21

970 86 6
                                    

Tes

Air mata turun dari pipi wanita cantik yang kini tengah memandangi sosok yang ada didepan matanya.

Sosok yang dipandangipun tak kalah terkejut. Sorot mata yang sangat sendu menunjukan kesedihan sekaligus haru yang tercipta dikondisi sekarang.

Wanita itu langsung memeluk sosok yang ada didepanya, dengan pelukan yang erat.

"anaku. " ujar irene.

Itulah kata yang pertama kali keluar dari bibir mungilnya. Suara tangis yang terbungkam oleh bahu tegap pun masih sempat terdengar ditelinga.

Samuel masih diam mematung, ia sangat kaget, atas apa yang terjadi sekarang. Park bo gum yang menyaksikan momen itu pun ikut menitihkan air mata haru.

"mom... Benarkah ini mom? "ucap samuel

Irene melepas pelukanya, tangan lembutnya kini terulur pada wajah sang anak, dipegangnya kedua pipi anaknya sambil menatap kedua mata anaknya yang kini masih syok karena kehadiranya.

"ini momy mu, momy mu yang selalu menghawatirkan mu, samuel momy sangat merindukanmu. " ucap irene.

"chae na, chae na pasti akan terkejut juga, ayo mom, masuk, paman, silahkan masuk juga. " ucap samuel.

Didapur chae na sudah selesai dengan kegiatan memasaknya, ia kemudian melepas clemek yang melekat ditubuh mungilnya.

"isshhh, kenapa oppa lama sekali, siapa tamunya. " ucap chae na, ia bergegas menyusul kakaknya.

Ketika sampai diruang tengah, chae na melihat samuel sedang berbicara pada seorang wanita, wanita itu duduk membelakangi chae na.

Samuel memegang tangan irene, ia mengisyaratkan untuk tidak menoleh ke belakang.

"oppa, oppa membawa sohyun unie? Bukankan sohyun unie sedang ada tugas diluar kota?" ujar chae na, ia segera menuju tempat kakaknya.

"kemarilah, bukan sohyun unie, mendekatlah, kau pasti sangat terkejut. " ucap samuel sambil tersenyum.

Selangkah demi selangkah chae na menghampiri sosok wanita misterius yang tengah memunggunginya, park bo gum dan samuel tersenyum ke arah chae na, sedangkan irene, ia merasakan jantungnya berdebar hebat, irene takut kalau keberadaanya disini secara tiba-tiba membuat anak bungsunya kecewa.

"mom" ucap chae na, segera ia menutup mulutnya dengan mata yang terbelalak.

Irene langsung menoleh dan memandang sosok yang tengah memanggilnya mom tadi, irene tak kalah terkejut, karena ia melihat sosok gadis yang sangat cantik, yang mirip denganya kala ia masih kecil.

"kau kah chae na? Kau chae na anaku? " tanya irene.

Ia terus melangkah mendekat ke arah chae na.

"nak, kau kah chae na ku? " tanya irene.

Ia masih tak percaya dengan sosok yang ada didepanya, karena beda sekali dengan chae na yang masih kecil dulu, yang ia terakhir kali melihatnya.

Segera ia memeluk chae na erat, tangisan pun pecah, chae na terus saja menyebut kata mom berulang kali, tangisan chae na pun semakin menjadi-jadi, kala ibunya memeluknya erat.

"kau anaku, jangan menangis lagi, maafkan momy yang baru saja menemuimu, maafkan momy, anaku, chae na. " ucap irene.

Chae na menggelengkan kepala, ia melepas pelukan irene.

"a-akkuu... Sangat... Merindukan mu.. Momy huwaaaaa. " tangisan chae na malah semakin parah.

Hal itu membuat irene tertawa karena melihat tingkah lucu putri bungsunya, samuel dan bo gum juga tertawa melihat tingkah chae na.

REAL LOVE, TRUE LOVE the begaining of love  (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang