×××××FROZEN
ΠΠΠΠ
°
"Gue kan Udah Bilang!! Makannya Dengerin Omongan Gue!!" Nico berceramah,, Syifa Hanya Memajukan Bibir bawahnya,,
"Udah Ngga usah Manyun-manyun Gitu,, Tambah Jelek lo nanti!!"
"Berisik ya!!" Syifa Mendengus,,
"Udah Fa,, Gue ke Toilet Bentar,, Lo tunggu Sini aja,," Nico beranjak Pergi,, Syifa Mengangguk Lalu berjalan Perlahan Di Lorong Rumah Sakit,,
Ya memang saat ini Syifa dan Nico berada di Rumah Sakit,, Menjenguk Tantenya Yang Sakit,, Saat Syifa Hendak Pergi,, Tak Sengaja Syifa Melihat Seorang Gadis Yang Kesulitan Mengambil Pulpen Yang Terjatuh,, Dia Kesulitan Akibat duduk di Kursi roda,,
Tanpa Berfikir Dua Kali,, Syifa Membantu Gadis Itu Mengambil Bolpoin yang terjatuh itu,,
"Ini,," Syifa Langsung memeberikan Pen itu,,
"Makasih kak,, Kakak Baik Banget,," Puji Gadis Itu,,
"Iya,, sama-sama,, Lagi Pula Aku Liat Kayaknya Kamu Kesusahan,," Syifa Tersenyum Tulus,, Mungkin Usia Gadis Itu Sama dengan Syifa,, Namun Lebih Muda mungkin Satu atau dua Tahun dari Syifa,,
"Nama kamu siapa??" Tanya Syifa Sopan,,
"Kenzi,, Nama Kakak Siapa??" Tanya Gadis Bernama Kenzi itu,,
"Syifa,, Kamu Kok sendirian Sih??" Syifa Menolehkan Kepalanya Mengedarkan Pandangan Untuk Melihat Mungkin ada Orang lain,,,
"Iya,, Ada aku Sama Kakak Aku,, dia Lagi Nebus obat,," Jawab Kenzi,, Syifa Tersenyum,, Lalu duduk berjongkok di depan Kursi roda Kenzi,,
"Kalo Boleh Tau,, Kamu Sakit Apa??"
"Pneumonia atau Yang sering Kita Sebuta Paru-paru basah Kak,," Jawab Kenzi tertunduk,,
"Kamu Kok Takut Gitu sih,, Kamu Tuh Harusnya Bersyukur Masih Bisa Bernafas,, Kamu Nggak Boleh Nyerah dengan Keadaan Kamu,, Tuhan Udah Ngasih Kepercayaan Sama Kamu,, Makannya Tuhan Ngasih Kamu Nafas Yang Berharga buat Orang-orang di Sekeliling Kamu,," Syifa Mengusap Lengan Kenzi,, Memang Kenzi Terlihat Lebih Pucat Dari Pada orang-orang Kebiasaan,,
"Aku Takut Aku Ngga Bisa Sembuh Kak,,"
"Kamu Ngga Boleh Gitu,, Di luar sana banyak kok Orang-orang yang memiliki Sakit yang sama Kayak Kamu,, Yang Lebih Parah Juga ada,, Tapi mereka Bisa Ngelewatinnya,, Karna Apa?? Karna Mereka Percaya sama diri mereka,, Pasti Bisa Sembuh,, Aku Yakin,, Kamu Juga Pasti Bisa Sembuh,," Syifa Tersenyum Hangat,,
"Makasih Ya Kak,, Kakak Baik Banget,, Kakak Mau Ngga Jadi Temen Aku??" Kenzi Tersenyum,,
"Iya,, Aku Mau Kok Jadi Temen Kamu,, Kita Itu Sama,," Syifa Tercengir,, "Oya,, Aku Temeni Ya,, Sampe Kakak Kamu Dateng,,"Kenzi mengangguk antusias,,
"Itu kakak Aku,," Kenzi Menunjuk Seorang Pria Yang Tengah Berjalan Ke Arahnya,,
"Kakak!!" panggil Kenzi,, Pria itu Mendekat,,
"Kenzi,, Kakak Cari Kamu dari Tadi,," Tegur sang Kakak,,
"Iya Kak,, Maaf,, Abisnya Ken Bosen,, Oya Kak,, Kenalin Temen Beru Ken,," Kenzi mengenalkan Syifa Pada Kakaknya,,
"Kak Syifa, Ini Kakak Aku Kak Aldo,, dan Kak Aldo,, Ini Temen Baru Ken,, Kak Syifa,," Syifa Tersenyum,, Lalu menjabat Tangan Aldo,,
"Aldo,,"
"Syifa,," Syifa tersenyum, dia rasa Aldo seumuran dengan Steven, mungkin,
"Mm,, Ya Udah,, Ken Sekarang Kita Harus Pulang,, Kakak Ada Kerjaan Abis Ini,," Kenzi terlihat Sedih,,
"Tenang,, Nanti Di Rumah Udah Ada Zikri Yang Nemenin Kamu,, Kakak Udah Telfon dia,," Kali Ini Senyum Kenzi terukir begitu sempurna,,
"Ya Udah,, Kak Syifa,,aku Pulang dulu Ya,," Syifa Mengangguk Sambil Melambaikan Tangannya,,
"Zikri??" Gumam Syifa,, Nama Zikri Itu Banyak Kali!! Batinnya,, lalu melangkah Meninggalkan Lorong,,
"Nico mana sih!! Lama Banget!!" Gerutu Syifa Karna Omnya Itu menghilang,, Bukankah Tadi Pamit Ke Toilet,, Kenapa Lama Banget??
"Syifa!! Astaga!! Lo kemana aja!! Gue nyariin lo sampe Parkiran!! Gue pikir lo uda Keluar duluan!!" Nico mendekati Syifa Sambil Menatapnya Khawatir,,
"Gue Ngga Papa Kok,, Dari Tadi Abis Ngobrol Sama temen Baru,,"
"Temen Baru?? Siapa??"
"Adadeeeeeh Kepo!!" Syifa Berlari kecil meninggalkan Nico Yang Masih Penasaran dengan Ucapan Syifa,, Tapi Toh Syifa Kan memang Orangnya Begitu,,
×××××××
Zikri Masih Terdiam Duduk di Kusi meja Belajarnya,, Fikirannya Masih Teringat akan Malam Kemarin,, Di Mana Zikri Hampir Saja Bertemu Syifa,, Nevan dan Juga Nico di Cafe,, Untung Saja Zikri Melihat mereka Lebih dulu,, Jadi Zikri Memilih Pindah Cafe,,
Zikri Benar-benar Bingung Sekarang,, Apa Lagi Saat Melihat Syifa Bernyanyi di Mini Pangung Itu,,
Zikri Mengambil Laptopnya,,, Jari-jarinya Bergerak di atas Papan Keyboard,, Mengetikkan Judul Lagu Yang Syifa Nyanyikan Malam Kemarin,,
Search : Seperti yang Kau Pinta 🔍
Entah Kenapa Zikri Ingin Mendengarkan Lagi lagu Itu,, Dengan Satu Kali Tekan,, Zikri Sudah Mendengar Suara Seorang Gadis Yang Zikri pun Tidak Kenal,, menyanyikan Lagu Berjudul Seperti Yang Kau Minta Itu,,
Zikri Mengacak Pelan Rambutnya,, sesekali Matanya Terpejam Sambil Menghembuskan Nafasnya,,
"Zikri,," Zikri Menoleh,, Mendapati mamanya Yang berdiri di ambang pintu,,
"Iya Ma,,"
"Mama Mau Bicara,," Zikri Mengangguk Membiarkan Mamanya Melanjutkan Ucapannya,,
"Beberapa Bulan Lagi Kamu Kan Lulus,, Mamah sama Papa,, Ingin Kamu Melanjutkan Pendidikan Kamu di London,," Zikri Menatap Mamanya Tidak Percaya,,
"Kita Udah Bicarain Ini Ma,," Protes Zikri,,
"Ini Demi Kebaikan Kamu,, Dan Juga,, papah dan Mama Sudah Merencanakan Pertunangan Kamu dengan Kenzi di London,,"
"Apa!!"
To be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen [PROSES REVISI]
Teen Fiction20-02-2017 [TAMAT] [PROSES REVISI] ??? Kesalahan Terbesar gue Adalah Ngebiarin Lo Masuk Dan Ngrebut Hati Gue... -Zikri Emilio Setidaknya Lo bisa berubah walaupun gue harus ngorbanin sebuah perasaan bernama 'Cinta'... -Syifa Lazuardi