09

1K 65 0
                                    


***

     Kepalanya terasa berdenyut, pandangannya memburam, bahkan bau anyir menyeruak di hidungnya. Perlahan matanya mengerjap, suara seseorang yang dia kenal terdengar marah.

"Gue ngga perduli, kalopun dia mati! Yang jelas gue bakalan ngalahin lo!"

   Entah pada siapa dia mengucapkannya, yang jelas itu suara Zikri. Syifa sangat yakin itu adalah suara Zikri. Di lihatnya punggung Galang, Syifa jadi ingat percakapannya dengan Galang sebelum seseorang membekapnya.

Flashback On

   Syifa dengan malas berjalan menuju tempat Fotocopy. Guru bahasa yang menyuruhnya untuk memperbanyak soal. Syifa ingin menolak. Namun, ketidak mampuannya menolak mengharuskan dirinya untuk menuruti permintaan Bu Indah.

"Syifa!" Seruan Itu membuat Syifa sontak berbalik. Matanya membulat saat tau yang memanggilnya adalah Galang, cowok yang ingin dia hindari.

"Gue harus ngomong Fa. Gue cuma mau ngejelasin, abis itu terserah lo masih mau balikan atau lo bakalan tetep pacaran sama Zikri!"

"Gue kasih kesempatan lima menit buat lo ngomong!" Syifa berucap cepat.

"Ok! Sebenernya gue ...." Syifa mengernyit, bingung kenapa Galang menggantungkan kalimatnya.

"Gal ... mmmppfffhh" Syifa terkejut saat ada yang membekapnya dari belakang, dan setelah itu, dia tak ingat apapun lagi.p

Flasback off

      Dan Syifa sekarang sudah sadar sepenuhnya. Dia di bawa ke gudang kotor ini, dan di sini, di depan matanya, Zikri tengah beradu tinju dengan Galang. Syifa menggeleng, dia ingin berteriak menghentikan perkelahian mereka. Tapi mulutnya di beri lakban, dan dia rasa ada darah di sudut bibirnya. Apa Galang melukainya lagi?

   Sejak dulu Galang memang sangat terobsesi padanya, ingin memilikinya, ingin mendapatkannya. Walaupun Syifa juga pernah berpacaran dengannya walau hanya dua bulan, karena Syifa tidak kuat dengan sifat kasar juga kata-kata tajam Galang kepadanya, jadi Syifa memilih memutuskan hubungannya dengan Galang.

   Kembali ke kenyataan saat ini. Syifa berusaha melepaskan diri, gadis itu bahkan tidak mendengar percakapan apa yang di bicarakan kedua orang, yang berada lumayan jauh dari dirinya.

   Terlihat Galang mendekati Syifa, dengan penuh rasa ketakutan, Syifa menggelengkan kepalanya.


"Aakkhh!" Galang menarik paksa lakban yang menutup mulut Syifa. Membuat Syifa terpekik sakit, darah tampak mengalir di sudut bibirnya.

    Galang mengusap kepala Syifa, lalu menjambak rambutnya dengan perlahan, mendongakkan kepala Syifa ke belakang.

"Lo jadi cewek kasian banget ya! Bahkan cowok lo sendiri, nggak perduli sama lo!" Galang mendorong kepala Syifa ke depan. Syifa sudah tau, Galang itu seperti seorang psycho, pikirannya selalu tentang hal-hal yang mustahil bagi manusia. Dan Syifa tidak bisa membayangkan sedikitpun untuk bersama seornag Galang.

   Galang berlalu meninggalkan Syifa yang hanya diam, menahan air matanya. Syifa juga bukan cewek lemah yang akan menangis dengan penculikan semacam ini. Zikri menatap Syifa dalam diam, entah apa yang dia bicarakan dengan Galang, sampai membuatnya seperti patung.

Frozen [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang