°
°°
°°°ΠΠΠ
Tok!! Tok!! Tok!!
Suara Pintu Yang diKetuk sejak Tadi Tak Membuat Sang Empunya Kamar Membukanya,, Di Luar Kamar,, Nico Sudah Sangat Kesetanan,, Menggedor Pintu Kamar Syifa Yang Sama Sekali Tidak Di Respon,,
"Syifa!! Keluar sekarang Atau Pintu Kamar Lo Gue Dobrak!!" Nico kembali Bersuara,, Beberapa Detik Kemudian,, Suara Kunci di Buka Terdengar,, Nico Tersenyum sumringah,, Mendapat Respon dari keponakannya Itu,,
"Syi.."
"Gue Lagi Pengen Sendiri!! Jangan Ganggu Gue!!" Syifa Kembali Menutup Pintu dengan Kasar Setelah Mengucapkan Kalimat Itu,, Lalu menguncinya,,
Nico Masih Mencerna Kejadian Apa Yang Baru saja Terjadi,, Syifa Terlihat Tidak Baik-baik Saja,, Wajahnya Pucat Matanya Sembab,, Penampilannya Berantakan,, Bukan Selera Syifa Sekali,, Dan Apa Dia Bilang,, Ingin Sendiri??
"Syifa!! Lo kenapa?? Bilang Sama Gue!!" lagi,, Tak ada Suara,, Bahkan Mungkin Syifa Tidak Mendengarkan Nico,,
"Syifa lo denger gue kan! Syif!" Nico berteriak,,
"Syifa, Cepet Buka Pintunya Atau Ngga Gue Bakal Dobrak Beneran!" Lanjutnya Masih Berteriak,,
"Ada Apa Nic??" Hans Datang,, Dia Baru Pulang dari Luar Kota setelah Tiga Hari berada di sana,, Dan Sekarang di Kejutkan dengan Kemarahan Adik Iparnya,,
"Ini Kak!! Syifa Ngga Mau Keluar Kamar,, Tadi dia sempet buka Pintu,, dan mukanya Pucet banget!" Jelas Nico menggebu,, Hans Meletakkan Tasnya Asal,, dan Lansung menggedor Pintu Kamar Syifa,,
"Syifa Ini Papah! Buka Sayang!! Syifa!!
" panggil Hans,, Namun Sama Saja,, Tidak Ada Respon,, memang Hans berniat menemui putrinya tadi, namun jika begini?"Steven Ada??" tanya Hans,,
"Kayaknya Ada Kak,, dia Lagi di Kamar,, Kerjain Skripnya Yang Udah Mau sidang,,"
"Kamu Panggil dia,, Suruh dia kesini sekarang!!"
"Iya Kak!!" Nico Melangkahkan Kakinya Menuju Kamar Steven Yang Berada Di Ujung Kiri,, sedangkan Syifa Berada Di Ujung Kanan,, Sangat Bersebrangan,, itu Karna Syifa Yang Meminta,, Jika Saja Steven Tidak Akan Sidang,, Mungkin Kamarnya Akan Selalu Bising dengan Musik yang dia putar Sangat Kencang,, EDM(Electo Dance Music) ya Itu yang Sering Di Putar Steven,, Jadi Syifa Pusing Mendengarnya,,
Nico tanpa Mengetuk Langsung Masuk Ke dalam Kamar Steven,, "Stev!!" Panggil Nico,, Pantas Saja Keributan Sebesar Itu Steven Tidak Keluar Kamar,, "pantesan ni anak!" gertu Nic, Ternyata keponakannya yang satu itu sedang Mengerjakan Tugas sambil Mendengarkan Musik Melalui Earphonenya,,
Dengan Kasar Nico menarik Earphonne dari kepala Stev,, "Stev!! Lo Gila Ya!! Ade Lo Kenapa Tuh!! Dia Ngga keluar Kamar!!" cecar Nico,, Stev yang Mendengar Itu tanpa Menjawab Langsung berlari keluar,,
"Pah!! Kenapa??" Stev Memposisikan Dirinya di depan Kamar Syifa,,
"Syifa Ngga Mau Buka Pintunya,," Hans Mengundurkan Langkahnya,, Membiarkan Sang Anak Beraksi,, Karena Biasanya Syifa Sangat Menurut Dengan Steven,,
"Syifa!! Ini Kakak!! Syifa Buka Pintunya!! Syifa!!" Panggil Stev,, Kembali Tidak Ada Suara,, Ketiganya Panik,,
"Syif!! Syifa Denger kakak Kan,, Buka Dong Pintunya,, Syifa!!" Steven Mengetuk Lebih Kencang Pintu Itu,,
"Kenapa Bisa Begini,, Ngga Mungkin Syifa Tiba-tiba Begini kan??" Hans bersuara,,
"Tadi Setau Stev,, Syifa Abis Jalan Sama Zikri,, Dia Telfon Stev,, Abis pulang Dia Emang Ga Keluar Kamar,," Steven memberi tahu,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen [PROSES REVISI]
Teen Fiction20-02-2017 [TAMAT] [PROSES REVISI] ??? Kesalahan Terbesar gue Adalah Ngebiarin Lo Masuk Dan Ngrebut Hati Gue... -Zikri Emilio Setidaknya Lo bisa berubah walaupun gue harus ngorbanin sebuah perasaan bernama 'Cinta'... -Syifa Lazuardi