datang dan memeriksa keadaan irene. Setelah memeriksanya dokter memberi tahu taehyung bahwa istrinya tengah mengandung janin yang usianya 3 bulan, sontak membuat taehyung dan irene kaget, kemudian keduanya menatap samuel yang tiba-tiba saja menjatuhkan ponselnya. Samuel pergi keluar dan masuk ke dalam kamarnya, sedangkan irene dan taehyung khawatir jika samuel tidak mau menerima calon adiknya kelak.
Setelah mengantar dokter tersebut pergi, taehyung segera menuju kamarnya ia melihat irene yang meneteskan air matanya, seketika taehyung menyeka air mata irene.
"kau tidak perlu cemas, samuel pasti menerima calon adiknya, kita hanya perlu menjelaskanya. "ucap taehyung sambil mengelus pelan tangan irene.
"aku takut, jika ia menolaknya, ini juga bukan rencana kita. " ucap irene.
"aku akan menjelaskanya jadi jangan kawatir, sekarang istirahtlah, aku akan berbicara pada samuel" taehyung pun segera pergi dan menuju kamar anaknya
Taehyung mengetuk pintu kamar anaknya sang pemilik kamar pun menyuruhnya masuk,
"appa tau, kau pasti kecewa. " ucap taehyung yang berdiri didepan jendela kamar anaknya sambil memandang keluar.
Samuel pun masih berkutat dengan ponselnya, seakan ia tak peduli apa yang diucapkan ayahnya.
"ini juga diluar dugaan kami, sam dengarkan appa. " ucap taehyung sambil membalikan badanya dan menghadap ke anaknya sambil kedua tanganya berada disaku celana kanan dan kiri.
"kumohon, terimalah calon adikmu, jangan menyuruh kami untuk mengaborsinya. " ucap taehyung memohon.
Mendengar perkataan taehyung samuel segera menjatuhkan ponselnya dan menghela nafas panjang sebelum ia menjawab perkataan ayahnya.
"apa ayah sudah gila, mana mungkin aku menyuruh kalian melakukan itu, aku tak peduli jika momy hamil lagi." ucap samuel sambil menatap taehyung.
"lantas kenapa kau tadi langsung meninggalkan kamar momy, momy beranggapan kalau kau tidak menyukai calon adikmu nanti. " ucap taehyung.
"aku hanya shock dad, c'mon man, bagaimana mungkin aku tenang-tenang saja, aku hanya kaget mendengar bahwa mom hamil lagi." ucap samuel
"berarti kau tidak akan marah kan jika momy mu hamil lagi. " tanya taehyung
Samuel pun berdiri dan menghadap ayahnya.
"tentu saja tidak, aku senang jika momy nanti ada teman saat dirumah dan tidak kesepian lagi. " ucap samuel sambil menyilangkan tanganya didadanya.
Mendengar ucapan anaknya seketika taehyung senang dan memeluk samuel. Hal itu sontak membuat samuel kaget.
"dad, lepaskan kau membuatku sesak, aku sudah besar, malu kalau dad memeluku seperti ini. " segera tehyung melepas pelukanya.
"ah, maafkan dady, dady hanya senang kalau kau mau menerima calon adikmu nanti."
Setelah acara peluk pelukan tadi taehyung pun segera kembali kekamar irene dan menceritakan hal tadi kepada irene, irenepun senang kala samuel tidak mempermasalahkan kehamilanya ini, segera taehyung menelepon keluarganya dan mengabari kalau irene sedang hamil anak nya yang kedua, sontak keluarganya pun saling memberi doa dan memberi dukungan pada taehyung dan irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL LOVE, TRUE LOVE the begaining of love (complete)
Teen Fictionterlahir dari keluarga yang kaya membuat ia menjadi anak yang manja, songong dan susah diatur lantaran ia adalah cucu satu-satunya, sekaligus cucu pemilik sekolahan dimana dulu orang tuanya juga bersekolah ditempat itu.