46

964 48 6
                                    


×
××
×××

FROZEN

×××
××
×

"Keadaannya Kritis, segera bawa ke ruang operasi!" Zikri terkejut, pasalnya dia baru saja terlelap setengah jam lalu didepan ruang rawat Syifa, dan saat ini Zikri di kejutkan dengan suara gaduh, Bersama Brankar yang terdapat Syifa di atas nya itu keluar dari ruangan,

"Periksa denyut nadinya,"

"Detak jantungnya melemah" ucap salah satu suster

"Gerak cepat, kita akan lakukan operasi yang kedua! Kabari orang tuanya!" Seorang perawat berlari menjauh, menghubungi keluarga tentu saja Sellyn dan Hans suaminya,

Zikri beranjak, mengikuti brankar yang membawa syifa pergi, tidak bayak bicara, Zikri berdiri di depan pintu ruang operasi, jantungnya berdetak sangat cepat, setelah beberapa saat, keluarga Syifa datang, Zikri tidak terlalu perduli siapa saja mereka, dia masih memikirkan Syifa,

Pintu ruangan terbuka, menampilkan dokter sambil membuka masker, "Maaf, kami sudah berusaha semaksimal yang kami bisa, tapi tuhan berkehendak lain"

Jder!

Bagai di sambar petir, tubuh Zikri kaku di tempat, Suara Dokter kembali membuanya sadar, "kami turut berbela sngkawa,"

"Ngga mungkin!" bentak Zikri, "Ngga Saya gapercaya, dokter pasti bohong!"

"Ngga mungkin Syifa! Syifa ngga! Syifaaaaaa!"

"Nak Zikri? Nak Zikri bangun" Zikri terlonja kaget, Sellyn tengah duduk di sampingnya sambil menepuk bahunya, "kamu ngga papa? Dari tadi mama panggil kamu, tapi kamu malah teriak-teriak panggil Syifa, ada apa?"

"Syifa? Dia ngga apa-apa kan?"

"dia baik, masih di tangani dokter sekarang, kamu sudah lama di sini?"

"Baru mah," Zikri melihat jam di tangannya, "dari dua jam lalu" Sellyn mengangguk, kemudian menatap pintu ruangan Syifa,

"Ma, Zikri minta maaf ga bisa jaga Syifa" ucap Zikri pelan,

"Bukan salah kamu, ini takdir dari Allah, untuk menyadarkan kita agar lebih berhati-hati" Zikri mengangguk,

"Terimakasih sudah datang menjenguk Syifa, mama sayang sama kamu, sama seprti mama Sayang dengan Steven," ucapnya dengan tangis,

Zikri reflks memeluk sellyn, "Zikri juga sayang Mama, jangan nangis, Zikri yakin Syifa baik-baik aja, dia ngga akan betah tidur lama, dia itu cerewet" ucapan Zikri itu bukannya menenangkan Sellyn, justru malah mencambuk hatinya sendiri, rasanya Zikri rindu celotehan receh Syifa yang kadang membuatnya kesal,

"Dokter bilang Syifa tak dapat..." ucapan Sellyn mengudara, dia tak melanjutkan ucapannya, Zikri mengeratkan pelukannya,

"Maaf" hanya kata itu yang terucap dari Zikri,

×××××××××

satu minggu kemudian....


"Sudah dua minggu dia koma" Nico menatap Syifa, kedua tangan nya berada di saku celana abu-abunya,

"Kita sudah lulus fa" Ucapnya lirih, Farell hanya bisa menepuk bahu sahabatnya,

Frozen [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang