Chapter 29

3.4K 449 152
                                    

Oka semakin gencar dekati aku, bukan geer sist, ini fakta. Kadang kalau pulang Dinas, selalu membelikan makanan khas dari luar kota. Atau pulang kantor selalu beliin cimol.

Kan aing baper .

Kerjaan begitu banyak, soal proyek di Anyer kini sudah berdiri. Restoran di padu VILA. Gimana nggak rame ?. Kadang sesekali aku ke sana ikut Denis atau Jessie.

Dan sekarang kerjaan makin banyak. Perusahaan meningkat lebih maju. Jangan tanya bos sesialan, dia sibuk meeting di luar kota.

Direktur ? Dia menangani di sini. Aku ? Ngintil Direktur lah.

Betewe aku kepikiran sosok Bella. Dia tidak terlihat lagi sekarang, entah dia menjauhi sosok Danu atau ----

"Woy gue panggil juga." Jessie datang ke arah meja kantin. Kulihat ada sosok tak asing.

"Napa sih ? Manggil, kayak gue bolot aja."

"Emang. Hmm --- ada waktu nggak lo ?"

"Gue sibuk. Tapi tumben tanya soal waktu gue ?"

"Mau ukur badan lo. Kan sebulan lagi aing nikah." Iyah gitu ? Pantes aja dari kemarin berdua mulu ini pasangan kutu. Mas Adam duduk di hadapanku, dia menatapku dengan ---

"Napa sih Mas !? Lihat gue kayak baru kenal aja." Mas Adam terkekeh, jangan pada mikir bahwa si Jessie bakal cemburu, dia anteng tuh pesan makan.

"Kalau Mas perhatiin ya, kok pancaran wajah kamu terlihat bahagia ?"

Aku berdecak dan memutar bola mata jengah. Apaan sih ini orang ? Wajah bahagia dari Hongkong ?.

"Kan udah move on dia Mas," Jessie mengedip genit ke arahku, cih pamer mesra segala. Biar apa coba ? Sorry Jess, babang arabnya kerja.

"Wah bagus dong." Mas Adam antusias dan tertawa. "Hidup kamu masih banyak tujuan, ngapin juga masih terjebak di zona masa lalu."

Bangke emang ini mereka !!.

"Paan sih ?" Qku kembali mengunyah, tidak aku pedulikan kemesraan manusia tidak beradab ini. Biarin lah calon manten mesra, asalkan bukan calon penghianat aja.

"Dellia." Sosok bos sesialan yang baru saja aku lihat, akhirnya setelah seminggu ini mahluk muncul juga. Kami bertiga menoleh. "ikut saya,"

Aku cengo melongo. Apaan sih ini manusia yang menurutku tidak jelas. Datang manggil lalu nyuruh. BANGKEE !!.

"Napa sih bos, lo ?" Jessie menggeleng dan tersenyum remeh. Teman katanya, tapi lihat aing di siksa bos malah senang. "Semoga pernikahan lo batal." Ucapku sinis lalu pergi. Aku dengar Jessie teriak dengan kencangnya.

Hahaha mampus lo !!!.

Aku masuk ke dalam ruangan pak Danu, dia sudah duduk di kursi kerajaan. Dia menoleh kala aku langsung duduk aja di kursi.

"Ada apa pak ?" Tidak menjawab melainkan menyerahkan semua berkas, dia menunjukkan tulisan.

TTD ATAS NAMA ADELLIA NARESHA

Sudah aku tidak paham lagi. Maksudku gimana ya ?. kenapa tandatangan aku begitu besar dampaknya ?  Ini sebuah teka-teki. Aku tandatangani semuanya, setelah itu harus aku tanyakan. Ini tidak bisa terus jadi pikiranku saja. Selesai. Aku serahkan berkas ke hadapan bos sesialan. Dia menatapku.

"Terimakasih," aku mengangguk.

"Apa saya boleh tanya pak ?" Bos mengangkat satu alis dan mengangguk.

"Ya."

"Sebelumnya saya penasaran, tapi makin ke sini seperti teka-teki. Semoga pertanyaan saya tidak membuat bapak tersinggung."

MOVE ON DAN MAKAN ( KELAR )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang